5 Penyebab Anak Memiliki Kepribadian yang Buruk, Korban Salah Asuh?

Orangtua berperan besar dalam pembentukan kepribadian anak

Setiap orangtua tentu menginginkan yang terbaik untuk anaknya, oleh karena itu mereka akan mengupayakan dengan sekuat tenaga untuk bisa memberikan segala hal yang terbaik untuk anaknya, terutama dalam memenuhi kebutuhan utamanya. Namun terkadang, meski sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik termasuk dalam hal mendidik, anak tidak bisa menjadi seperti apa yang diharapkan oleh orangtuanya, misalnya saja seperti memiliki kepribadian yang buruk.

Tentu hal tersebut akan membuat orangtua kecewa, dan bahkan malu dengan penilaian dari orang-orang di sekitar karena dianggap tidak bisa mengasuh dengan benar sehingga anak memiliki kepribadian yang buruk. Padahal, anak bisa memiliki kepribadian yang buruk bisa saja karena faktor lainnya, dan bukan karena kesalahan dari orangtuanya, meski peran orangtua memang sangat besar dalam proses pembentukan kepribadian anak.

Nah, berikut ini lima penyebab mengapa anak bisa memiliki kepribadian yang buruk, yang orangtua harus tahu!

1. Meniru perilaku orangtuanya

5 Penyebab Anak Memiliki Kepribadian yang Buruk, Korban Salah Asuh?ilustrasi anak menutup telinga karena mendengar orangtuanya bertengkar (freepik/freepik)

Anak adalah peniru orangtua yang handal. Apalagi di fase golden age (usia 0-5 tahun), yang merupakan tahap keemasan perkembangan anak, yang salah satunya yaitu anak akan mudah meniru, baik perkataan maupun tindakan yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya, terutama orangtuanya. Oleh karena itu, orangtua harus ekstra hati-hati dalam bertutur kata maupun berperilaku di depan anaknya.

Karena jika sedari kecil melihat orangtuanya berperilaku kasar atau buruk, maka anak akan beranggapan bahwa perilaku orangtua tersebut wajar untuk dilakukan, dan bahkan mental mereka juga bisa ikut terganggu, jika sering melihat orangtuanya bertengkar, mendapat tekanan atau bahkan mendapat perlakuan kasar dari orangtuanya.

2. Tidak mendapatkan pola asuh yang tepat

5 Penyebab Anak Memiliki Kepribadian yang Buruk, Korban Salah Asuh?ilustrasi ayah berbicara dengan putranya (pexels.com/August de Richelieu)

Anak tidak hanya membutuhkan materi yang tercukupi, namun juga pola asuh yang tepat. Karena jika anak hanya mendapatkan materi yang tercukupi saja atau bahkan berlebihan, namun orangtuanya tidak bisa memberikan pola asuh yang tepat, maka tidak bisa menjamin jika anaknya nanti bisa memiliki kepribadian yang baik. Anak bahkan bisa tumbuh menjadi orang yang egois, minim empati, atau bahkan arogan, jika hanya materinya saja yang tercukupi.

Pola asuh yang kurang tepat ini bisa berarti anak terlalu dimanjakan, terlalu disiplin pada anak atau otoriter, bersikap kasar saat anak tidak mau menurut, dan lain-lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya sedari masih kecil atau dalam fase golden age, maka sebaiknya orangtua menerapkan pola asuh yang tepat, agar anak bisa tumbuh menjadi orang yang memiliki kepribadian yang baik.

Baca Juga: 6 Sikap Orangtua yang Berbahaya untuk Kepribadian Anak

3. Orangtua menafkahi anak dengan uang yang tidak halal

5 Penyebab Anak Memiliki Kepribadian yang Buruk, Korban Salah Asuh?ilustrasi orangtua memberi anak uang (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Ketika memberikan nafkah untuk anaknya, orangtua harus memberikannya dari cara yang halal. Sebab, memberikan nafkah dari cara yang tidak baik atau haram, bisa berdampak buruk pada anak. Misalnya saja anak akan tumbuh menjadi anak yang pembangkang, nakal, malas beribadah atau melakukan hal-hal negatif lainnya ketika beranjak dewasa seperti suka bermaksiat atau melakukan tindakan kriminal.

Sebab, nafkah yang diberikan dari jalan yang tidak baik atau haram, tidak akan berkah karena tidak mendapat ridho dari Allah SWT, sehingga bisa memberikan keburukan bagi penerimanya. Oleh karena itu, hendaknya orangtua memberikan nafkah yang halal untuk anaknya, meskipun tidak bisa memberikan kemewahan, namun bisa memberikan keberkahan bagi hidup anaknya nanti.

4. Terpengaruh dengan lingkungan pergaulannya yang toksik

5 Penyebab Anak Memiliki Kepribadian yang Buruk, Korban Salah Asuh?ilustrasi sekelompok anak memandang dinding (freepik.com/freepik)

Selain dari orangtua, pengaruh pergaulan juga bisa berdampak pada kepribadian anak. Pola pikir yang belum terlalu matang, bisa membuat anak-anak atau remaja mudah terpengaruh oleh hal-hal di sekitarnya. Oleh karena itu, orangtua tetap harus memperhatikan lingkungan pergaulan anaknya, meski telah memberitahu apa saja hal-hal yang boleh dilakukan dan apa saja yang tidak boleh dilakukan.

Karena jika sampai lingkungan pergaulan anaknya toksik, maka cepat atau lambat, anak juga bisa terpengaruh, apalagi jika anak tidak dibekali pendidikan agama yang baik oleh orangtuanya. Sebab, sebaik atau sebagus apa pun pendidikan yang diberikan, tidak akan cukup menjadikan anak menjadi seseorang yang berkepribadian yang baik jika tidak diimbangi dengan pendidikan agama yang bagus juga.

5. Sering mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari orang di sekitarnya

5 Penyebab Anak Memiliki Kepribadian yang Buruk, Korban Salah Asuh?ilustrasi anak laki-laki menjadi korban bullying (pexels.com/Mikhail Nilov)

Anak juga bisa memiliki kepribadian yang buruk jika ia sering mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari orang-orang di sekitarnya, terutama dari orangtuanya. Jika misalnya orangtuanya sering memperlakukan anaknya dengan kasar, seperti sering membentak atau bahkan melakukan kekerasan fisik, maka bisa mempengaruhi kondisi mental anak, yang tentunya juga akan berpengaruh pada kepribadiannya.

Mengutip laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), anak-anak yang terpapar kekerasan dan kesulitan lainnya, cenderung lebih sering merokok, menyalahgunakan alkohol, dan narkoba. Mereka juga memiliki tingkat kecemasan, depresi, masalah kesehatan mental lainnya, dan bunuh diri yang lebih tinggi.

Selain itu, anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang penuh kekerasan, belajar memecahkan masalah mereka dengan menggunakan kekerasan, bukan melalui cara yang damai. Ini kemungkinan karena anak-anak belajar bahwa tidak apa-apa berperilaku merendahkan orang lain, karena mereka telah melihat hal ini terjadi dalam episode kekerasan yang mereka saksikan sendiri di keluarganya.

Anak-anak yang menjadi korban bullying di sekolahnya juga akan memiliki dampak yang hampir sama seperti jika mendapatkan kekerasan atau perlakuan yang tidak menyenangkan di rumahnya. Oleh karena itu, orangtua tidak boleh abai jika melihat perubahan sikap atau perilaku anaknya secara mendadak. Misalnya seperti anak yang biasanya ceria atau terbuka berubah menjadi pemurung atau lebih suka menyendiri, atau berubah menjadi lebih sensitif seperti mudah menangis atau marah. 

Jika dibiarkan, maka hal tersebut akan berdampak negatif pada kondisi mental anak atau bahkan di kemudian hari, anak bisa melampiaskan kekesalannya atau kekecewaannya ketika dibully pada orang lain. 

Mendidik anak untuk menjadi orang yang baik memang bukanlah hal yang mudah. Namun jika orangtua mampu melewati segala rintangan yang ada demi bisa menciptakan generasi penerus yang baik dan juga berakhlak mulia, tentu itu merupakan suatu kebanggaan dan kebahagiaan yang tidak bisa ditukar dengan apa pun. Sebab, anak adalah amanah dari Allah SWT yang harus dijaga dengan baik, karena kelak akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat nanti jika tidak bisa mendidik atau menjaganya dengan baik.

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

Hobi nulis dan travelling

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya