TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Ide Permainan Menggunakan Flash Card untuk Kelas Bahasa Inggris

Bikin pembelajaran jadi lebih menarik

ilustrasi flash card (pexels.com/purrfect meowtastic)

Flash card merupakan kartu kecil yang berisi gambar, tulisan, atau keduanya. Meskipun sederhana, benda ini dapat menjadi salah satu media pembelajaran yang sangat menarik, terutama dalam pembelajaran Bahasa Inggris.

Dengan media ini, kamu bisa menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan di kelas dengan game. Terdapat beragam ide permainan yang bisa kamu lakukan dengan flash card untuk membuat kelas Bahasa Inggris kamu jadi lebih menarik. Artikel kali ini akan membagikan sembilan ide permainan tersebut. Simak sampai habis, ya!

Baca Juga: 9 Profesi Dilakoni Kim Da Som di Drakor, Ada Guru Bahasa Inggris

1. Swat the word

ilustrasi flash card (pexels.com/Mikhail Nilov)

Permainan ini diperuntukkan untuk pembelajaran Bahasa Inggris di tingkat dasar hingga menengah. Yang perlu guru persiapkan adalah kumpulan flash card, papan tulis, dan perekat untuk menempelkan flash card. Dalam permainan ini, siswa diuji kemampuan kosakatanya.

Langkah pertama, guru menempelkan sekitar 20 kartu di papan tulis. Jika hal tersebut tidak memungkinkan, guru bisa menempelkannya di lantai atau meja besar. Sesudah itu, guru membagi siswa ke dalam dua tim. Satu siswa dari masing-masing tim maju secara bergantian untuk memainkan permainan ini di depan. Dua siswa tersebut harus menepuk kartu yang sesuai ketika guru menyebutkan sebuah kosakata dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Misalnya, guru menyebutkan kata “buku”, siswa harus menepuk kartu yang bertuliskan “book” atau guru menyebutkan kata “book”, siswa harus menepuk kartu yang bergambar buku. Siswa yang benar menepuk terlebih dahulu memenangkan poin bagi timnya.

Permainan selesai ketika semua siswa dalam dua tim sudah mencoba permainan ini dan tim yang menang adalah tim dengan poin terbanyak. Untuk tingkat menengah, guru bisa memberikan petunjuk dalam bentuk deskripsi, seperti “it’s an animal with four legs…”, “it lives in the jungle”, atau “it’s orange and black” alih-alih hanya menyebutkan satu kata.

Sebelum permainan dimulai, penting bagi guru untuk mengingatkan siswa agar tidak melakukan tindakan mendorong, memukul, atau tindakan lain yang dapat menyebabkan kesakitan pada lawan. Jika ada yang melanggar, siswa tersebut akan dieliminasi dari permainan.

2. Flash card spelling

ilustrasi flash card (pexels.com/Mikhail Nilov)

Permainan ini cocok untuk siswa tingkat dasar. Dalam permainan ini, siswa diminta untuk menuliskan kosakata yang sesuai dengan gambar yang ada di flash card. Pertama-tama, guru membagi siswa ke dalam dua tim dan membagi papan tulis menjadi dua. Satu kursi juga diletakkan di sisi kanan dan kiri papan tulis untuk meletakkan tumpukan kartu.

Siswa kemudian berbaris menghadap papan tulis. Dalam hitungan ketiga, siswa yang berada di paling depan masing-masing tim mengambil satu kartu dan menuliskan kosakata yang sesuai dengan gambar tersebut. Jika sudah, mereka menumpuk kartu di tumpukan terpisah. Permainan selesai ketika tumpukan kartu semula habis. Guru memeriksa apakah kosakata sudah sesuai dengan gambar dan ejaannya. Tim dengan jawaban benar terbanyak adalah pemenangnya. Jika kedua tim memiliki jawaban benar yang sama, pemenang adalah tim yang lebih cepat menyelesaikan kartu.

3. Whisper

ilustrasi berbisik (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Permainan ini lebih cocok digunakan untuk mengulas kosakata atau tenses yang telah dipelajari. Pertama-tama, siswa dibagi menjadi maksimal tiga kelompok dan masing-masing kelompok berbaris menghadap papan tulis. Guru meletakkan tumpukkan kartu yang sama di depan masing-masing tim. Selanjutnya, guru membisikkan kalimat kepada siswa yang berada di baris paling belakang masing-masing tim. Setelah semua siswa memperoleh bisikan dari guru, mereka membisikkan kalimat kepada siswa yang berada di depannya, dan seterusnya, hingga kalimat tersebut mencapai siswa yang berada di baris paling depan.

Siswa yang berada di baris paling depan harus mengambil kartu yang sesuai dengan kalimat yang dibisikkan dan menempelkannya di papan tulis. Tim pertama yang menyusun kalimat dengan benar memperoleh poin. Siswa yang berada di depan kemudian pindah ke belakang untuk permainan berikutnya.

Untuk siswa dengan kemampuan Bahasa Inggris dasar, kartu yang digunakan adalah kartu bergambar. Alih-alih membisikkan kalimat, guru bisa membisikkan tiga atau empat kosakata dan tim yang menempatkan kartu secara berurutan di papan tulis akan memperoleh poin. Permainan ini lebih baik diterapkan pada kelas dengan jumlah siswa yang tidak lebih dari 25 siswa.

4. Please Mr. Crocodile

ilustrasi sekelompok siswa (pexels.com/Ron Lach)

Permainan ini adalah cara seru untuk belajar kosakata dan frasa sambil bergerak aktif sehingga cocok sekali diterapkan untuk siswa yang masih berusia anak-anak. Langkah pertama, guru meminta semua siswa berbaris dalam satu baris. Setelah itu, guru memberikan satu flash card kepada masing-masing siswa. Satu siswa diundi untuk menjadi seekor buaya yang berdiri di tengah-tengah ruangan, sedangkan siswa lain harus berpindah ke seberang ruangan.

Untuk dapat menuju ke seberang ruangan, siswa harus melewati buaya dan menanyakan “please Mr. Crocodile, can I cross the water?” secara bersama-sama. Siswa yang menjadi buaya harus menjawab “you can cross the water if you’ve got an apple”. Jika ada siswa yang mempunyai kartu bergambar apel, ia harus segera berlari ke seberang ruangan tanpa tertangkap oleh buaya. Jika ia tertangkap, ia akan menjadi buaya berikutnya.

Sebelum permainan ini dimulai, guru harus memindahkan bangku dan meja ke dekat dinding agar ruang kelas menjadi lebih luas untuk permainan ini.

5. Hands on heads

ilustrasi seorang guru bersama siswanya (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Permainan ini cocok untuk dilakukan bersama anak-anak TK dan SD karena melibatkan gerakan tubuh di mana gaya belajar yang melibatkan gerakan tubuh sangat digemari oleh anak-anak. Manfaat dari permainan ini adalah melatih daya ingat dan juga konsentrasi siswa.

Pertama-tama, guru menempelkan beberapa kartu bergambar di papan tulis. Dalam permainan ini, siswa diminta untuk meletakkan tangan mereka di kepala saat guru mengucapkan kosakata bahasa Inggris yang gambarnya ada di papan. Jika guru mengucapkan kosakata yang gambarnya tidak ada di papan, siswa tidak boleh meletakkan tangannya di kepala.

Baca Juga: 5 Cara Belajar Bahasa Inggris lewat Film, Fokus pada Spelling! 

6. Sentence building

ilustrasi flash card (pexels.com/RDNE Stock project)

Permainan menyusun kalimat dapat dilakukan dengan media flash card, lho! Dalam permainan ini, guru mempersiapkan kumpulan flash card yang berisi kata-kata tunggal. Siswa secara berkelompok atau berpasangan mengambil flash card dan menyusunnya menjadi kalimat yang benar secara tata bahasa. Permainan ini cocok untuk siswa dari berbagai tingkatan, mulai dari tingkat dasar hingga menengah, dan kalimat yang dipilih disesuaikan dengan kemampuan siswa.

7. Flash card race

ilustrasi flash card (pexels.com/RDNE Stock project)

Permainan ini sangat seru dan kompetitif. Pertama-tama, guru membagi siswa ke dalam 3-4 tim. Selanjutnya, satu set kartu bergambar disusun menghadap ke bawah di lantai tengah-tengah ruangan. Setelah itu, guru menyebutkan satu kosakata dalam bahasa Inggris, kemudian satu siswa dari masing-masing tim harus berlari ke tengah ruangan untuk menemukan kartu dengan gambar yang sesuai dengan kosakata yang disebutkan guru. Tim yang berhasil mengumpulkan kartu dengan jumlah paling banyak akan menjadi pemenang.

Sebelum permainan dimulai, penting bagi guru untuk mengingatkan siswa agar tidak melakukan tindakan mendorong, memukul, atau tindakan lain yang dapat menyebabkan kesakitan pada lawan. Jika ada yang melanggar, siswa tersebut akan dieliminasi dari permainan.

8. What's changed?

ilustrasi flash card (pexels.com/purrfect meowtastic)

Permainan ini membutuhkan meja yang luas untuk menyusun flash card. Mula-mula, guru menyebar satu set flash card di atas meja dengan posisi gambar atau kata menghadap ke atas. Setelah itu, siswa diberi waktu untuk mengamati dengan cermat di mana semua kartu ditempatkan.

Setelah waktu untuk mengamati selesai, siswa meninggalkan ruangan. Selanjutnya, guru mengubah 1-2 posisi kartu dan memanggil dua siswa untuk menemukan kartu mana saja yang telah berubah. Kedua siswa tadi harus cepat-cepat menemukan kartu tersebut dan mendeskripsikan sedetail mungkin bagaimana posisi kartu tersebut berubah, seperti “at first, the police officer is under the blackboard. Now, the police officer is under the temple”. Siswa yang paling banyak mengingat dan menjelaskan posisi kartu yang berubah dengan benar adalah pemenangnya.

Verified Writer

Lia Pramisti

Growing a field of flowers

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya