TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Piknik Bersama Anak Tanpa Pasangan, Cari Wisata Terdekat

Daripada terus menunggu pasangan punya waktu

ilustrasi piknik (pexels.com/PNW Production)

Piknik sekeluarga perlu untuk refreshing dan membangun rasa kebersamaan yang lebih kuat. Dengan jalan-jalan bersama orangtua, anak mengenal dunia luar dan merasa aman karena ia pergi bareng orang yang tepercaya. Ini membangun keberaniannya dalam bertualang di masa depan.

Hanya saja, untukmu dapat piknik bersama anak dan pasangan kadang gak mudah. Ketika kamu sibuk, pasangan malah punya cukup banyak waktu luang. Begitu pula sebaliknya sehingga kalian hampir tak pernah menikmati waktu santai secara bersamaan. Kalau seperti ini, usahakan anak tetap sesekali diajak piknik meski hanya bersamamu atau pasanganmu.

Kasihan jika mereka terlalu lama gak berwisata cuma gara-gara dirimu menunggu momen tepat untuk liburan sekeluarga. Mereka bisa bosan sekali di rumah bahkan merasa sedih karena teman-temannya cukup sering piknik. Kamu dan pasangan bergantian saja dalam mengajak anak berwisata. Terapkan tujuh tips piknik bersama anak tanpa pasangan berikut ini supaya acara berjalan lancar.

1. Jelaskan kenapa ayah atau ibunya gak bisa ikut

ilustrasi piknik (pexels.com/Bảo Huỳnh)

Anak tentu selalu menginginkan kehadiran kedua orangtuanya. Apalagi ketika piknik yang suasananya seharusnya menyenangkan. Sayang sekali apabila ayah atau ibunya tidak ikut. Anak yang belum terbiasa terpisah dari salah satu orangtua bisa mendadak rewel dan gak mau diajak pergi. Dia butuh penjelasan sejak beberapa hari sebelumnya. Bahwa kalian akan berwisata tanpa ayah atau ibunya.

Jelaskan kenapa ayah atau ibunya tidak bisa ikut. Pasanganmu juga mesti mengatakan alasannya sendiri supaya anak percaya. Biasanya anak lantas bertanya kapan kalian dapat piknik bareng? Berikan jawabannya jika sudah jelas waktunya. Namun, hindari memberinya janji palsu kalau baik kamu maupun pasangan belum tahu kapan bisa libur atau cuti bareng.

Baca Juga: 3 Alasan Kamu Gak Perlu Menjalani Gaya Hidup Nolep

2. Perhatikan jumlah serta usia anak

ilustrasi piknik (pexels.com/Denis Gvozdov)

Makin banyak jumlah anak serta semuanya masih balita tentu makin merepotkanmu. Mengawasi mereka bermain di sekitar rumah saja bukan hal mudah. Terlebih dirimu mesti mengawalnya sendiri di tempat wisata yang banyak pengunjung. Bisa-bisa mereka berpencar dan menyulitkan pencarianmu.

Kalau anak baru satu atau dua dan kakak sudah cukup besar untuk membantumu menjaga adik, gak apa-apa kalian piknik tanpa ayah atau ibunya. Jika anak-anak masih sama kecilnya dan perlu diawasi penuh, lebih baik kamu menunggu pasangan memiliki waktu luang. Sangat sulit untukmu sendirian mengawasi anak-anak yang aktif di luar rumah.

3. Tujuan wisata yang dekat saja dan wajib ramah anak

ilustrasi piknik (pexels.com/RDNE Stock project)

Pergi jauhnya besok-besok saja bila pasanganmu sedang bisa ikut. Untuk piknik semata-mata biar anak gak bosan di rumah, pilih tujuan yang jaraknya dekat. Ini akan memudahkanmu dalam hal transportasi. Bayangkan kerepotan apabila kalian piknik jauh. Meski dirimu bisa menyetir, anak-anak yang duduk di belakang mungkin tidak dapat duduk tenang.

Mereka bosan dalam perjalanan dan menjadi bad mood. Kamu pun kesulitan menenangkan mereka sambil terus mengemudi. Untuk anak balita, cukup ke tempat wisata yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 15 menit saja. Lebih dari itu biasanya anak sudah mengantuk dan merasa perjalanannya terlalu lama.

Tempatnya juga harus ramah anak yang berarti standar keamanannya tinggi. Pantai sebenarnya tujuan wisata yang bagus sekali buat keluarga. Akan tetapi, dapat berubah menjadi berbahaya saat kamu piknik bareng anak tanpa pasangan. Dirimu lengah sedikit, anak bisa berlari menuju laut. Pilih taman kota yang aman dari kendaraan-kendaraan atau wisata indoor.

4. Lengkapi perbekalan

ilustrasi piknik (pexels.com/Sama Bairamova)

Pergi bersama anak selalu membutuhkan persiapan ekstra terkait perbekalan. Apalagi kali ini pasangan tidak ikut. Kamu menjadi tak bisa memintanya membelikan sesuatu selagi dirimu menjaga anak-anak. Buat daftar apa saja yang harus dibawa mulai dari pakaian ganti, popok, makanan, minuman, obat-obatan, sampai mainan.

Kian lengkap perbekalanmu kian baik. Apa pun yang dibutuhkan oleh anak telah tersedia. Dirimu menjadi lebih fokus dalam menemaninya. Kemas semua barang tersebut dalam tas yang memudahkanmu membawanya ke mana-mana. Biar kamu gak ribet karena masih harus sambil menggendong atau menggandeng anak.

5. Minta anak berjanji untuk tidak rewel dan bekerja sama dengan baik

ilustrasi piknik (pexels.com/Kampus Production)

Peran anak juga sangat penting dalam menentukan kelancaran acara piknik. Bikin komitmen dengannya. Ia tidak boleh rewel karena hanya ada kamu yang menjaganya. Kalau anak menginginkan sesuatu, bilang saja tanpa perlu ia mendadak menangis. Dirimu akan lebih sulit memahami keinginannya jika dia tak mau bicara.

Latih pula anak untuk bekerja sama sejak mempersiapkan acara piknik. Ajak ia menata perbekalan, mengingatkan apa lagi yang belum kamu masukkan ke tas, dan bagi tugas apabila ada adiknya yang masih terlalu kecil. Misalnya, nanti dia harus tetap berdiri di samping kereta adiknya ketika dirimu membeli tiket masuk atau ke toilet.

6. Bisa ajak ART, tetangga, saudara, atau teman

ilustrasi piknik (pexels.com/Mikhail Nilov)

Meski gak sama, posisi pasangan dalam acara piknik dapat digantikan oleh orang lain. Tentu harus dengan sepengetahuan pasanganmu dan sosoknya tidak membuatnya cemburu. Kamu bisa mengajak ART, tetangga, saudara, atau teman yang lama tak berjumpa. Mereka juga boleh membawa anak biar suasana piknik lebih seru.

Adanya lebih dari satu orang dewasa amat membantumu dalam mengawasi anak-anak. Begitu pula orang yang diajak piknik mungkin sudah lama tidak refreshing serta memerlukan bantuanmu juga untuk menjaga anaknya selama kalian jalan-jalan. Piknik kali ini bisa sekalian menjadi kesempatan untukmu bersosialisasi dengan kawan dan tetangga setelah hari-hari yang sibuk.

7. Mempertimbangkan kondisimu sendiri

ilustrasi piknik (pexels.com/Gustavo Fring)

Meski sebenarnya kamu senang-senang saja bepergian dengan anak tanpa disertai pasangan, lihat-lihat dulu kondisimu. Kesehatanmu harus dalam keadaan yang amat prima. Untukmu yang perempuan sebaiknya juga tak piknik bersama anak saja apabila kamu sedang hamil besar. Takutnya terjadi sesuatu padamu dan anak tidak bisa melakukan apa-apa.

Terutama kalau tempat tujuan pikniknya minim petugas keamanan yang tanggap menghadapi situasi darurat. Walaupun anak merengek ingin piknik, beri pengertian dan sampaikan bahwa berliburnya besok-besok saja setelah adiknya lahir serta cukup kuat diajak bepergian. Ciptakan suasana yang menyenangkan di rumah supaya anak tidak jenuh.

Dengan kesibukan yang berbeda, kamu dan pasangan memang perlu lebih fleksibel dalam menjadwalkan piknik. Nah, tips piknik bersama anak tanpa pasangan bisa kamu terapkan agar liburan berjalan lancar. Minggu ini anak berwisata denganmu, minggu depannya dapat gantian anak pergi bersama pasangan jika dirimu sedang sibuk. Bila anak dibiasakan dengan pengaturan begini, ia akan tetap menikmatinya, kok.

Baca Juga: 5 Tips Mencari Tempat Piknik yang Aman dan Nyaman

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya