Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pernah gak kamu merasa langsung pengen marahin anak begitu mereka bikin kesalahan? Emang, rasanya sulit banget nggak bereaksi dengan keras, tapi tau gak sih, ada beberapa alasan penting kenapa sebaiknya kita hindari menyudutkan mereka secara langsung.
Hari ini, kita bakal coba eksplorasi enam alasan yang gampang dimengerti tapi penting banget buat mengubah cara kita mendidik anak jadi lebih positif dan penuh pengertian. Jadi, sambil kita belajar bareng, mari kita temukan gimana caranya bisa mendekati dan membimbing anak dengan cara yang hangat dan santai, supaya mereka bisa tumbuh jadi pribadi yang percaya diri dan penuh kasih sayang!
Baca Juga: 6 Cara Mengajarkan Anak tentang Muharam dengan Menarik
1. Menghambat perkembangan rasa percaya diri
Ilustrasi ibu memarahi anak (freepik.com/freepik) Bayangin deh, anakmu datang dengan wajah muram karena baru saja bikin kesalahan. Nah, apa yang akan kamu lakukan? Menyudutkan anak karena salah bukan cara yang oke buat mendidik mereka. Malah, itu bisa bikin rasa percaya diri mereka jadi turun. Kalau kamu terus-terusan nyalahin tanpa kasih solusi, anak-anak bisa jadi takut buat coba hal-hal baru.
Mereka bakal mulai ragu sama kemampuan mereka sendiri dan ngerasa gak berharga. Coba deh, dekati mereka dengan empati dan kasih sayang. Jadi, mereka bisa belajar dari kesalahan tanpa merasa minder. Dukung dan dorong mereka, biar mereka ngerasa didengar dan dimengerti. Ini gak cuma bantu mereka belajar dari pengalaman, tapi juga bikin rasa percaya diri mereka makin kuat.
2. Memicu rasa takut dan kecemasan berlebih
Ilustrasi anak bersembunyi di pojokan (freepik.com/freepik) Sebagai orang tua suka merasa cemas atau takut saat anak melakukan kesalahan? Tapi, penting banget nih buat diingat, ngasih teguran yang terlalu keras atau menyudutkan anak gara-gara salah bisa bikin mereka tambah stres. Sebagai orangtua, kita bisa benerin situasi dengan baik, lho.
Kita punya kesempatan untuk ngajarin mereka belajar dari kesalahan tanpa bikin mereka merasa gak aman atau jauh dari kita. Kalau kita bisa menghadapi kesalahan anak dengan cara yang positif, bukan cuma bikin anak merasa lebih tenang dan diterima, tapi juga ngajarin mereka gimana caranya menghadapi masalah dengan kepala dingin dan hati yang sabar.
3. Mengurangi kesempatan belajar dari kesalahan
Ilustrasi anak bersedih dan di tempat belajar (freepik.com/freepik) Ketika kamu menyudutkan anak karena kesalahan mereka, kamu sebenarnya merampas kesempatan berharga untuk mereka belajar dan tumbuh. Sebagai orangtua atau pendidik, kamu memiliki peran penting dalam membentuk kepercayaan diri anak-anakmu. Ketika kamu memilih untuk mendengarkan dan memberi kesempatan pada mereka untuk menjelaskan situasi
Kamu memberikan mereka ruang untuk belajar dari kesalahan mereka tanpa rasa takut atau malu. Saat kamu mengambil pendekatan yang mendukung daripada menyalahkan, kamu mengajari anak-anakmu bahwa membuat kesalahan adalah bagian alami dari proses belajar.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Dampak Biarkan Anak Tidur Bersama Gadget, Mengganggu Mentalnya?
4. Membangun hubungan yang kurang harmonis
Ilustrasi ibu memandang anak sedan makan (freepik.com/freepik) Menghindari kecenderungan untuk menyudutkan anak karena kesalahannya sebenarnya penting untuk perkembangannya. Ketika kamu menyalahkan atau mengkritik anak secara berlebihan, hal ini dapat mengurangi kesempatan belajar dari kesalahannya. Kesalahan adalah bagian alami dari proses belajar, dan anak perlu memahami bahwa mereka tidak selalu harus sempurna.
Dengan memberikan dukungan dan bimbingan yang positif, kamu membantu anak mengembangkan keterampilan untuk mengatasi kesalahan dan tumbuh lebih kuat dari pengalaman tersebut. Cobalah untuk mengubah pendekatanmu dengan memberikan umpan balik yang konstruktif dan mengajak anak untuk refleksi diri. Ini tidak hanya memperkuat hubungan antara kamu dan anak, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai penting tentang tanggung jawab dan pertumbuhan pribadi.
5. Menyebabkan perasaan tidak dihargai
Ilustrasi orangtua menasihati anak (pexels.com/Monstera Production) Pernah gak sih kamu merasa kesal dan diabaikan saat kamu masih kecil, hanya karena kamu melakukan kesalahan kecil? Hal seperti ini bisa bikin anak merasa gak dihargai, lho. Anak-anak butuh belajar dari kesalahan mereka dengan cara yang positif, bukan malah disalahin atau dikritik terus-menerus.
Ketika kita bisa mendengarkan perasaan mereka dan memberikan pengertian, ini membantu mereka tumbuh dengan lebih percaya diri dan bertanggung jawab. Bukan cuma itu, menghindari sikap menyalahkan juga bikin anak belajar untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.