Ada alasan yang baik bila orangtua atau guru melarangmu berpacaran saat remaja. Mereka tidak melarang kamu jatuh cinta, kok. Rasa cinta memang gak bisa disangkal kehadirannya.
Akan tetapi, jatuh cinta pada seseorang yang kebetulan juga mencintaimu tidak berarti kalian harus berpacaran. Tunggulah sampai setidaknya kalian berusia 20 tahun. Jika masih belasan tahun, gak usah pacaran dulu. Pahami dulu enam alasan berikut ini.
1. Masih gampang emosi
ilustrasi murid remaja (pexels.com/cottonbro studio) Ketika kamu kesal oleh apa pun di rumah, kakak dan orangtuamu akan cenderung mengalah serta berusaha memahami dirimu. Namun, pacarmu yang sama-sama remaja pasti susah untuk melakukan hal yang sama. Akibatnya, kalian gampang bertengkar.
Persoalan sekecil apa pun bakal dihadapi dengan kemarahan. Apalagi kalau sudah menyangkut rasa cemburu. Emosi yang terlalu kuat dapat membuat salah satu dari kalian berbuat nekat.
Baca Juga: 5 Tips Parenting pada Anak Remaja di Era Digital, Patut Dicoba!
2. Belum punya uang sendiri
ilustrasi remaja putra (pexels.com/kat wilcox) Apa serunya berpacaran bila buat jajan bareng pacar saja masih mengandalkan uang saku? Ketika ingin memberikan hadiah buat pacar, kamu pun berpikir keras soal harganya. Sekalinya kalian makan-makan, di akhir kencan malah ribut siapa yang akan membayarnya.
Gaya pacaran sesederhana apa pun terap butuh biaya. Pacaran akan terasa lebih menyenangkan bila kalian sudah punya penghasilan. Kalian gak perlu minta tambahan uang saku pada orangtua, apalagi sampai membohongi mereka. Kasihan orangtua bekerja keras sepanjang hari, tapi uangnya buat membiayaimu berpacaran.
3. Masih harus fokus belajar
ilustrasi belajar kelompok (pexels.com/cottonbro studio) Di usia sekolah, PR-mu seperti gak habis-habis. Bila sedang tak ada PR, berarti kamu lagi ulangan atau ujian semester. Belum lagi berbagai tugas individual maupun kelompok.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Sekadar bersekolah, ikut kegiatan ekstrakurikuler, dan les saja sudah membuat badan remuk. Apalagi bila ditambah berpacaran yang memerlukan energi lebih. Tambah bikin capek saat hubungan kalian bermasalah atau pacarmu rewel.
4. Rawan terlalu ingin coba-coba
ilustrasi remaja putri (pexels.com/Sean Connery) Rasa ingin tahu dan menjajal sendiri sesuatu memang sangat kuat dalam diri remaja. Ini dapat berakibat positif maupun negatif. Contoh dampak negatifnya adalah kamu ingin mencoba berbagai pengalaman kontak fisik dengan pacar.
Seperti berpelukan, berciuman, bahkan lebih jauh dari itu. Padahal, kontak fisik yang kebablasan dengan lawan jenis yang sama-sama sudah puber amatlah berisiko. Jangan sampai kalian berhubungan seks dan terjadi kehamilan.
5. Gampang terpengaruh
ilustrasi remaja putri (pexels.com/Johann Van der Linde) Salah satu hal yang harus sangat diwaspadai dalam pergaulan remaja ialah segala bentuk pengaruh buruk baik dari teman sebaya maupun tayangan dan perilaku idola. Sebagai contoh, banyak temanmu telah berpacaran.
Gaya pacaran mereka cukup berani dan sering mengomporimu supaya melakukannya juga dengan pacarmu. Kalau kamu berkeras menolak, mereka menganggapmu kuper alias kurang pergaulan. Jadilah dirimu menurutinya demi penilaian positif dari mereka, tapi akibatnya buruk buat kamu.
Baca Juga: 6 Cara Bijak Menyikapi Anak Remaja yang Mulai Pacaran