TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Mengakhiri Pernikahan tanpa Menghancurkan Keluarga

Jangan bikin anak-anak jadi korban!

ilustrasi cara mengakhiri pernikahan tanpa menghancurkan keluarga (pexels.com/Vika Glitter)

Mengakhiri pernikahan bukanlah hal yang mudah, dan pastinya bisa sangat rumit. Bisa jadi kamu bimbang bagaimana mengakhiri hubungan dengan pasangan tanpa harus menyakiti anak-anak. Jika kamu berada di situasi ini, ada beberapa cara mengakhiri pernikahan tanpa menghancurkan keluarga.

Nah, supaya prosesnya bisa berlangsung lebih mulus dan tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga, kamu perlu memastikan bahwa semua pihak, terutama anak-anak, bisa melalui transisi ini dengan sebaik mungkin tanpa merasa terlalu banyak dampaknya.

Mengakhiri pernikahan tanpa menghancurkan keluarga bisa jadi proses yang rumit,  mungkin dilakukan dengan perencanaan dan komunikasi yang hati-hati. Berikut beberapa strategi yang bisa kamu pertimbangkan.

1. Komunikasi terbuka dan jujur

ilustrasi pasangan yang selalu melakukan komunikasi terbuka (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mengakhiri pernikahan memang bukan keputusan yang gampang, tapi kalau memang harus dilakukan, penting banget buat melakukannya dengan hati-hati. Coba ajak pasanganmu bicara dari hati ke hati. Di sini, penting banget untuk jujur, tapi tetap tanpa menyalahkan satu sama lain. Jangan sampai obrolan jadi ajang saling tuding, lho. 

Jelaskan dengan tenang kenapa kamu merasa pernikahan ini gak bisa dipertahankan lagi. Mungkin kamu dan pasangan sudah gak sejalan, atau ada alasan lain yang membuat hubungan ini sulit diteruskan. Apa pun itu, pastikan kamu sampaikan dengan kata-kata yang gak menyakiti perasaan pasangan.

Ingat, tujuan kamu adalah untuk saling memahami, bukan menambah luka. Kalau obrolannya bisa berjalan dengan baik, ini bakal bantu banget buat menjaga hubungan baik setelah pernikahan berakhir. Plus, anak-anak juga bisa melihat bahwa orang tua mereka bisa berpisah dengan cara yang dewasa dan penuh pengertian. 

2. Pikirkan anak-anak

ilustrasi pasangan yang menyayangi anak-anak mereka (pexels.com/Vlada Karpovich)

Salah satu hal terpenting yang harus kamu pikirkan adalah bagaimana keputusan ini akan berdampak pada anak-anak sebelum melangkah lebih jauh. Kalau sudah ada anak, prioritaskan kepentingan mereka. Mereka mungkin gak sepenuhnya paham kenapa orang tua mereka harus berpisah, tapi penting banget buat menjelaskan situasinya dengan cara yang sesuai dengan usia mereka. Kamu gak perlu masuk ke detail yang rumit, cukup sampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.

Pastikan juga mereka tahu bahwa meskipun orangtua mereka berpisah, kasih sayang untuk mereka gak akan berubah. Anak-anak harus merasa aman dan tahu bahwa mereka tetap dicintai oleh kedua orang tuanya. Hal ini bisa membantu mereka merasa lebih tenang dan gak terlalu terguncang dengan perubahan yang terjadi.

3. Pertimbangkan konseling keluarga

ilustrasi pasangan yang konsultasi pada konsultan pernikahan (pexels.com/SHVETS production)

Sebelum atau bahkan selama proses perceraian, coba pertimbangkan untuk menjalani konseling keluarga. Konseling ini bisa jadi ruang aman buat kamu, pasangan, dan anak-anak untuk bicara tentang perasaan masing-masing. Dengan adanya konselor yang netral, semua anggota keluarga bisa lebih terbuka dan belajar bagaimana menghadapi perpisahan ini dengan lebih baik.

Konseling juga bisa membantu anak-anak memahami apa yang sedang terjadi tanpa merasa bingung atau terjebak di tengah-tengah. Mereka bisa mendapat dukungan emosional yang mereka butuhkan, sehingga dampak perpisahan gak terlalu berat untuk mereka.

Baca Juga: 5 Tips Mendidik Anak Pasca Perceraian, Harus Tetap Kompak!

4. Tetap tenang dan hormati pasangan

ilustrasi menyelesaikan konflik dengan pasangan secara baik-baik (pexels.com/Keira Burton)

Hindari konflik yang berlebihan dan usahakan untuk tetap tenang selama proses perceraian. Meski kamu mungkin merasa marah atau sedih, penting banget untuk gak melibatkan emosi negatif dalam setiap interaksi. Jangan biarkan perpisahan ini jadi ajang saling tuding atau menyalahkan satu sama lain.

Dengan tetap tenang, kamu bisa menjaga suasana tetap kondusif dan mengurangi ketegangan. Ini gak hanya bikin proses perceraian jadi lebih lancar, tapi juga membantu menjaga hubungan yang sehat di masa depan. Bayangkan, kamu mungkin masih harus berkomunikasi dengan pasangan tentang urusan anak atau hal-hal lain setelah perceraian. Kalau kamu bisa tetap menghormati pasangan dan berkomunikasi dengan baik, semua ini akan jauh lebih mudah.

5. Pertimbangkan mediasi

ilustrasi pasangan yang berbicara dengan mediator (pexels.com/Ron Lach)

Mediasi adalah proses di mana kamu dan pasangan duduk bersama dengan seorang mediator netral untuk membahas masalah-masalah yang muncul selama perceraian, seperti pembagian aset dan hak asuh anak. Jadi, kalau ada hal-hal yang perlu disepakati tapi kalian berdua belum bisa setuju, mediator ini bisa membantu menemukan jalan tengah.

Dengan mediasi, kamu bisa menghindari proses pengadilan yang panjang dan emosional. Biasanya, mediasi lebih cepat dan lebih santai dibandingkan harus berurusan dengan pengadilan. Selain itu, proses ini juga bisa membantu menjaga komunikasi tetap baik dan mengurangi ketegangan antara kamu dan pasangan.

Mediasi juga bisa membantu kamu dan pasangan untuk lebih fokus pada solusi yang menguntungkan semua pihak, termasuk anak-anak jika ada. Ini bukan hanya tentang membagi harta atau menentukan jadwal kunjungan, tapi juga tentang menjaga hubungan yang sehat dan harmonis meskipun pernikahan sudah berakhir.

6. Buat kesepakatan bersama

ilustrasi pasangan yang membuat kesepakatan bersama (pexels.com/Julia M Cameron)

Setelah memutuskan untuk berpisah, kamu dan pasangan perlu duduk bareng untuk bicara berbagai aspek kehidupan setelah perceraian. Mulai dari tempat tinggal anak, pembagian waktu, hingga tanggung jawab keuangan, semuanya perlu dibicarakan dengan baik. Jangan ragu untuk terbuka satu sama lain, karena kesepakatan ini akan jadi panduan kalian ke depannya.

Dengan membuat kesepakatan bersama, kamu bisa memastikan bahwa semua pihak merasa dihargai dan didengar. Ini juga bisa mengurangi potensi konflik di kemudian hari, karena kalian sudah punya kesepakatan yang jelas tentang bagaimana menjalani kehidupan setelah berpisah.

Selain itu, kesepakatan bersama ini bisa membantu anak-anak merasa lebih tenang dan nyaman, karena mereka tahu apa yang akan terjadi dan bahwa kedua orang tua mereka masih kompak untuk urusan mereka.

Verified Writer

Lathiva R. Faisol

Senang membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya