5 Plus Minus Bawa Balita ke Masjid saat Tarawih
Intinya Sih...
- Membawa balita ke masjid saat tarawih memperkenalkan mereka pada kegiatan keagamaan sejak dini, membantu anak memahami pentingnya ibadah, dan beradaptasi dengan lingkungan masjid.
- Namun, balita cenderung tidak bisa ditenangkan dengan mudah, dan kehadiran mereka di masjid bisa mengganggu kekhusyukan jamaah lain serta meningkatkan risiko kesehatan mereka terkena penyakit.
- Meskipun membawa balita ke masjid memberikan kesempatan bagi mereka untuk mendengar doa bersama dan membangun hubungan sosial, sebaiknya ada alternatif kegiatan keagamaan yang lebih sesuai untuk balita.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tradisi membawa anak-anak, termasuk balita, ke masjid saat tarawih selama bulan Ramadan tampak menjadi hal yang pro dan kontra di kalangan umat Islam, ya. Pasalnya, dibalik manfaatnya tentu juga ada hal negatif yang bisa saja terjadi.
Beberapa orangtua menganggap penting untuk melibatkan anak-anak dalam ibadah berjamaah. Sementara yang lain mengutamakan kenyamanan dan keamanan anak-anak. Simak yuk, lima pro dan kontra terkait membawa balita ke masjid saat tarawih. Kamu sendiri setuju yang mana?
1. Memperkenalkan anak pada kegiatan keagamaan tapi bisa mengganggu jamaah lain
Membawa balita ke masjid saat tarawih akan memperkenalkan mereka pada kegiatan keagamaan sejak dini. Ini akan membantu anak memahami pentingnya ibadah dan memberikan kesempatan untuk beradaptasi dengan lingkungan masjid.
Akan tetapi, balita cenderung tidak bisa ditenangkan dengan mudah, dan kehadiran mereka di masjid saat tarawih bisa saja mengganggu kekhusyukan jamaah lain. Tangisan atau kelakuan nakal bisa mengganggu jamaah lain dan menciptakan ketidaknyamanan.
2. Membangun ikatan dengan masjid tapi juga punya risiko kesehatan
Melibatkan anak-anak dalam kegiatan masjid, termasuk tarawih, bisa membantu mereka merasa terikat dengan masjid dan komunitas muslim setempat. Ini memang bisa dianggap penting untuk membangun ikatan yang kuat dengan lingkungan keagamaan sejak usia dini.
Di sisi lain, masjid sering kali menjadi tempat yang ramai selama tarawih, dan ada risiko penularan penyakit, terutama bagi balita yang rentan terhadap virus atau infeksi. Membawa balita ke masjid bisa meningkatkan risiko kesehatan mereka terkena penyakit.
3. Membiasakan dengan keheningan dan khusyuk tapi bisa membuat kebisingan
Dengan membawa balita ke masjid saat tarawih, mereka akan terbiasa dengan suasana hening dan khusyuk yang diperlukan dalam ibadah. Ini bisa membantu anak berkembang secara spiritual dan membentuk kebiasaan yang baik dalam beribadah di masa mendatang.
Editor’s picks
Sayangnya, balita cenderung tidak bisa menyimak atau memahami ibadah dengan baik. Mereka mungkin merasa bosan atau tidak nyaman, sehingga orangtua jadi tidak bisa mengambil manfaat penuh dari salat tarawih yang dilakukan di masjid.
4. Mendapatkan berkah dari doa yang dipanjatkan bersama tapi merusak konsentrasi
Anak-anak yang hadir di masjid saat tarawih punya kesempatan untuk mendengar doa bersama yang dibaca oleh jamaah yang lain. Doa-doa ini mengandung berkah tersendiri, dan membawa balita ke masjid memberikan kesempatan bagi mereka untuk merasakan dan menerima berkah tersebut.
Akan tetapi, orangtua yang membawa balita ke masjid saat tarawih mungkin harus membagi perhatian antara ibadah dan mengurus anak. Ini jelas bisa mengganggu konsentrasi dalam ibadah, dan bahkan menghambat orangtua untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari tarawih.
5. Membangun hubungan sosial tapi lebih baik mencari alternatif ibadah yang lain
Membawa balita ke masjid saat tarawih juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk membangun hubungan sosial dengan anak-anak lain. Ini memang diperlukan dalam perkembangan sosial dan emosional mereka.
Akan tetapi sebaiknya untuk balita, ada alternatif kegiatan keagamaan yang lebih sesuai daripada membawa mereka ke masjid saat tarawih. Misalnya, membaca Al-Quran bersama di rumah, menceritakan kisah-kisah keagamaan, atau mengadakan kegiatan keagamaan khusus untuk anak-anak.
Memutuskan haruskah membawa balita ke masjid saat tarawih adalah keputusan yang harus dipertimbangkan dengan matang oleh setiap orangtua. Meskipun tentu ada manfaat dalam melibatkan anak-anak dalam kegiatan keagamaan sejak dini, harus dipertimbangkan juga faktor-faktor risiko dan kenyamanan bagi anak-anak dan jamaah lainnya.
Orangtua perlu mencari keseimbangan antara memberikan pengalaman keagamaan kepada anak-anak dan memastikan kenyamanan dan keamanan mereka selama bulan Ramadan. Setuju?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.