6 Jenis Les yang Cocok untuk Balita, Maksimalkan Golden Age

Fasilitasi minat dan kemampuan anak sejak dini

Mencari les yang tepat dapat sangat membantu anak dalam tumbuh kembang mereka. Tak jarang, banyak orangtua memilih untuk mulai memasukkan anak ke les atau kursus sejak usianya balita. Pada usia ini, anak-anak berada dalam periode golden age, di mana otak mereka sangat mampu menyerap informasi dengan cepat.

Tentunya, orangtua juga perlu berkomunikasi terlebih dahulu dengan si kecil agar memastikan bahwa les yang dipilih akan membantu anak mencapai perkembangan yang optimal. Namun, jika sang anak belum tahu keinginannya, berikut jenis les bagi anak balita yang dapat dipertimbangkan oleh orangtua.

1. Komunitas pushbike

6 Jenis Les yang Cocok untuk Balita, Maksimalkan Golden AgeIlustrasi anak berlatih pushbike (Pexels.com/Yan Krukau)

Pushbike adalah sepeda tanpa pedal yang dirancang khusus untuk anak-anak kecil, terutama balita. Sepeda ini memungkinkan anak-anak belajar menyeimbangkan dan mengendalikan sepeda dengan kaki mereka sebelum beralih ke sepeda dengan pedal. 

Pushbike membantu balita mengembangkan keterampilan motorik kasar seperti keseimbangan dan koordinasi. Saat anak belajar menyeimbangkan tubuhnya di atas pushbike, otot-otot kaki, punggung, dan tangan bekerja bersama untuk menjaga stabilitas, yang merupakan dasar penting untuk keterampilan motorik lainnya.

“Untuk anak kecil yang baru saja belajar berlari, pushbike adalah kegiatan yang sangat menstimulasi. Dengan sepeda yang berfokus melatih keseimbangan, balita akan belajar untuk mengarahkan, melenturkan otot-ototnya, dan menggerakkan kakinya, semuanya pada saat yang bersamaan," tutur pakar perkembangan motorik anak dari Denmark, Mette Vainer Wegloop, dilansir Flexa World.

Selain itu, mengikuti kegiatan ini akan memberi balita rasa pencapaian yang meningkatkan kepercayaan diri mereka. Dengan adanya kemampuan baru yang dikuasai, anak-anak akan merasa bangga dengan kemampuan mereka untuk mengendalikan kendaraan sendiri, mendorong kemandirian dan keberanian untuk mencoba hal-hal baru. 

2. Les sepatu roda atau skateboard

6 Jenis Les yang Cocok untuk Balita, Maksimalkan Golden AgeIlustrasi anak mencoba sepatu roda (pexels.com/Gustavo Fring)

Belajar sepatu roda atau skateboard melibatkan pemikiran kritis dan pemecahan masalah karena anak-anak harus memperhatikan lingkungan sekitar, merencanakan gerakan mereka, dan menghindari rintangan. Aktivitas ini merangsang perkembangan kognitif dengan mendorong mereka untuk berpikir cepat dan membuat keputusan yang tepat.

Dengan memasukkan anak ke les sepatu roda atau skateboard , mereka akan memiliki pengalaman dan aktivitas fisik  yang menyenangkan, sekaligus membantu balita membentuk kebiasaan hidup sehat sejak dini. Mengikuti kegiatan ini juga akan meningkatkan kebugaran fisik, meningkatkan kekuatan otot, serta meningkatkan stamina dan energi. Lebih lanjut, dengan berolahraga secara teratur, anak-anak juga akan belajar mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh.

3. Kelas belajar bahasa asing untuk balita

6 Jenis Les yang Cocok untuk Balita, Maksimalkan Golden AgeIlustrasi anak usia dini belajar (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Jenis les yang tak jarang dipilih di antaranya adalah les bahasa asing. Jenis les ini tidak hanya mengajarkan anak mengenai bahasa baru, tetapi juga membuka skill baru pada anak yang akan sangat berguna di masa depan.

Dilansir Ertheo, penelitian oleh Paul Thompson, seorang profesor neurologi di UCLA, dan timnya menemukan bahwa sistem otak yang dikhususkan untuk mempelajari bahasa baru tumbuh dengan cepat dari usia sekitar enam tahun hingga masa pubertas. Kemudian, sistem ini pada dasarnya berhenti berkembang dan cenderung menurun antara usia 11 hingga 15 tahun. Ini menunjukkan bahwa masa kanak-kanak adalah periode kritis untuk pembelajaran bahasa, di mana otak anak-anak sangat responsif terhadap bahasa dan mampu menyerap informasi dengan lebih mudah.

Dengan mengikuti les bahasa asing, anak-anak dapat memanfaatkan periode ini untuk mengembangkan keterampilan bahasa yang solid. Les bahasa asing dapat membantu anak-anak memperbaiki kemampuan berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis dalam bahasa baru.

Baca Juga: 3 Alasan Utama Pentingnya Pendidikan Karakter di Sekolah

4. Les renang

6 Jenis Les yang Cocok untuk Balita, Maksimalkan Golden AgeIlustrasi anak belajar berenang (Pexels.com/Juan Salamanca)

Tidak hanya melatih otot fisik, les renang juga dapat melatih kemampuan kognitif pada anak. Pasalnya, aktivitas berenang mengharuskan koordinasi antara berbagai bagian tubuh, yang membantu meningkatkan keterampilan motorik dan keseimbangan.

Selain manfaat fisik, les renang juga membantu anak mengembangkan kemampuan kognitif. Misalnya, anak akan belajar mengingat memori dengan lebih baik saat diajarkan berbagai gaya renang seperti gaya bebas, gaya punggung, gaya kupu-kupu, dan gaya dada. Mengingat urutan gerakan dan teknik yang berbeda dapat meningkatkan fungsi otak dan daya ingat mereka.

Les renang juga mendorong anak untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan berinteraksi dengan anak-anak seumurannya. Saat mengikuti kelas renang, anak-anak belajar untuk bekerja sama, mengikuti instruksi, dan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan meningkatkan rasa percaya diri.

5. Kelas tari

6 Jenis Les yang Cocok untuk Balita, Maksimalkan Golden AgeIlustrasi anak-anak mengikuti les tari (pexels.com/cottonbro studio)

Kegiatan menari akan mendorong anak-anak untuk menggunakan imajinasi mereka dan berpikir kreatif. Dalam les tari, balita diajak untuk menginterpretasikan musik dan cerita melalui gerakan. Aktivitas ini akan merangsang perkembangan kognitif mereka dengan menghubungkan pikiran dan tubuh. 

Selain itu, les tari biasanya dilakukan dalam kelompok, memungkinkan balita berinteraksi dengan teman-teman sebaya. Interaksi ini tentunya akan membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial seperti kerjasama, mendengarkan, dan mengikuti arahan. Tak hanya itu, dengan berlatih dan tampil bersama, balita akan belajar untuk memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan kemampuan bekerja sama dalam tim.

6. Les kesenian

6 Jenis Les yang Cocok untuk Balita, Maksimalkan Golden AgeIlustrasi anak usia dini belajar (Pexels.com/Ksenia Chernaya)

Seni merupakan bagian dari otak kanan yang bertanggung jawab atas kreativitas, imajinasi, dan kemampuan visual-spasial. Jika anak menunjukkan ketertarikan pada seni sejak dini, orangtua dapat memfasilitasinya dengan mendaftarkan mereka ke berbagai les seni. Misalnya, les melukis, menggambar, atau bahkan les musik.

Pasalnya, stimulasi fisik yang diperoleh melalui kegiatan seni seperti melukis dan menggambar membantu anak mengembangkan koordinasi mata-tangan yang lebih baik. Dalam les musik, misalnya, bermain alat musik memerlukan koordinasi antara tangan, mata, dan telinga, yang dapat meningkatkan kemampuan sensorik dan motorik anak.

Tak hanya itu, les seni juga mengajarkan anak mengenai kepercayaan diri. Aktivitas ini mendorong mereka untuk menggunakan berbagai alat dan sarana dalam membuat seni, yang membantu mereka merasa lebih percaya diri dalam mencoba hal-hal baru dan menghadapi tantangan.

Itulah jenis les untuk anak yang dapat dijadikan referensi bagi orangtua untuk memaksimalkan tumbuh kembangnya sejak dini. Tentunya, les di atas bisa disesuaikan dengan minat dan kesukaan anak agar proses belajarnya menjadi lebih menyenangkan.  

Baca Juga: 5 Pentingnya Memeluk Anak bagi Orangtua yang Sering Bepergian

Hani Safanja Photo Verified Writer Hani Safanja

Progress over perfection

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya