5 Tipe Kunci Pintu yang Cocok untuk Rumahmu, Pilih Mana?
Ilustrasi kunci (pexels.com/PhotoMIX Company)
Intinya Sih...
- Gembok adalah pilihan populer untuk keamanan rumah dan tersedia dalam berbagai ukuran
- Kunci gerendel mengurangi risiko pencurian atau perampokan, dengan jenis gerendel satu silinder yang disarankan
- Kunci kenop pintu mudah digunakan tetapi kurang aman, sementara kunci tradisional memiliki kelebihan dan kelemahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kunci menjadi hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Kunci pintu menyangkut keamanan pada rumahmu, maka dari itu kamu gak boleh sembarangan memilih.
Ternyata ada beberapa jenis kunci pintu yang bisa kamu pilih, lho! Mulai dari gembok hingga keyless, yuk, simak bersama!
1. Gembok
ilustrasi kunci (pexels.com/Pixabay)Gembok adalah pilihan yang dikenal luas dan disukai di antara kunci pintu. Kunci ini tidak dipasang secara permanen. Sebaliknya, mereka menawarkan portabilitas dan fleksibilitas. Tersedia dalam berbagai ukuran, gembok sangat populer untuk mengamankan etalase toko, garasi, pintu panggangan dua arah, dan gudang.
Melansir laman Tulsi Products, Jitendra K Brajwasi, penulis konten kreatif, menjelaskan, "Gembok rana khususnya, menonjol sebagai pilihan kuat untuk meningkatkan keamanan. Saat melindungi aset berharga, merupakan keputusan bijak untuk memilih gembok rana yang berkualitas karena daya tahan dan keandalannya."
2. Kunci gerendel
ilustrasi kunci (pexels.com/Antony Trivet)Kunci gerendel adalah pilihan utama untuk mengamankan pintu masuk utama ke rumah. Secara signifikan, jenis kunci ini mengurangi risiko pencurian atau perampokan. Selain itu, kunci gerendel tidak dapat dimanipulasi dari luar dengan alat atau pisau.
"Di antara jenis gerendel, gerendel satu silinder adalah yang paling lugas, mudah dioperasikan dengan kunci dari satu sisi," saran Brajwasi.
Baca Juga: 5 Kunci Berkembang menjadi Pribadi Kuat dan Penuh Semangat
3. Kunci kenop pintu
Editor’s picks
ilustrasi kunci (pexels.com/Pixabay)Kunci kenop pintu mewakili desain populer lainnya, terutama untuk pintu kamar mandi dan kamar tidur. Berbeda dengan gerendel, pada kunci kenop pintu, silinder kunci terletak di dalam kenop pintu itu sendiri.
Namun, Brajwasi mengatakan bahwa kunci ini bukanlah pilihan yang paling aman karena dapat dengan mudah dibobol dengan alat seperti palu atau bahan berat. Untuk keamanan yang lebih baik, disarankan untuk memasang kunci gerendel. Meski begitu, kunci ini memang paling nyaman dan mudah digunakan.
4. Kunci silinder
ilustrasi kunci (pexels.com/George Becker)Kunci jenis ini memiliki lubang kunci dan dapat dioperasikan dengan kunci tradisional. Di dalam silinder, terdapat berbagai bentuk dan ukuran pin yang perlu dipindahkan ke tempatnya untuk mengoperasikan kunci.
Kelebihan dari kunci jenis ini ialah mudah digunakan dan dapat memiliki kunci duplikat. Namun, kelemahannya ialah bisa lambat dibuka.
5. Keyless
ilustrasi kunci (pexels.com/Pixabay)Ada banyak macam kunci keyless entry yang beredar di pasaran, mulai dari kunci sidik jari hingga keypad. Meskipun biasanya dikaitkan dengan kunci pintar, sistem kunci masuk tanpa kunci belum tentu cerdas dan mencakup segala jenis mekanisme penguncian yang memungkinkan masuk tanpa kunci, seperti kunci kartu untuk membuka di banyak hotel saat ini.
Melansir Level, kelebihan keyless adalah mudah digunakan dan tidak perlu khawatir tentang kunci yang disalin. Namun, kelemahannya ialah tergantung pada jenis sistem entri tanpa kunci, pengguna mungkin menghadapi tantangan dengan perangkat lunak atau komponen elektronik, dan jika kamu terkunci, mungkin tidak ada opsi pencadangan yang mudah.
Nah, kamu sudah memutuskan kunci yang pas untuk rumahmu belum, nih? Dengan kunci yang pas sesuai penggunaan dan kebutuhan, rumahmu akan senantiasa aman dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: 4 Kunci Belajar Mencintai Diri Sendiri biar Dicintai Orang Lain
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
