TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Kegiatan untuk Melatih Keterampilan Sosial dan Emosional Anak

Agar anak mampu memahami emosi dan berinteraksi

ilustrasi anak kecil bermain (pexels.com/michaelmorse)

Intinya Sih...

  • Keterampilan sosial dan emosional penting bagi perkembangan anak
  • Berpartisipasi dalam kegiatan sukarela, membuat daftar tugas, dan menggambar emosi dapat melatih keterampilan sosial serta emosional anak
  • Menginteraksikan diri dengan hewan peliharaan dan bermain permainan bersama teman atau keluarga juga membantu perkembangan sosial dan emosional anak

Keterampilan sosial dan emosional memegang peranan penting dalam perkembangan anak. Keterampilan ini akan memengaruhi bagaimana cara mereka berinteraksi dengan orang lain dan mengelola perasaan mereka sendiri.

Melatih keterampilan ini bisa dilakukan melalui berbagai kegiatan sederhana yang membantu anak memahami emosi, berinteraksi dengan orang lain, dan membuat keputusan yang baik. Berikut ini adalah beberapa aktivitas yang dapat melatih keterampilan sosial dan emosional anak.

1. Berpartisipasi dalam kegiatan sukarela atau donasi

ilustrasi memasak ibu dan anak (pexels.com/rdne)

Berpartisipasi dalam kegiatan sukarela atau donasi adalah cara yang sangat baik untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional anak. Dengan terlibat dalam aktivitas seperti membantu di panti asuhan, mengumpulkan donasi, atau berkontribusi pada proyek komunitas, anak-anak belajar tentang empati, kerjasama, dan tanggung jawab sosial.

Aktivitas ini tidak hanya mengajarkan mereka cara memberi, tetapi juga mengajarkan rasa bahagia karena telah membantu orang lain. Selain itu, pengalaman ini membantu anak-anak meningkatkan keterampilan komunikasi, belajar bekerja dalam tim, dan menghargai perbedaan. Semua keterampilan ini penting untuk perkembangan sosial dan emosional anak.

"Ketika anak-anak jadi sukarelawan bersama, mereka tidak fokus pada diri mereka sendiri atau pada teman-temannya, tetapi pada tujuan yang lebih besar. Mereka bekerja sama untuk menyelesaikan tugas yang bermanfaat bagi orang lain," kata Kelley Kitley, LCSW, Psikoterapis dan pemilik Serendipitous Psychotherapy, dilansir Parents.

2.  Membuat jadwal dan daftar tugas

ilustrasi anak kursus private (pexels.com/mikhailnilov)

Kegiatan membuat daftar tugas atau jadwal harian akan mengajarkan mereka tentang perencanaan, tanggung jawab, dan manajemen waktu. Aktivitas ini mengajarkan anak cara menyusun prioritas, mengatur waktu mereka dengan bijak, dan menyelesaikan tugas-tugas mereka secara teratur.

Selain itu, jadwal yang terorganisir membantu anak merasa lebih tenang dan teratur. Anak bisa mengurangi rasa stres yang timbul dari tugas-tugas yang belum selesai. Ini juga memberi mereka kesempatan untuk belajar menetapkan dan mencapai tujuan, yang merupakan keterampilan penting dalam pengembangan emosional dan sosial mereka.

3. Menggambar berbagai macam emosi

ilustrasi anak-anak mengerjakan tugas (pexels.com/anastasiashuraeva)

Menggambar emosi adalah cara kreatif untuk melatih keterampilan sosial dan emosional anak. Dengan meminta anak menggambar apa yang menurut mereka terlihat seperti "bahagia," "sedih," "terkejut," atau "khawatir," mereka akan mulai mengenali dan memahami berbagai emosi.

Aktivitas ini memungkinkan anak mengekspresikan perasaan mereka sendiri dan merefleksikan bagaimana emosi tersebut muncul dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, melalui warna dan bentuk yang dipilih, anak dapat mengaitkan perasaan dengan ekspresi visual, membantu mereka dalam mengelola dan menyampaikan emosi secara lebih efektif.

4. Memahami emosi karakter saat menonton acara atau film

ilustrasi ibu dan anak bermain laptop di tempat tidur (pexels.com/olly)

Saat menonton acara atau film bersama anak, orang tua bisa membantu mengembangkan keterampilan sosial dan emosional dengan cara memahami emosi karakter yang muncul di layar. Ketika sebuah adegan emosional terjadi, berhentilah sejenak dan tanyakan pada anak bagaimana perasaan karakter tersebut.

Coba tanyakan kepada anak apakah karakter tersebut merasa senang, sedih, marah, atau mungkin takut. Dengan cara ini, anak akan belajar untuk lebih peka terhadap perasaan orang lain, mengasah empati, dan lebih memahami berbagai ekspresi emosi yang mungkin dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: 7 Tips Piknik Bersama Anak Tanpa Pasangan, Cari Wisata Terdekat

5. Menulis surat

ilustrasi anak menulis (pexels.com/mariaturkmani)

Aktivitas menulis surat dapat membantu anak mengekspresikan perasaan dan pikiran dengan jelas melalui tulisan. Dengan menulis surat, anak dapat berlatih komunikasi secara efektif, memahami bagaimana kata-kata mereka memengaruhi orang lain, dan mengembangkan empati.

Misalnya, menulis surat kepada keluarga atau teman dapat melatihnya untuk memikirkan bagaimana kata-kata mereka memengaruhi orang lain dan bagaimana merespons dengan empati. Kegiatan ini memberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan interpersonal dan memperkuat ikatan dengan orang-orang di sekelilingnya.

6. Membaca buku yang beragam

ilustrasi ibu dan anak membaca buku (pexels.com/olly)

Membaca buku yang mencerminkan berbagai budaya, perspektif, dan pengalaman, akan membantu anak memahami dan merasakan empati terhadap orang lain. Buku-buku ini memperluas pandangan mereka tentang berbagai situasi yang mungkin berbeda dari pengalamannya sendiri.

Membaca bersama juga membuka peluang untuk berdiskusi tentang karakter dan emosi, memperkuat kemampuan anak dalam mengenali dan memahami perasaan dalam konteks yang lebih luas. Aktivitas ini tidak hanya memperkaya pengetahuan anak, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk hubungan yang sehat.

7. Bermain game

ilustrasi ibu dan anak menghabiskan waktu bersama (pexels.com/nicolabarts)

Dalam berbagai jenis permainan, anak-anak dapat belajar kerja sama dan komunikasi dengan teman atau keluarga. Misalnya, dalam permainan papan atau video yang melibatkan tim, mereka harus bergiliran, menyusun strategi bersama, dan mengelola kemenangan atau kekalahan secara positif.

Selain itu, permainan peran, di mana anak-anak mengambil alih peran karakter tertentu dan berinteraksi dalam skenario yang imajinatif, dapat melatih keterampilan seperti pemecahan masalah, pengelolaan emosi, dan empati. Dalam permainan ini, anak-anak belajar menghadapi tantangan, beradaptasi dengan situasi baru, dan memahami perspektif orang lain melalui interaksi yang mendalam dan beragam.

"Ada bukti bahwa keterampilan yang mereka pelajari saat bermain peran, bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Katie Lear, konselor kesehatan mental anak bersertifikat dilansir U.S. News & World. “Kebiasaan yang mereka latih dalam permainan, dapat terbawa ke kehidupan nyata," tambahnya.

8. Merawat hewan peliharaan

ilustrasi anak bermain dengan anak anjing (pexels.com/katyawolf)

Berinteraksi dengan hewan peliharaan mengajarkan anak tanggung jawab, empati, dan keterampilan komunikasi. Melalui aktivitas seperti memberi makan, merawat, dan bermain, anak mempelajari rutinitas, kesabaran, dan kepedulian.

Anak juga belajar memahami perasaan hewan. Ini memperkuat empati mereka terhadap orang lain. Selain itu, berinteraksi dengan hewan peliharaan dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional anak, menjadikannya cara yang menyenangkan dan bermanfaat untuk mendukung perkembangan sosial dan emosional.

Itulah berbagai kegiatan untuk melatih keterampilan sosial dan emosional anak yang menawarkan manfaat signifikan dalam perkembangan anak. Dengan menyediakan platform yang menyenangkan dan interaktif, kegiatan-kegiatan ini dapat berperan dalam membentuk keterampilan sosial dan emosional anak dalam kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga: Dilema Anak saat Menghadapi Perceraian di Good Partner

Verified Writer

Shasya Khairana

S

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya