6 Kesalahan saat Tinggal Satu Atap dengan Mertua, Kurang Empati

Bisa jadi boomerang kalau gak tahu caranya!

Tinggal bersama mertua bisa menjadi ujian sekaligus kesempatan untuk memperdalam hubungan keluarga. Meskipun satu sisi bisa membuat kedekatan fisik, hidup satu atap dengan mertua juga bisa menimbulkan tantangan besar. Banyaknya perubahan kehidupan keluarga bagi pasangan muda membuat mereka memilih untuk tinggal bersama orangtua pasangan, entah itu karena alasan finansial, tradisi atau butuh bantuan dalam mengasuh anak.

Namun, pada kenyataannya tinggal bersama mertua bisa menjadikan kamu rapuh dalam mengatasi konflik dengan dirimu sendiri. Penting untuk bisa memahami dan mampu mengelola emosi kamu dengan tetap menjaga komunikasi terbuka dengan pasangan maupun mertua.

Nah, di sini akan membahas kesalahan umum yang sering terjadi saat tinggal satu atap dengan mertua. 

1. Kurangnya komunikasi yang efektif

6 Kesalahan saat Tinggal Satu Atap dengan Mertua, Kurang EmpatiIlustrasi belajar berkomunikasi dengan mertua (pexels.com/Antoni Shkraba)

Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan banyak pasangan adalah kurangnya komunikasi yang efektif antara seluruh anggota keluarga yang tinggal bersama. Termasuk kesulitan untuk menentukan beberapa batasan pribadi, ekspektasi bahkan masalah kecil sehari-hari. 

Sangat penting untuk memastikan bahwa semua pihak bisa merasa nyaman dan terbuka untuk berbicara satu sama lain. Sehingga bisa terhindar dari konflik yang pasti muncul dalam lingkungan keluarga. 

2. Gak punya batasan dengan privasi pribadi

6 Kesalahan saat Tinggal Satu Atap dengan Mertua, Kurang EmpatiIlustrasi gak punya batasan(pexels.com/Antoni Shkraba)

Penting untuk tetap menghargai privasi setiap anggota keluarga, termasuk mertua. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah gak memberikan ruang yang cukup untuk keperluan yang bersifat privasi.

Kamu maupun mertua kamu juga butuh waktu untuk menikmati qulity time dengan diri sendiri dan butuh privasinya masing-masing. Saat itu semua gak terwujud bisa menyebabkan rasa tertekan atau gak nyaman dalam jangka panjang yang berakhir pada konflik.

Baca Juga: 5 Cara Bikin Hubungan Akrab dengan Mertua, Seperti Orang tua Sendiri

3. Perbedaan gaya hidup dan kebiasaan

6 Kesalahan saat Tinggal Satu Atap dengan Mertua, Kurang EmpatiIlustrasi saat beda pendapat dengan mertua (pexels.com/Liza Summer)

Perbedaan gaya hidup dan kebiasaan yang dilakukan sehari-hari bisa menjadi sumber konflik. Misalnya, punya perbedaan dengan kebiasaan makan, pola tidur, atau rutinitas rumah tangga lainnya.

Penting untuk mencoba menemukan titik temu dan bisa saling menghargai perbedaan tersebut tanpa menimbulkan ketegangan yang lebih parah. Sehingga masalah yang mulai muncul gak melebar dan bisa segera diatasi.

4. Terdapat salah paham dan beda asumsi

6 Kesalahan saat Tinggal Satu Atap dengan Mertua, Kurang EmpatiIlustrasi punya masalah dengan mertua (freepik.com/bearfotos)

Kesalahpahaman pasti sering terjadi saat kamu memutuskan untuk tinggal bersama mertua. Utamanya saat kamu gak bisa bangun komunikasi yang baik dengan mereka, pasti akan menimbulkan salah paham.

Asumsi yang berbeda tentang apa yang diinginkan atau diharapkan oleh mertua atau dirimu sendiri bisa menyebabkan frustrasi dan ketegangan. Jadi, alangkah baiknya kamu mulai untuk bertanya dan berbicara secara terbuka daripada mengandalkan asumsi yang belum pasti. 

5. Peran dan tanggung jawab gak diatur dengan jelas

6 Kesalahan saat Tinggal Satu Atap dengan Mertua, Kurang EmpatiIlustrasi berdebat dengan mertua (freepik.com/bearfotos)

Saat tinggal bersama mertua, penting untuk punya aturan yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab masing-masing anggota keluarga. Peran dan tanggung jawab ini bisa memudahkan untuk memahami tugas masing-masing.

Misalnya, membagi tugas rumah tangga atau mengambil keputusan besar dengan cara musyawarah. Kurang dalam pengaturan ini bisa menyebabkan kekacauan dan hubungan yang gak jelas.

6. Rasa hormat dan empati yang kurang

6 Kesalahan saat Tinggal Satu Atap dengan Mertua, Kurang EmpatiIlustrasi gak punya empati(freepik.com/EyeEm)

Kurangnya rasa hormat dan empati terhadap perasaan dan kebutuhan mertua juga bisa merusak hubungan. Penting untuk selalu menghormati mereka sebagai orang yang punya pengalaman yang lebih banyak tentang kehidupan. 

Bisa menunjukkan empati terhadap perasaan mereka dan mencoba memahami sudut pandang mereka bisa membantu untuk bangun hubungan yang lebih baik. Tinggal bersama mertua bisa menjadi pengalaman yang punya banyak ilmu, asalkan dijalani dengan pengertian dan komunikasi yang baik.

Sebisa mungkin hindari kesalahan tersebut sehingga kamu bisa memastikan bahwa hubungan dengan mertua tetap harmonis. Kalau kamu gimana? Akur gak dengan mertua? 

Baca Juga: 7 Cara agar Hubungan dengan Mertua Tetap Akur dan Bebas Drama

Binti Nur Rohmah Photo Verified Writer Binti Nur Rohmah

Life much better

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi

Berita Terkini Lainnya