TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Mendidik Anak agar Memperlakukan Temannya dengan Baik

Anak-anak biasanya belum paham cara memperlakukan teman

ilustrasi anak-anak (unsplash.com/MI PHAM)

Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang memang tidak bisa lepas dari pengaruh dan bantuan orang lain. Proses bersosial ini bukan hanya dilakukan pada saat sudah tumbuh dewasa, melainkan biasanya sudah dilatih sejak masih kecil agar terbiasa dalam bersosial dan mengenal orang lain.

Orangtua memiliki peran yang sangat penting untuk bisa membantu anak dalam bersosialisasi dengan baik, khususnya pada teman-teman sebayanya. Ada cara yang bisa orangtua lakukan dalam mendidik anak, sehingga paham cara memperlakukan teman dengan tepat.

Baca Juga: 5 Cara Identifikasi Minat dan Bakat Anak, Perbanyak Eksplorasi! 

1. Bangun rasa percaya diri pada anak

ilustrasi anak tersenyum (unsplash.com/Edward Cisneros)

Sebelum mengajarkan anak bagaimana cara berteman dengan baik, maka sebaiknya orang tua dapat membangun rasa percaya diri terlebih dahulu pada anak. Pada kenyataan yang tidak semua anak bisa berteman dengan teman-teman sebayanya, sebab ketidakmampuan diri dalam mengelola rasa percaya diri atau pun berkaitan dengan self esteem yang rendah.

Setidaknya jika orangtua dapat mendorong anak dengan cara-cara yang positif, maka anak bisa memiliki rasa percaya diri yang baik, sekaligus self esteem yang positif. Inilah yang akan membantu anak untuk bersosialisasi dengan lebih baik, sehingga tidak sampai mengganggu aktivitas sosial yang dilakukannya sehari-hari.

2. Ketahui ekspektasi anak dalam berteman

ilustrasi anak dan ibu (unsplash.com/Sai De Silva)

Anak-anak biasanya belum memahami dengan baik bagaimana proses berteman yang dilakukan sehari-hari. Namun, orangtua bisa mengetahui hal tersebut dengan cara menanyakan anak mengenai ekspektasinya pada saat berteman dengan teman-teman sebayanya nanti.

Jika orangtua dapat mengetahui apa yang memang menjadi ekspektasi anak, maka hal ini bisa menjadi sinyal positif untuk membantu anak dalam bersosial. Orangtua bisa menjelaskan pada anak ekspektasi yang realistis agar nantinya tidak sampai membuat anak merasa kecewa, khususnya jika pertemanannya tidak sesuai dengan ekspektasi awal.

3. Jelaskan body boundaries pada anak

ilustrasi pergaulan anak (unsplash.com/Robert Collins)

Jika orangtua ingin anak-anaknya bisa menjadi teman yang baik bagi anak-anak sebaya lain, maka jangan lupa untuk mengajarkan body boundaries. Nyatanya body boundaries ini menjadi sesuatu yang penting, namun entah mengapa justru banyak diabaikan oleh para orangtua di luaran sana.

Body boundaries akan membantu anak untuk memahami bagian-bagian tubuh mana yang memang tidak boleh disentuh atau pun anak sentuh dari teman-temannya, khususnya ketika berinteraksi dengan lawan jenis. Ini akan membuat anak bisa lebih menghargai bagian tubuh dari teman-temannya, sekaligus bisa memproteksi diri apabila ada teman-temannya yang mungkin bertindak atau bercanda kelewat batas.

Baca Juga: Perlakuan Orangtua ke Anak Ini Bisa Bikin Anak Jadi Pembully

4. Menanamkan keterampilan sosial pada anak

ilustrasi pertemanan (unsplash.com/Anna Samoylova)

Penting sekali bagi orangtua untuk bisa mengajarkan anak bagaimana caranya memiliki keterampilan sosial yang baik. Pada dasarnya tidak semua anak dibekali dengan keterampilan sosial yang tepat, sehingga tidak jarang justru memperlakukan temannya dengan cara yang salah atau bahkan sampai berisiko mencelakai temannya.

Orangtua bisa mengajarkan anak tata cara untuk memiliki keterampilan sosial yang baik, seperti bagaimana caranya berbicara pada teman, berinteraksi dengan teman, hingga bagaimana caranya menyelesaikan pertengkaran. Jika anak sudah dibekali dengan keterampilan sosial yang baik, maka hal ini akan menanamkan sifat positif ketika memperlakukan temannya nanti.

Verified Writer

Tresna Nur Andini

Senang menulis dan berbagi pengetahuan dengan banyak orang.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya