6 Kesalahan saat Mendidik Anak yang Suka Berbohong, Jangan Dihukum! 

Perlu komunikasi dan lebih berempati

Mendidik anak yang suka berbohong memang bukan hal mudah bagi orangtua atau pendidik. Reaksi yang kurang tepat bisa memperkeruh suasana dan membuat anak makin sulit untuk terbuka. Itulah mengapa penting bagi kita untuk memahami kesalahan umum yang sering terjadi, agar bisa menanganinya dengan lebih bijak dan penuh pengertian.

Beberapa kesalahan yang sering dilakukan bisa beragam, mulai dari tidak memahami akar masalah hingga memberikan hukuman yang terlalu keras. Untuk lebih jelasnya, yuk, kita simak pembahasan lengkapnya di artikel berikut ini!

1. Enggan introspeksi diri sendiri

6 Kesalahan saat Mendidik Anak yang Suka Berbohong, Jangan Dihukum! ilustrasi anak membantah (pexels.com/Kindel Media)

Ketika menghadapi anak yang suka berbohong, sering kali orangtua atau pendidik langsung menghakimi tanpa merenung sejenak. Kadang, orang dewasa merasa enggan mengakui bahwa mungkin kesalahan bukan berasal dari anak, melainkan dirinya sendiri. Padahal, bisa jadi anak berbohong karena merasa tertekan oleh didikan yang terlalu keras, tuntutan yang berlebihan, atau kurangnya komunikasi yang hangat.

Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan merefleksikan kembali cara kita mendidik dan berinteraksi dengan anak. Alih-alih langsung memberikan hukuman, cobalah untuk memahami alasan di balik kebohongan itu. Dengan lebih berempati, kita bisa membantu anak belajar jujur tanpa merasa takut atau tertekan.

2. Mengabaikan akar masalahnya

6 Kesalahan saat Mendidik Anak yang Suka Berbohong, Jangan Dihukum! ilustrasi orangtua memarahi anak (freepik.com/peoplecreations)

Mengabaikan akar masalah saat anak berbohong bisa membuat solusi yang diambil oleh orangtua atau pendidik kurang efektif. Jika hanya fokus pada hukuman tanpa mencari tahu apa yang sebenarnya memicu kebohongan anak, orangtua atau pendidik mungkin melewatkan hal penting yang menyebabkan perilaku tersebut. Anak mungkin berbohong karena merasa takut, kurang percaya diri, atau menghadapi tekanan tertentu.

Tanpa memahami alasan di balik kebohongan, upaya untuk mengatasi masalah tidak akan berhasil dan hanya bersifat sementara. Ini justru membuat anak terus berbohong sebagai cara untuk melindungi diri dari masalah yang sebenarnya. Dengan menggali akar masalah dan berempati terhadap perasaan anak, orangtua atau pendidik bisa menemukan solusi yang lebih efektif.

3. Kurang terlibat dalam kegiatan anak

6 Kesalahan saat Mendidik Anak yang Suka Berbohong, Jangan Dihukum! ilustrasi orangtua sibuk kerja (freepik.com/freepik)

Kurangnya keterlibatan orangtua atau pendidik dalam kegiatan anak bisa membuat mereka merasa diabaikan dan kurang diperhatikan. Ketika minat terhadap apa yang anak lakukan tidak terlihat, mereka mungkin mencari perhatian dengan cara negatif, seperti berbohong. Ketidakhadiran ini juga bisa membuat anak merasa kurang didukung, yang akhirnya dapat memicu perilaku buruk.

Selain itu, orangtua atau pendidik yang tidak terlibat aktif dalam kegiatan anak akan kehilangan kesempatan untuk memahami kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini dapat menciptakan jarak emosional yang membuat anak kurang nyaman untuk berbicara jujur. Keterlibatan yang aktif tidak hanya membantu membangun kepercayaan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendorong anak untuk bersikap jujur.

Baca Juga: 5 Penjelasan Logis Anak Suka Berbohong, Takut Dimarahi?

4. Membandingkan anak dengan anak lain

6 Kesalahan saat Mendidik Anak yang Suka Berbohong, Jangan Dihukum! ilustrasi ayah memarahi anak (pexels.com/August de Richelieu)

Membandingkan anak dengan anak lain bisa merusak harga diri dan membuat mereka merasa tidak cukup baik. Ketika orangtua atau pendidik membandingkan anak yang suka berbohong dengan anak lain yang lebih jujur, ini justru menurunkan kepercayaan diri mereka. Akibatnya, anak bisa merasa tertekan dan lebih sering berbohong.

Perbandingan semacam ini juga bisa menimbulkan rasa iri atau kebencian terhadap anak yang dijadikan acuan. Tidak hanya merusak hubungan mereka dengan saudara atau teman, tetapi juga memperburuk perilaku negatif. Sebaliknya, dengan berfokus pada perkembangan individu anak, orangtua atau pendidik bisa lebih efektif dalam mendorong mereka untuk bersikap jujur.

5. Menghukum terlalu keras

6 Kesalahan saat Mendidik Anak yang Suka Berbohong, Jangan Dihukum! ilustrasi menghukum anak (freepik.com/freepik)

Menghukum terlalu keras saat anak berbohong dapat menyebabkan perasaan takut dan tidak aman. Hukuman yang berlebihan cenderung membuat anak semakin tertutup dan mencari cara lain untuk menghindari hukuman, seperti berbohong lebih sering. Ini bisa menciptakan siklus negatif yang justru memperburuk masalah.

Pendekatan yang terlalu keras juga dapat merusak hubungan antara anak dan orangtua atau pendidik. Anak mungkin mulai melihat orang dewasa sebagai sosok yang tidak dapat diandalkan. Sebaliknya, dengan menggunakan pendekatan yang lebih lembut dan berfokus pada dialog, anak akan lebih memahami pentingnya kejujuran tanpa merasa terancam.

6. Memberikan ceramah panjang tanpa mempertimbangkan situasi

6 Kesalahan saat Mendidik Anak yang Suka Berbohong, Jangan Dihukum! ilustrasi anak membantah (pexels.com/Kindel Media)

Memberikan ceramah panjang, tanpa mempertimbangkan situasi dapat membuat anak merasa bosan atau tidak didengarkan. Anak sering kali kehilangan fokus dan tidak menangkap pesan utama yang disampaikan kepada mereka. Akibatnya, mereka cenderung menghindari percakapan terbuka daripada belajar dari situasi tersebut.

Pendekatan ini juga bisa membuat anak merasa defensif, yang justru memperburuk komunikasi. Mereka mungkin merasa dihakimi dan memilih untuk berbohong lagi daripada menghadapi ceramah panjang. Sebaliknya, berbicara dengan singkat, jelas, memperhatikan situasi dan suasana hati anak, serta melibatkan mereka dalam dialog, akan lebih efektif membantu mereka memahami dan mengatasi kebohongan. 

Mendidik anak yang suka berbohong memerlukan pendekatan yang bijaksana dan penuh pengertian. Dengan menghindari kesalahan umum seperti mengabaikan akar masalah, kurang terlibat, atau memberikan hukuman yang terlalu keras, orangtua dan pendidik bisa membantu anak belajar jujur dengan lebih efektif. Keterlibatan yang penuh empati dan komunikasi yang baik adalah kunci membangun kepercayaan dan mendukung anak untuk mengatasi kebohongan.

Baca Juga: 5 Penyebab Anak Suka Berbohong, Efek Trauma Masa Kecil!

Annisa Isnaini H. Photo Verified Writer Annisa Isnaini H.

Creating a better world with words

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya