TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tips Berharga bagi Orangtua untuk Hadapi Anak di Fase Terrible Two  

Sabar dan konsisten!

ilustrasi ibu dan anak (freepik.com/jcomp)

Fase terrible two adalah periode perkembangan yang umumnya dialami oleh anak-anak pada usia 1 hingga 3 tahun. Bukan hal yang langka, sebenarnya ini adalah masa di mana anak-anak mulai mengembangkan kemandirian dalam diri mereka dengan cara yang penuh tantangan.

Memang, terkadang, orang tua merasa kewalahan oleh perilaku tantrum, keinginan keras kepala, dan perubahan suasana hati yang tiba-tiba pada anak. Tapi, meskipun masa ini cukup sulit, itu juga merupakan kesempatan untuk membentuk dasar-dasar perkembangan anak yang kuat. Simak yuk, enam tips penting untuk menghadapi anak-anak yang sedang berada di fase terrible two.

Baca Juga: 7 Skill Penting untuk Menjadi Orangtua yang Baik

1. Memahami apa itu fase terrible two

ilustrasi anak nangis (freepik.com/andreas)

Pertama-tama, penting banget bagi orangtua untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi selama fase terrible two. Ini adalah waktu ketika si kecil mulai mengembangkan kemandirian mereka. Mereka ingin lebih banyak mengontrol kehidupan mereka sendiri dan kadang-kadang menggunakan tantrum atau memberontak sebagai cara untuk mengungkapkan keinginan tersebut.

Ini jelas bukan tanda bahwa anak kalian adalah anak yang buruk atau nakal, kok. Sebaliknya, itu adalah bagian alami dari perkembangan mereka. Memahami bahwa ini adalah fase sementara yang akan berlalu bisa membantu para orangtua untuk menghadapi situasi tersebut dengan lebih tenang.

2. Berkomunikasi dengan sabar

ilustrasi komunikasi dengan anak (freepik.com/Racool_studio)

Salah satu kunci utama untuk menghadapi anak di masa terrible two adalah komunikasi yang sabar. Anak-anak pada usia ini mungkin belum punya keterampilan berbicara yang baik, jadi mereka menggunakan perilaku untuk menyampaikan kebutuhan dan perasaan mereka.

Penting banget juga untuk mendengarkan anak dengan penuh perhatian, bahkan jika mereka hanya berbicara dalam kata-kata sederhana. Cobalah untuk mencari tahu apa yang mungkin membuat mereka frustrasi atau marah, dan berbicaralah dengan tenang untuk mengatasi masalah tersebut, ya.

Baca Juga: 5 Tips Menjadi Orangtua yang Tenang dan Baik untuk Anak

3. Tetap konsisten

ilustrasi komunikasi dengan anak (freepik.com/user18526052)

Konsistensi adalah kunci dalam mengatasi anak di masa terrible two. Anak-anak pada usia ini memerlukan batasan yang jelas dan peraturan yang tentunya konsisten. Jika orangtua memberikan izin pada suatu waktu dan melarangnya pada waktu lain dalam situasi yang sama, ini bisa bikin anak bingung dan meningkatkan tingkat frustrasinya.

Cobalah untuk membuat peraturan yang jelas dan berlaku untuk semua situasi, ya. Ini akan membantu anak memahami apa yang diharapkan dari mereka.

4. Berikan pilihan yang terbatas

ilustrasi memberikan pilihan (freepik.com/odua)

Salah satu cara untuk membantu anak merasa lebih mandiri adalah dengan memberikan pilihan yang terbatas. Sebagai contoh, orangtua bisa memberi mereka pilihan antara dua baju yang ingin mereka pakai atau antara dua jenis makanan yang ingin mereka makan.

Dengan begini, orangtua tengah memberi mereka rasa kontrol tanpa memberikan terlalu banyak kebebasan. Yang mana inilah yang bisa membuat situasi jadi kacau.

5. Jangan membiarkan tantrum menguasai

ilustrasi tantrum (freepik.com/shapovalphoto)

Saat anak melancarkan aksi tantrum, ini bisa menjadi momen yang menantang. Namun, tetap penting untuk gak membiarkan tantrum mereka mengendalikan situasi,  ya. Cobalah untuk tetap tenang dan tegas.

Orangtua bisa memberi tahu mereka bahwa kalian mengerti perasaan mereka, tetapi perilaku tantrum gak akan membuat mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tetaplah tenang hingga anak bisa mengendalikan diri dan emosinya, lalu kemudian berikan pelukan hangat untuk mereka.

Baca Juga: 5 Tips Menjadi Pendengar yang Baik untuk Anak, Orangtua Harus Tahu!

Verified Writer

Desria

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya