TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Mertua Menyayangimu seperti Anak Sendiri, Keberuntungan Besar

#IDNTimesLife Sikapmu memengaruhi sikap orangtua pasangan

ilustrasi kumpul keluarga (pexels.com/Askar Abayev)

Kamu mungkin sudah sangat terbiasa dilimpahi kasih sayang oleh kedua orangtua. Cinta mereka untukmu tidak pernah bersyarat sehingga membuatmu tumbuh dan berkembang dengan baik hingga dewasa. Tapi mendapatkan kasih sayang mertua bukan hal mudah.

Dalam beberapa kehidupan rumah tangga, mertua dan menantu malah selalu berkonflik. Gak sedikit orang yang mengatakan mertuanya jahat, galak, tidak pengertian, dan sebagainya. Akan tetapi, beruntung sekali kisah menyedihkan seperti itu tidak terjadi dalam hubunganmu dengan orangtua pasangan.

Relasi kalian tidak sekadar bebas pertengkaran, tetapi mertua bahkan sangat menyayangimu. Meski kamu sempat cemas ini cuma bertahan di awal pernikahanmu dengan pasangan, nyatanya hingga tahun demi tahun berlalu pun sikap mertuamu konsisten baik. Jika dirimu sungkan menanyakan alasan mertua menyayangimu, enam sebab berikut mungkin bisa menjawabnya.

1. Tidak punya anak dengan jenis kelamin sama sepertimu

ilustrasi menantu dan mertua (pexels.com/Elina Fairytale)

Coba tengok saudara-saudara iparmu. Apakah ada yang berjenis kelamin sama denganmu atau tidak? Kalau mertua gak punya anak berjenis kelamin sama denganmu, pantas saja mereka amat menyayangimu. Kehadiranmu dalam keluarga itu seperti menggenapi kerinduan mereka terhadap anak laki-laki atau perempuan yang tidak dimiliki.

Sekalipun mereka juga sayang pada anak-anak mereka, terkadang memang ada rasa kurang lengkap jika semua anak berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Mereka merasa setelah lebih dari 20 tahun penantian, hadir juga anak berjenis kelamin berbeda sekalipun dalam statusmu sebagai menantunya. Mertua bakal mencurahkan kasih sayangnya untukmu.

Jangankan kamu, pasanganmu pun mungkin bingung melihat keakraban kalian dan cara orangtuanya memanjakanmu. Nikmati saja kasih sayang mertuamu dengan penuh rasa syukur. Buat hidup keduanya lebih berwarna dengan keberadaanmu di dalam keluarganya.

2. Sadar bahwa bersikap buruk padamu akan menyakiti anaknya

ilustrasi pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mertuamu tentu sangat memikirkan kebahagiaan anaknya alias pasanganmu. Mereka tahu bahwa dengan anaknya memilih untuk menikah denganmu berarti rasa cintanya padamu amat besar. Kebahagiaanmu otomatis menjadi kebahagiaannya.

Sebaliknya, kesedihanmu juga akan dirasakan oleh pasangan. Maka dari itu, mertua tidak ingin menyakitimu dengan cara apa pun. Kalau itu dilakukan sama artinya mereka membuat anak sendiri menderita. Mereka berusaha membuatmu senyaman mungkin ketika berada di tengah keluarga besarnya.

Mertua ingin dirimu merasa seperti sedang berada di rumah sendiri. Jika kamu bahagia, mertua yakin rumah tanggamu dengan anaknya juga bakal jauh dari cekcok. Meski tujuan awal mertua adalah melihat anaknya hidup bahagia, toh dalam prosesnya dirimu juga sangat diuntungkan. Kamu jangan merasa hanya dijadikan alat buat membahagiakan anaknya.

3. Bagaimanapun juga kamu adalah orangtua dari cucunya

ilustrasi keluarga (pexels.com/Werner Pfennig)

Kalau mertua sebal sama kamu, bagaimana mereka akan bisa menyayangi cucu secara penuh? Di diri cucu mereka ada separuh dirimu serta anaknya. Oleh karenanya, mertua merasa telah semestinya menyayangimu juga dengan penuh ketulusan. Apabila mereka bersikap jahat padamu, anakmu juga bakal menjauhinya.

Anakmu tentu lebih lengket padamu. Maka jika kamu menilai mertua secara positif, pasti dirimu pun berusaha mendekatkan cucu pada mereka. Ini sangat penting untuk mertua karena jarak usia yang jauh terkadang bikin cucu ogah dekat-dekat dengan mereka. Perlu peran aktif darimu sebagai orangtua agar anakmu percaya pada kakek dan neneknya.

Alasan ini pula yang membuat sebagian orang masih berusaha menyayangi mantan menantunya meski rumah tangga anaknya telah kandas. Mereka yang gak ingin putus hubungan dengan cucu mesti berupaya menjaga komunikasi dengan mantan menantu. Tapi ini jangan dijadikan alasan untuk memudahkanmu berpisah dari pasangan, ya. Terbaik ialah rumah tangga kalian utuh sekaligus mertua menyayangimu seperti sekarang.

Baca Juga: 5 Alasan Baik Kenapa Mertua Mesti Dianggap Seperti Orangtua Sendiri

4. Kamu juga menghormati dan menyayangi mereka

ilustrasi menantu dan mertua (pexels.com/Kampus Production)

Kamu akan memetik buah dari benih yang ditanam. Jika sikapmu terhadap mertua selalu baik, mereka tak punya alasan buat membalasnya dengan keburukan. Meski begitu, di luar sana ada juga menantu yang gak seberuntung kamu. Sekalipun mereka sudah berusaha bersikap baik, mertua malah tetap memperlakukannya dengan buruk.

Bersyukurlah apa yang dirimu berikan untuk mertua dibalasnya dengan kasih sayang yang sepadan bahkan berlipat. Tetaplah menjadi menantunya yang tahu cara menghormati dan mengasihi mertua dengan segala kelemahannya. Kesabaranmu dalam menemani hari-hari mertua atau perhatianmu dari jauh berhasil menyentuh hati mereka.

5. Kepribadian mertua memang penyayang

ilustrasi kumpul keluarga (pexels.com/RDNE Stock project)

Mertuamu memang sudah dari sananya memiliki jiwa penyayang yang kuat. Jangankan pada anggota keluarga, termasuk kamu sebagai menantunya. Mertua juga menyayangi orang-orang yang tidak ada hubungan darah atau keluarga akibat pernikahan.

Seperti mereka selalu menjadi donatur untuk panti asuhan, menganggap ART tak ubahnya keluarga sendiri, menyayangi berbagai binatang dan tanaman, serta lainnya. Semua itu sudah dilakukannya sejak muda. Ketika kamu hadir di tengah keluarganya dengan status menantu, mertua pun langsung menyambutmu dengan penuh kasih sayang.

Keberuntungan besar dirimu mengenal orangtua pasangan yang berjiwa penuh kasih sayang. Tipe orang seperti mereka dapat dipastikan tulus dalam mengasihi. Gak ada misi tertentu sehingga kamu tak perlu waswas apalagi memikirkan cara untuk membalas budi. Berbagi kasih sayang saja sudah membahagiakan mereka.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya