4 Dampak Negatif Orangtua yang Tidak Ekspresif terhadap Anak

Sudah sadarkah para orangtua?

Pernah gak sih kamu merasa orang tuamu seperti robot? Cuek, gak banyak bicara, dan jarang menunjukkan kasih sayang? Secara sederhana, orangtua yang tidak ekspresif menunjukkan ketidakmampuan orangtua secara tepat untuk mengungkapkan maksud dan perasaan, entah melalui bahasa lisan, gerakan tubuh maupun tulisan.

Tidak ekspresifnya orang tua dapat berdampak buruk pada anak. Apa saja itu? Simak penjelasan berikut!

1. Sulit mengungkapkan perasaan

4 Dampak Negatif Orangtua yang Tidak Ekspresif terhadap Anakilustrasi anak menghibur orang lain (pexels.com/Keira Burton)

Jika anak dibesarkan oleh orangtua yang tidak ekspresif, anak akan mengalami kesulitan untuk mengekspresikan emosi karena tidak memiliki contoh yang baik dari orangtua. Kesulitan ini dapat menghambat kemampuan anak untuk membangun hubungan yang sehat dengan teman sebaya dan orang lain.

Misalnya, ketika melihat seseorang sedih, mereka tidak tahu harus berbuat apa. Mau memeluk, khawatir terlihat berlebihan; mau bicara, takut salah ucap. Anak mungkin ingin membantu, tapi ketidakmampuannya dalam mengekspresikan emosi bisa membuatnya terlihat dingin dan tak peduli, padahal sebenarnya dia hanya sedang bingung.

2. Suka berasumsi yang tidak-tidak

4 Dampak Negatif Orangtua yang Tidak Ekspresif terhadap Anakilustrasi anak melawan beban pikiran yang besar (pexels.com/Monstera Production)

Kurangnya ekspresi dari orang tua menciptakan ruang kosong yang diisi oleh imajinasi anak, seringkali dengan asumsi-asumsi negatif. Bayangkan, tidak adanya respon positif orang tua terhadap asumsi negatif anak akan memperkuat keyakinan mereka bahwa asumsi mereka benar.

Anak yang terbiasa menebak-nebak apa yang sedang orang tua mereka pikirkan akan stres sendiri. Anak terus memikirkan hal-hal yang sebenarnya belum tentu benar. Mereka sibuk membuat asumsi tentang apa yang orang lain pikirkan, padahal belum tentu juga orang lain berpikir demikian.

Baca Juga: 5 Tips Membangun Komunikasi dengan Anak Remaja, Hindari Paksaan!

3. Haus validasi

4 Dampak Negatif Orangtua yang Tidak Ekspresif terhadap Anakilustrasi kurangnya apresiasi orang tua (pexels.com/Monstera Production)

Orangtua yang jarang memberi apresiasi dapat membuat anak tumbuh menjadi seseorang yang rendah diri dan selalu meragukan kemampuan sendiri. Kurangnya validasi membuat anak merasa tidak berharga. Pada akhirnya, mereka akan mencari validasi dan perhatian di tempat lain.

Jika kamu pernah melihat seseorang yang ketika dewasanya suka sekali mencari validasi orang lain, maka bisa jadi penyebabnya adalah ketika kecil dia kurang mendapat apresiasi dari orangtuanya. Tipikal orang yang sulit membuat keputusan sendiri dan sering meragukan pilihan karena terbiasa mencari persetujuan dari orang lain. 

4. Hambatan komunikasi

4 Dampak Negatif Orangtua yang Tidak Ekspresif terhadap Anakilustrasi buruknya komunikasi orang tua dengan anak (pexels.com/Liza Summer)

Sebagai orangtua, pernahkah kamu mengungkapkan perasaan sayang kepada anak? Atau sekadar menanyakan bagaimana hari mereka berjalan? Kalimat-kalimat sederhana ini, meski terlihat sepele, sangat berarti bagi anak. Sering kali, orangtua berpikir bahwa kalimat seperti itu tidak perlu, terkesan alay, dan berlebihan.

Akibatnya, anak jadi ragu apakah orangtua mereka benar-benar peduli. Maka jangan heran jika anak menjadi pendiam atau terasa jauh ketika bersama orangtua. Orangtualah yang membuat mereka merasa terabaikan dan tidak dihargai.

Pada akhirnya, orangtua yang tidak ekspresif dapat membuat anak tumbuh tanpa kemampuan sosial yang baik. Untuk para orangtua, cobalah untuk lebih ekspresif. Pahami apa yang sebenarnya anak butuhkan. Jangan biarkan anak-anak ‘hidup sendirian’. Ingat, anak adalah peniru, jangan sampai mereka tumbuh dewasa menjadi semakin dingin dan berjarak.

Baca Juga: 5 Perkara Rumah Tangga yang Perlu Diceritakan ke Orangtua

gina sonia Photo Writer gina sonia

a curious girl, a wanderer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi

Berita Terkini Lainnya