TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Bentuk Kekerasan dalam Rumah Tangga yang Tidak Boleh Dianggap Remeh

KDRT mencakup banyak hal, terutama kekerasan verbal

ilustrasi kdrt(pexels.com/karolinagrabowska)

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah masalah serius yang mempengaruhi banyak orang, baik secara fisik maupun mental. Sayangnya, banyak bentuk kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga kerap kali dianggap sepele atau diabaikan oleh korbannya.

Padahal, KDRT bisa berdampak buruk pada kesejahteraan psikologis, fisik, dan sosial seseorang. Berikut adalah lima bentuk kekerasan dalam rumah tangga yang tidak boleh dianggap remeh dan harus diatasi segera.

1. Kekerasan fisik

ilustrasi kdrt(pexels.com/anetelusina)

Kekerasan fisik adalah bentuk kekerasan yang paling umum dan mudah dikenali. Ini meliputi segala tindakan yang menyebabkan cedera fisik pada korban, seperti memukul, menendang, menampar, mencekik, atau mendorong dengan kasar. Banyak orang menganggap kekerasan fisik ini sebagai hal yang “biasa” dalam pertengkaran rumah tangga, terutama jika cedera yang dialami korban tidak parah.

Namun, tindakan ini tidak bisa dianggap sepele karena dapat berdampak serius, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Luka fisik yang terjadi bisa sembuh, tapi trauma yang ditinggalkan bisa terus membekas dan memengaruhi kesehatan mental korban.

 

2. Kekerasan psikologis dan emosional

ilustrasi kdrt(pexels.com/antonishkrabaproduction)

Kekerasan psikologis dan emosional sering kali tidak disadari karena tidak meninggalkan bekas fisik. Namun, dampaknya sangat merusak, terutama pada kepercayaan diri dan kesehatan mental korban.

Bentuk kekerasan ini bisa berupa penghinaan, ejekan, kritik yang berlebihan, merendahkan pasangan, mengintimidasi, atau memanipulasi perasaan. Tindakan-tindakan ini membuat korban merasa rendah diri, tidak berharga, bahkan bersalah atas kekerasan yang mereka alami.

Baca Juga: 4 Tips Menghindari Risiko Tindak KDRT di Rumah

3. Kekerasan verbal

ilustrasi kdrt(pexels.com/martproduction)

Kekerasan verbal adalah bentuk KDRT yang sering terjadi, namun tidak selalu disadari oleh korban atau orang lain di sekitarnya. Tindakan ini meliputi penggunaan kata-kata kasar, penghinaan, teriakan, ancaman, atau ucapan yang merendahkan pasangan.

Meskipun tidak melibatkan kekerasan fisik, kekerasan verbal dapat menyebabkan luka emosional yang mendalam. Ucapan yang menyakitkan dapat merusak harga diri dan membuat korban merasa takut, tertekan, bahkan tidak berani melawan.

4. Kekerasan ekonomi

ilustrasi bangkrut(pexels.com/nicolabarts)

Kekerasan ekonomi adalah bentuk KDRT yang sering diabaikan karena sifatnya yang tidak selalu tampak jelas. Bentuk kekerasan ini terjadi ketika salah satu pasangan mengontrol sepenuhnya keuangan rumah tangga dan menggunakan kontrol tersebut untuk menindas pasangan lain.

Ini bisa termasuk melarang pasangan bekerja, membatasi akses ke uang, atau memaksa pasangan untuk menyerahkan seluruh penghasilan. Dalam beberapa kasus, pelaku juga bisa berusaha menumpuk utang atas nama korban atau memanipulasi korban secara finansial.

5. Kekerasan seksual

ilustrasi kdrt(pexels.com/timurweber)

Kekerasan seksual dalam rumah tangga sering kali tidak dibicarakan, terutama karena tabu yang masih melekat dalam masyarakat. Kekerasan ini bisa berupa pemaksaan hubungan seksual tanpa persetujuan pasangan, pemaksaan untuk melakukan tindakan seksual yang tidak diinginkan, atau eksploitasi seksual.

Banyak korban yang merasa sulit untuk melaporkan kekerasan seksual dalam rumah tangga karena takut dihakimi, atau karena merasa bahwa mereka “berkewajiban” melayani pasangan mereka. Namun, kekerasan seksual adalah pelanggaran serius terhadap hak dan martabat seseorang.

Kekerasan dalam rumah tangga, baik fisik, verbal, emosional, ekonomi, maupun seksual, adalah masalah yang sangat serius dan tidak boleh dianggap sepele. Semua bentuk kekerasan ini tidak hanya merugikan secara fisik tetapi juga secara mental dan emosional.

Baca Juga: 3 Alasan Perceraian Paling Relatable di Good Partner, Ada KDRT!

Verified Writer

febi wahyudi

Menyukai dunia tulis menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya