Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Tiap orangtua tentu ingin selalu berada di dekat sang buah hati untuk menjaga dan menyaksikan langsung proses tumbuh kembangnya. Namun hal ini sulit dilakukan bagi mereka yang harus bekerja. Meski dilema, menitipkan si kecil ke daycare jadi pilihan tak terhindarkan, apalagi kalau tak ada anggota keluarga yang bisa membantu menjaga anak.
Sisi positifnya, daycare menawarkan sejumlah keunggulan. Selain jadi tempat penitipan, daycare juga menyediakan berbagai program yang mendukung pertumbuhan si kecil. Melalui daycare, anak dapat berinteraksi dengan teman-teman sebaya sehingga kemampuan sosialnya terstimulasi dengan baik.
Namun, maraknya kasus kekerasan anak di daycare belakangan ini semakin meningkatkan kekhawatiran orangtua. Karena itu, kita harus lebih selektif dalam memilih tempat penitipan anak. Keamanan dan keselamatan buah hati harus jadi prioritas utama. Pastikan orangtua memilih daycare berkualitas dengan mengikuti tips berikut.
1. Lakukan riset yang detail dan komprehensif
ilustrasi orangtua melakukan riset (pexels.com/Ketut Subiyanto) Memilih daycare bukanlah hal yang mudah, apalagi kalau baru pertama kali melakukannya. Yang pasti, setiap orangtua ingin buah hatinya berada di tangan yang tepat. Untuk itu, riset yang detail dan mendalam perlu dilakukan karena salah memilih daycare bisa berakibat fatal dan mengancam keselamatan si kecil.
Dalam hal ini, orangtua bisa menanyakan rekomendasi daycare ke orangtua lain yang sudah berpengalaman atau dokter anak langgangan si kecil. Pertimbangkanlah juga mencari daycare secara online dan lihat honest review dari masing-masing tempat. Jangan lupa survei langsung untuk melihat fasilitas, lingkungan, dan suasana daycare.
Pastikan daycare memiliki izin dan sertifikat resmi dari pihak berwenang. Ini menunjukkan bahwa daycare telah memenuhi standar keselamatan dan pendidikan yang ditetapkan. Jangan ragu untuk menanyakan dokumen ini saat berkunjung.
2. Wawancara daycare untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting
ilustrasi menitipkan anak di daycare (pexels.com/Yan Krukau) Ada banyak hal yang perlu dicari tahu dan dipastikan saat mencari daycare berkualitas. Untuk mendapatkan jawabannya, orangtua perlu berdiskusi langsung dengan pengelola daycare, baik lewat telepon atau secara langsung. Mengobrol langsung lebih disarankan agar bisa sekaligus memastikan kesesuaian antara jawaban dengan realitanya.
Penting untuk menanyakan segala hal secara detail agar orangtua memperoleh gambaran utuh mengenai setiap daycare, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat. Ketika mewawancarai pengelola, pastikan tanya beberapa hal seperti terangkum berikut:
- Apakah daycare ini sudah punya izin? Apakah bisa ditunjukkan surat izin resminya?
- Bagaimana akreditasi daycare?
- Berapa biayanya?
- Ada berapa banyak anak yang dititipkan sekarang?
- Satu pengasuh harus merawat berapa bayi?
- Bagaimana rutinitas sehari-harinya?
- Apakah ada rencana belajar mingguan?
- Bagaimana cara daycare menerapkan kedisiplinan pada anak?
- Bagaimana kualifikasi dan pengalaman masing-masing pengasuh?
- Apakah ada sertifikat kesehatan tertentu untuk pengasuh?
- Seperti apa makanan yang disajikan kepada anak?
Selain pertanyaan yang sifatnya tertutup, orangtua juga bisa mengajak berdiskusi soal case study yang mungkin terjadi saat anak dititipkan. Misalnya, apa yang akan dilakukan daycare jika anak terus menangis dan minta digendong setiap saat, metode mendisiplinkan anak apabila ia tidak ingin mengikuti rutinitas yang ada, dan lain sebagainya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Baca Juga: Daycare Wensen School, Tempat Aniaya Balita di Depok Punya Izin PAUD
3. Perhatikan rasio anak dan pengasuh
ilustrasi menitipkan anak di daycare (pexels.com/Yan Krukau) Bayi dan anak-anak membutuhkan perhatian yang besar, jadi pastikan bahwa fasilitas daycare menetapkan batasan jumlah anak yang diasuh oleh seorang caregiver. Rasio anak dan pengasuh dibedakan berdasarkan usia. Dilansir Childcare.gov, berikut ini daftar rasio anak dan pengaruh yang ideal:
- Bayi berusia kurang dari 12 bulan: 1 pengasuh tak boleh merawat lebih dari 3 bayi
- Anak usia 13-35 bulan: 1 pengasuh tak boleh merawat lebih dari 4 batita
- Anak usia 3 tahun: 1 pengasuh tak boleh merawat lebih dari 7 anak
- Anak usia 4 tahun: 1 pengasuh tak boleh merawat lebih dari 8 anak
- Anak usia 5 tahun: 1 pengasuh tak boleh merawat lebih dari 8 anak
- Anak sekolah usia 6-8 tahun: 1 pengasuh tak boleh merawat lebih dari 10 anak
- Anak sekolah usia 9-12 tahun: 1 pengasuh tak boleh merawat lebih dari 12 anak
Sambil memastikan rasio ini, orangtua bisa sekaligus crosscheck dengan realitas. Jika secara kasat mata terlihat bahwa jumlah pengasuh di daycare tidak sesuai dengan jumlah anak, dan para pengasuh tampak kewalahan, maka ini bisa menjadi sinyal red flag yang tak boleh diabaikan.
4. Survei langsung untuk melihat kondisi daycare
ilustrasi menitipkan anak di daycare (pexels.com/Yan Krukau) Fasilitas yang bersih dan aman adalah indikator dari daycare yang baik. Periksa apakah ruang bermain, kamar tidur, dan area makan dalam kondisi bersih dan tertata. Pastikan juga bahwa mainan dan peralatan lainnya aman dan sesuai untuk usia anak. Kebersihan dan lingkungan yang baik akan membantu menjaga kesehatan si kecil.
Selain itu, lihatlah program yang dilakukan di daycare. Pastikan si kecil terlibat dalam kegiatan bermain, membaca, dan aktivitas yang menstimulasi perkembangan motorik dan sensoriknya. Dalam hal ini, harus ada keseimbangan juga antara waktu beristirahat, bermain, dan program pendidikan terstruktur untuk mendukung perkembangan anak.
