TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Meminimalisir Dampak Perceraian pada Anak

Selalu prioritaskan kondisi mental anak dengan baik

ilustrasi anak sedih (unsplash.com/@mero_dnt)

Perceraian mungkin menjadi salah satu hal yang sangat tidak diharapkan dalam sebuah hubungan rumah tangga. Namun, sering kali masalah yang dihadapi cukup besar, sehingga jalan satu-satunya yang dapat ditempuh adalah melalui perceraian.

Sayangnya, bagi mereka yang mungkin sudah dikaruniai buah hati maka perceraian bukanlah jalan yang mudah untuk dilalui. Sebab dapat mendatangkan dampak tersendiri bagi anak. Oleh sebab itu, perhatikanlah beberapa tips berikut ini untuk meminimalisir dampak perceraian yang mungkin terjadi pada anak-anak.

Baca Juga: 5 Tips Mencari Pasangan setelah Perceraian, Single Parent Harus Tahu!

1. Jangan menjelekkan satu sama lain

ilustrasi keluarga (unsplash.com/@jessicarockowitz)

Perceraian yang muncul tentunya didasari oleh alasan-alasan tertentu yang membuat kamu dan pasangan akhirnya sepakat untuk berpisah. Apa pun alasan yang mungkin melatarbelakangi perceraian tersebut, namun jangan sampai justru membuatmu dan pasangan saling menjelekkan satu sama lain.

Bagaimana pun juga kamu dan pasangan pernah menjalani hidup rumah tangga bersama-sama, sehingga jangan sampai saling menjelekkan di depan anak sendiri. Hal ini karena apa yang anak lihat dan dengar akan selalu tersimpan dalam memorinya, sehingga jangan sampai anak justru membenci orangtuanya sendiri.

Baca Juga: 5 Tips Mencari Pasangan setelah Perceraian, Single Parent Harus Tahu!

2. Berhenti bertengkar

ilustrasi anak broken home (pexels.com/@cottonbro)

Tentu saja ada pertengkaran tersendiri yang biasanya dilalui oleh para orangtua dalam proses perceraian. Namun, pertengkaran tersebut tentunya tidak perlu harus berlarut-larut, apalagi setelah memutuskan untuk bercerai karena hal ini akan memberikan dampak buruk tersendiri pada anak.

Nantinya pada saat anak terus mdendengar orangtuanya bertengkar satu sama lain maka akan menimbulkan adanya trauma. Oleh sebab itu, jika memang memutuskan untuk sama-sama bercerai maka hentikan pertengkaran dan fokus saja pada anak.

3. Berkomitmen untuk membesarkan anak bersama

ilustrasi keluarga bahagia (pexels.com/@gustavo-fring)

Keputusan untuk bercerai memang bukan menjadi hal yang mudah karena pada proses membesarkan anak juga akan turut berbeda. Apa pun masalah yang mungkin kamu dan pasangan hadapi sebelumnya, namun kesampingkan terlebih dahulu demi memprioritaskan tumbuh kembang anak.

Kamu dan pasangan harus sama-sama berkomitmen agar dapat membesarkan anak secara bersama-sama. Bagaimana pun juga anak tentunya membutuhkan peran ayah dan ibunya secara seimbang, sehingga jangan sampai justru saling dijauhkan satu sama lain.

4. Validasi segala perasaan anak

ilustrasi anak kecil (pexels.com/@jonas-mohamadi)

Orangtua sering kali mengabaikan perasaan anak dalam menghadapi proses perceraian dari orangtuanya. Memang tak semua anak mungkin memahami proses perceraian tersebut, namun sering kali anak akan merasakan ada yang berbeda dari interaksi antara orangtuanya.

Apa pun perasaan yang mungkin dirasakan oleh anak, namun penting sekali bagi orangtua untuk memvalidasi hal tersebut. Bagaimana pun juga anak tentunya berhak untuk merasa sedih senang bahkan marah sekali pun.

Baca Juga: 6 Dampak Perceraian bagi Kesehatan, Efeknya Sedahsyat Ini!

Verified Writer

Tresna Nur Andini

Terima kasih sudah membaca tulisan saya | Seorang penulis biasa yang gemar berdiskusi. Mari berteman melalui ig : @tresnajaa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya