Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Hubungan antara anak dan keluarga merupakan salah satu aspek terpenting dalam perkembangan emosional dan sosial seseorang. Namun, tidak jarang kita mendengar kasus di mana anak yang beranjak dewasa memilih untuk menjauh dari keluarganya. Fenomena ini bisa menjadi sumber kekhawatiran bagi banyak orang tua.
Perasaan yang jauh dari keluarga patut untuk diantisipasi. Sebab jika tidak, hubungan yang rusak ini akan semakin sulit untuk diperbaiki. Orangtua harus bisa mengenali penyebab paling umum anak menarik diri dari keluarganya sendiri. Berikut ini lima alasan yang mungkin melatarbelakangi serta cara untuk mengatasinya!
1. Perilaku tidak adil bahkan kekerasan dari orangtua
ilustrasi memarahi anak (pexels.com/gabby-k) Salah satu faktor yang sering menyebabkan anak menjauh adalah perlakuan yang tidak adil dari orangtua. Terkadang orangtua terlalu egois dan memanfaatkan anak melakukan hal yang berlebihan yang tak disukai mereka. Parahnya, tak semua anak diperlakukan sama, sebab ada anak yang terkesan menjadi anak emasnya orangtua.
Lebih lanjut, anak yang mengalami kekerasan fisik, emosional, atau verbal dari anggota keluarga juga mungkin merasa takut dan tidak aman di rumah. Rasa tidak dihargai dan kurangnya dukungan emosional dapat mendorong anak untuk mencari perlindungan di tempat lain. Putusnya hubungan memungkinkan anak mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan dapat terhubung kembali hanya jika orangtua menghormati batasan baru mereka.
2. Anak terlalu sering menerima kritik tanpa henti
ilustrasi anak dan orangtua (pexels.com/karolina-grabowska) Kritik yang terus-menerus, seringnya membandingkan diri dengan saudara mereka, dan sikap yang otoriter akan membuat anak-anak yang sudah dewasa menjauh dari keluarga. Drama dalam kehidupan sehari-hari membuat mereka merasa diremehkan dan tidak dicintai.
Sebab, beberapa orangtua menolak untuk menerima bahwa ketika anak sudah dewasa, mereka berhak membuat pilihan sendiri. Anak dan orangtua menjadi berjarak dan tidak memiliki kesempatan untuk terhubung satu sama lain. Tindakan menjaga jarak ini demi kenyamanan emosional yang tak pernah didapatkan sebelumnya.
3. Terdapat konflik dan ketegangan yang berkepanjangan
ilustrasi ayah dan anak (unsplash.com/hellothisisjeff) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Terkadang dalam satu hubungan keluarga, ada konflik yang sulit untuk diselesaikan. Salah satu alasan utama anak menjauh dari keluarganya adalah adanya masalah atau ketegangan yang berkepanjangan.
Pertengkaran sering kali terjadi, kurangnya komunikasi yang sehat, dan perbedaan pandangan yang tajam dapat menciptakan lingkungan yang tidak nyaman bagi anak. Ketika situasi ini berlarut-larut tanpa penyelesaian yang memadai, anak mungkin merasa bahwa menjauh adalah satu-satunya cara untuk menemukan ketenangan dan kedamaian.
Baca Juga: 3 Cara Terbaik Menyampaikan Kritik kepada Suami tanpa Melukainya
4. Anak merasa tidak cukup baik untuk orangtua
ilustrasi mengajari anak (pexels.com/mikhail-nilov) Alasan umum mengapa seorang anak dewasa menjadi terasing dari keluarganya adalah perasaan bahwa mereka tidak cukup baik. Persepsi ini dapat berkembang dari pola kritik yang terus-menerus atau ekspektasi yang tidak realistis dari orang tua.
Sehingga, hal ini menyebabkan anak merasa diremehkan dan tidak mampu memenuhi harapan keluarga. Seiring berjalannya waktu, hal ini dapat membuat hubungan menjadi tegang hingga menjadi renggang karena anak yang sudah dewasa berusaha melindungi harga diri dan kesejahteraan emosionalnya.