'Barefoot' atau Pakai Alas Kaki, Mana Sih yang Sebenarnya Lebih Baik?

Ada plus minusnya lho

Saat ini barefoot makin banyak dilakukan orang-orang di seluruh dunia. Dari aktivitas itu banyak yang meyakini ada manfaat yang bisa diperoleh. Bahkan, Andien Aisyah sudah mengenalkan barefoot kepada buah hatinya, Kawa.

Namun, sebenarnya apa barefoot itu sendiri sehingga banyak orang tertarik untuk mencoba? Dan kira-kira manfaat atau risiko apa sajakah yang didapat? Bagi kamu yang penasaran, IDN Times sudah rangkumkan untukmu.

1. Apa itu barefoot?

'Barefoot' atau Pakai Alas Kaki, Mana Sih yang Sebenarnya Lebih Baik?Instagram.com/andienaisyah

Barefoot yang saat ini sedang naik daun merupakan aktivitas berjalan atau berlari tanpa menggunakan alas kaki. Aktivitas ini tidak hanya dilakukan di dalam rumah saja tetapi juga di ruang terbuka. Bahkan, beberapa orang mencoba melakukannya ketika sedang mendaki atau berada di area yang panas terik.

2. Siapa saja yang bisa melakukan barefoot?

'Barefoot' atau Pakai Alas Kaki, Mana Sih yang Sebenarnya Lebih Baik?pixabay/pasja1000

Baca Juga: Berat Badan Susah Turun? Jangan-jangan karena 7 Masalah Kesehatan Ini

Kegiatan barefoot tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja tetapi juga untuk remaja dan anak-anak. Sejatinya, pada zaman dulu nenek moyang manusia telah melakukannya setiap saat. Namun, sekarang ini sudah banyak ditinggalkan karena orang lebih suka menggunakan sandal atau sepatu saat sedang berjalan atau berlari.

3. Memperlancar sirkulasi darah hingga meningkatkan kualitas tidur, barefoot punya sederet manfaat

'Barefoot' atau Pakai Alas Kaki, Mana Sih yang Sebenarnya Lebih Baik?pixabay/Pezibear
dm-player

Dari aktivitas barefoot ada banyak manfaat yang bisa didapat. Selain dapat memperlancar sirkulasi darah, kegiatan bertelanjang kaki juga mampu meningkatkan kualitas tidur karena ion negatif masuk ke tubuh ketika kaki bersentuhan langsung dengan tanah.

Barefoot juga dapat menciptakan postur serta keseimbangan tubuh yang baik khususnya bagi anak-anak yang baru belajar berjalan. Ini sebabkan karena otot-otot kecil di kaki terlatih untuk berjalan tanpa alas kaki.

4. Gak melulu baik, barefoot juga punya sisi negatif yang perlu mendapat perhatian lho

'Barefoot' atau Pakai Alas Kaki, Mana Sih yang Sebenarnya Lebih Baik?pixabay/cromaconceptovisual

Meski ada benefit yang bisa didapat ketika melakukan barefoot nyatanya ada kekurangan yang tak boleh diabaikan. Kemungkinan terkena bakteri, virus dan juga jamur semakin besar ketika berjalan tanpa alas kaki.

Selain itu, barefoot juga membuka kemungkinan untuk cacing tambang untuk masuk ke tubuh ketika tidak sengaja menginjak kotoran hewan saat berada di daerah berpasir atau rerumputan. Bila tidak hati-hati, pecahan kaca atau paku bisa terinjak dan berakibat pada infeksi tetanus.

5. Langkah untuk mengoptimalkan manfaat barefoot

'Barefoot' atau Pakai Alas Kaki, Mana Sih yang Sebenarnya Lebih Baik?unsplash/timmarshall

Agar manfaat barefoot dapat dirasakan dengan maksimal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, biasakan untuk terlebih dahulu untuk bertelanjang kaki di dalam ruangan. Ini dimaksudkan agar kaki nantinya terlatih untuk berjalan bahkan berlari tanpa alas kaki. Barulah setelahnya aktivitas barefoot di dalam ruangan dapat dilakukan. 

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua kondisi tanah baik untuk kaki. Pastikan permukaan tanah bebas dari kotoran, pecahan kaca atau paku yang bisa berakibat pada luka pada kaki. Setelahnya, coba untuk berjalan serta berlari di ruang terbuka dengan porsi 9 menit untuk berjalan dan lari 1 menit. Jika sudah terbiasa porsi waktunya pun bisa ditambah.

Barefoot yang kini makin banyak dilakukan membawa dampak baik serta risiko yang menyertai. Untuk itu, jika ingin melaksanakannya ada baiknya untuk memerhatikan segala hal yang dapat terjadi. Jika masih kurang yakin konsultasikan dengan dokter. 

Baca Juga: Wajib Coba, 10 Olahraga yang Paling Cepat Membakar Kalori dalam 1 Jam 

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya