TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Tips Menghindari Risiko Anak Tidak Betah di Rumah

Jangan bikin anak malas di rumah

ilustrasi remaja yang sehat (pexels.com/RF._.studio)

Anak-anak yang merasa nyaman dan bahagia di rumah cenderung memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang tua, serta pertumbuhan emosional yang lebih sehat. Namun, tidak jarang anak-anak merasa tidak betah di rumah karena berbagai alasan, mulai dari konflik keluarga hingga suasana yang kurang mendukung.

Penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan yang membuat anak-anak merasa nyaman di rumah agar mereka bisa tumbuh dengan baik. Berikut adalah empat tips untuk menghindari risiko anak merasa tidak betah di rumah.

1. Ciptakan suasana rumah yang hangat dan mendukung

ilustrasi keluarga besar (pexels.com/August de Richelieu)

Alasan utama mengapa anak-anak merasa tidak betah di rumah adalah karena suasana rumah yang penuh ketegangan atau konflik. Untuk menghindari hal ini, orang tua perlu menciptakan lingkungan rumah yang hangat, harmonis, dan penuh kasih sayang. Ini bisa dimulai dengan berusaha untuk menjaga komunikasi yang terbuka dan menghindari pertengkaran di depan anak-anak.

Luangkan waktu untuk mendengarkan perasaan dan pendapat anak tanpa menghakimi. Dengan begitu, anak akan merasa dihargai dan tahu bahwa mereka memiliki tempat aman di rumah untuk mengekspresikan diri. Penting juga untuk memberikan dukungan emosional kepada anak saat mereka sedang mengalami kesulitan atau tantangan. Suasana yang penuh perhatian dan kasih sayang ini akan membuat anak lebih nyaman dan betah berada di rumah.

2. Libatkan anak dalam pengambilan keputusan di rumah

ilustrasi anak-anak yang sedang makan permen (pexels.com/Eren Li)

Anak-anak sering kali merasa tidak betah di rumah karena merasa terabaikan atau tidak didengarkan. Cara untuk menghindari hal ini adalah dengan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan terkait rumah tangga. Ini bisa mencakup hal-hal kecil seperti memilih menu makanan keluarga, merencanakan aktivitas bersama, atau mendekorasi kamar mereka sendiri.

Dengan memberikan anak kesempatan untuk berkontribusi dalam keputusan-keputusan rumah, mereka akan merasa lebih terlibat dan dihargai sebagai bagian dari keluarga. Ini tidak hanya meningkatkan rasa tanggung jawab mereka, tetapi juga membantu mereka merasa bahwa rumah adalah tempat di mana pendapat mereka diperhitungkan. Anak-anak yang merasa dihargai dan memiliki kontrol tertentu atas lingkungan rumah mereka cenderung lebih betah di rumah. 

Baca Juga: 5 Tips Parenting Cegah Sibling Rivalry ala Drakor Love Next Door

3. Buat rutinitas yang konsisten dan menyenangkan

ilustrasi anak-anak yang sedang bermain (pexels.com/cottonbro studio)

Rutinitas yang jelas dan konsisten adalah kunci untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak. Namun, selain menjaga rutinitas yang teratur, penting juga untuk menyisipkan waktu untuk bersenang-senang bersama keluarga. Jadikan akhir pekan sebagai waktu untuk beraktivitas bersama, seperti bermain permainan keluarga, menonton film bersama, atau melakukan kegiatan kreatif.

Aktivitas keluarga yang menyenangkan akan membangun ikatan emosional yang kuat antara anggota keluarga dan membuat anak merasa lebih dekat dengan rumah. Ketika anak-anak memiliki momen-momen bahagia bersama keluarga, mereka akan lebih menghargai waktu di rumah dan merasa betah. Rutinitas yang seimbang antara kewajiban dan hiburan juga membantu anak merasa bahwa rumah bukan hanya tempat yang penuh aturan, tetapi juga tempat yang menyenangkan.

4. Beri mereka ruang

ilustrasi anak yang sedang tertidur (pexels.com/Matheus Bertelli)

Anak-anak membutuhkan ruang untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Cara agar mereka merasa betah di rumah adalah dengan memberikan kebebasan bagi mereka untuk mengekspresikan diri, baik melalui hobi, kegiatan kreatif, atau aktivitas yang mereka sukai. Orang tua bisa mendukung anak dengan menyediakan fasilitas yang mendukung minat mereka, seperti alat musik, buku, atau peralatan seni.

Penting juga untuk menghormati privasi anak, terutama ketika mereka sudah memasuki usia remaja. Memiliki ruang pribadi di rumah yang nyaman, seperti kamar tidur yang dapat mereka atur sesuai selera, bisa membuat anak merasa memiliki kendali atas lingkungan mereka. Ketika anak merasa bebas untuk mengekspresikan diri tanpa tekanan atau kritik berlebihan, mereka akan lebih merasa diterima di rumah.

Menciptakan rumah yang nyaman dan menyenangkan bagi anak adalah kunci untuk membuat mereka merasa betah dan bahagia. Dengan menciptakan suasana rumah yang hangat, melibatkan anak dalam pengambilan keputusan, menjaga rutinitas yang menyenangkan, serta memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan diri, orang tua dapat membantu anak merasa lebih terhubung dengan rumah.

Lingkungan rumah yang mendukung perkembangan emosional dan psikologis anak tidak hanya membuat mereka merasa nyaman di rumah, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan karakter yang positif di masa depan. 

Baca Juga: 5 Efek Positif Parenting jika Orangtua Tak Malu Minta Maaf pada Anak

Verified Writer

lotus n

ya begitu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya