Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Setiap orang berhak atas pendidikan. Anak berhak memperoleh pendidikan yang layak. Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Bentuk implementasi pendidikan ini ialah melalui pembelajaran di sekolah.
Namun, perjuangan anak di sekolah tidak hanya terbatas pada nilai. Selain tantangan akademik, tidak sedikit anak yang berhadapan dengan berbagai masalah yang bisa memengaruhi tumbuh kembangnya. Bahkan, motivasi belajar mereka. Kalau parents menemukan masalah-masalah ini pada anak, berikut solusi yang bisa parents lakukan.
1. Sulit berkonsentrasi saat pembelajaran
ilustrasi pembelajaran di kelas (pexels.com/Ron Lach) Banyak anak sulit berkonsentrasi saat menghadapi pembelajaran di sekolah. Faktor penyebabnya pun beragam. Mulai dari pola tidur yang tidak teratur hingga adanya gangguan belajar tertentu yang berkaitan dengan faktor eksternal.
Gejala yang dihadapi anak dapat berupa seringkali melamun, mudah terdistraksi, serta sulit dalam menyelesaikan tugas. Lingkungan belajar berpengaruh terhadap konsentrasi anak. Penting membangun lingkungan belajar yang tenang dan bebas dari gangguan. Pastikan juga anak memiliki pola tidur yang baik di samping menjaga pola makannya.
2. Perundungan atau bullying
ilustrasi orang bermain ponsel (pexels.com/cottonbro studio) Melansir laman Yayasan Al Ma’soem Bandung, perundungan adalah fenomena yang kerap terjadi pada anak yang punya kekurangan secara fisik, mental, maupun kecerdasan. Biasanya perundungan berasal dari sesama teman di sekolah. Perundungan merupakan masalah serius karena dapat berdampak panjang pada kesehatan mental dan emosional anak. Anak yang mengalami perundungan akan merasa sedih, tidak percaya diri, hingga berdampak pada motivasi belajarnya yang menurun.
Ajak anak untuk terbuka berbicara mengenai apa yang mereka alami dan rasakan di sekolah. Penting juga untuk memberi dukungan emosional kepada mereka. Ajarkan anak untuk memiliki rasa percaya diri dan sikap asertif dalam menghadapi situasi yang sulit. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari pihak eskternal saat anak menghadapi masalah yang parah.
3. Kesulitan berteman
ilustrasi pelajar (unsplash.com/Rafael Atantya) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Kesulitan berteman juga menjadi masalah yang banyak terjadi pada anak di sekolah. Memiliki teman dinilai penting bagi perkembangan sosial anak. Namun, bagaimana jika anak sulit mendapatkan teman? Misalnya karena sifat pemalu dan adanya perasaan berbeda dari teman-temannya?
Maka, orang dewasa perlu membantu anak berinteraksi dengan anak-anak lain dalam lingkungan yang aman dan nyaman. Kamu bisa mendorong anak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang mereka minati. Ajarkan keterampilan sosial pada mereka sebagai dasar dalam bersosialisasi.
Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Anak Anjing yang Tak Mau Makan, Jangan Dibiarkan!
4. Tekanan untuk menjadi yang terbaik
ilustrasi pembelajaran di kelas (pexels.com/RDNE Stock project) Pengalaman ini juga umum dialami oleh banyak anak. Tekanan dapat datang dari diri sendiri, orang tua, guru, ataupun lingkungan sosial. Dari tekanan tersebut, anak-anak merasa harus menjadi yang terbaik dalam segala hal. Hal ini membentuk standar yang tinggi terhadap anak.
Jika tekanan yang didapatkan berlebihan dan anak menjadi terlalu keras pada dirinya sendiri, hal tersebut bisa berdampak signifikan terhadap kesehatan mental serta kesejahteraannya. Tanamkanlah konsep pada anak bahwa setiap individu memiliki kemampuan dan minat yang berbeda. Anak juga perlu belajar untuk mengatur waktunya agar bisa menyeimbangkan kehidupannya.