TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Strategi Mengelola Uang Saku Anak agar Tidak Boros, Mudah Kok!

Cara bijak mengatur uang saku anak

ilustrasi anak memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Salah satu cara untuk mengenalkan anak tentang dunia keuangan dan literasi finansial adalah dengan memberikan uang saku. Uang saku bisa menjadi media pembelajaran bagi anak untuk mengelola uang mereka sendiri dengan bijak dan bertanggung jawab.

Namun, tidak jarang orangtua merasa kebingungan dalam memberikan uang saku yang sesuai dan efektif untuk anak-anak mereka. Bagaimana caranya agar uang saku tidak membuat anak menjadi boros atau pelit? Simak beberapa tips berikut ini.

Baca Juga: 5 Tips Atasi Stres karena Masalah Uang, Hindari Berutang!

1. Sesuaikan jumlah dan jadwal uang saku dengan usia, kebutuhan, dan kemampuan keluarga

ilustrasi anak menabung (unsplash.com/Annie Spratt)

Jumlah uang saku yang orangtua berikan kepada anak harus disesuaikan dengan usia, kebutuhan, dan kemampuan finansial keluarga. Jangan memberikan uang saku yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, karena bisa berdampak negatif pada sikap dan perilaku anak terhadap uang.

Orangtua juga harus konsisten dengan jadwal pembayaran uang saku, misalnya setiap minggu atau setiap bulan. Jangan mengubah-ubah jadwal atau jumlah pembayaran secara sembarangan, karena bisa membuat anak menjadi tidak disiplin dan tidak menghargai uang.

2. Berikan uang saku sebagai hak, bukan hadiah atau hukuman

ilustrasi anak memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Uang saku adalah hak anak untuk belajar mengatur keuangan mereka sendiri, bukan hadiah untuk prestasi atau hukuman untuk kesalahan. Jadi, jangan mengkaitkan uang saku dengan tugas rumah tangga, nilai sekolah, atau perilaku anak.

Hal ini bisa membuat anak menjadi malas, tidak bertanggung jawab, atau tidak termotivasi. Orangtua bisa memberikan bonus atau potongan uang saku jika anak melakukan sesuatu yang luar biasa atau buruk, tetapi jangan terlalu sering atau terlalu besar.

Baca Juga: 3 Alasan Perlu Hitung Uang Kembalian sebelum Meninggalkan Toko

3. Ajarkan anak tentang konsep keuangan dasar

ilustrasi anak menabung (unsplash.com/Annie Spratt)

Anak perlu memahami konsep keuangan dasar seperti apa itu uang, darimana uang berasal, apa fungsi uang, apa bedanya kebutuhan dan keinginan, bagaimana cara menggunakan uang dengan bijak, bagaimana cara menabung dan mendapatkan nilai uang, dan sebagainya.

Orangtua bisa mengajarkan konsep ini dengan cara berbicara, memberi contoh, bermain, dan berlatih bersama anak. Orangtua juga bisa menggunakan alat bantu seperti buku, aplikasi, atau permainan yang berkaitan dengan uang.

4. Libatkan anak dalam proses pengambilan keputusan keuangan

ilustrasi anak menabung (unsplash.com/Annie Spratt)

Anak akan lebih mudah belajar jika mereka merasa terlibat dan dihargai pendapatnya. Orangtua bisa melibatkan anak dalam proses pengambilan keputusan keuangan keluarga, misalnya dengan membahas anggaran bulanan, memilih barang yang akan dibeli, membandingkan harga dan kualitas produk, menentukan prioritas pengeluaran, menabung untuk tujuan tertentu, dan sebagainya. Orangtua juga bisa memberikan kesempatan kepada anak untuk memutuskan sendiri bagaimana mereka akan menggunakan uang sakunya.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk Pria Muda dalam Mengelola Keuangan, Harus Dihindari!

Verified Writer

Muhamad Aldifa

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya