TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Novel yang Bikin Kamu Menghargai Keberadaan Keluarga

Baca sekarang sebelum terlambat

This Time Tomorrow (instagram.com/riverheadbooks)

Seiring pertambahan usia, jarakmu dengan keluarga, terutama orangtua dan saudara kandung pun melebar. Keinginan untuk mengecap kebebasan lebih ini sudah muncul sejak remaja dan akan terus menguat seiring seseorang memasuki fase bekerja dan berumah tangga. 

Meski begitu, layaknya hal yang baru terasa perannya saat hilang dari genggaman, keluarga mungkin jadi sesuatu yang amat kamu rindukan pada masa depan. Selagi belum terlambat, coba baca enam buku berikut. Dijamin kamu akan lebih menghargai keberadaan keluarga di dekatmu.

1. This Time Tomorrow

This Time Tomorrow (instagram.com/riverheadbooks)

Straub akan mengajakmu mengikuti Alice, perempuan dewasa yang karier dan kehidupan personalnya baik-baik saja. Kontras dengan kondisi ayahnya yang sedang kritis kala berjuang menghadapi penyakitnya. Semalam sebelum ulang tahunnya yang ke-40, Alice terbangun dan kembali ke 1990-an saat usianya masih 16 tahun.

Bingung, tetapi mau tak mau harus melanjutkan hidupnya, Alice justru menemukan hal baru dari ayahnya yang saat itu berusia 40. Ini satu novel perjalanan waktu yang kontemplatif dan manis. Bisa membuatmu lebih menghargai orangtua dan keberadaan keluarga secara umum.

2. I Went to See My Father

I Went to See My Father (instagram.com/astrahousebooks)

Mirip dengan novel sebelumnya, I Went to See My Father juga ditulis dari perspektif seorang anak perempuan yang mencoba memahami ayahnya. Sang anak yang bernama Hon sudah dewasa dan bahkan baru saja kehilangan putrinya sendiri karena sebuah insiden. Ia kembali karena kondisi ayahnya memburuk.

Seperti biasa, pada awalnya, Hon masih merasa terbebani apalagi dengan kondisi psikisnya yang belum pulih betul dari rasa kehilangan. Namun, satu tumpukan surat milik ayahnya yang ia temukan secara kebetulan memberikannya sebuah pencerahan. Kalau sedang gandrung novel Korea, jangan lewatkan buku ini.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Novel Petualangan, Dunia Fantasi hingga Era Prasejarah

3. Please Look After Mom

I Went to See My Father (instagram.com/astrahousebooks)

Sebelum novel I Went to See My Father, Shin Kyung Sook pernah merilis Please Look After My Mom yang juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sayangnya, tidak seperti Hon yang masih punya kesempatan untuk bertemu ayahnya, kisah Hyong Chol dan adik-adiknya dimulai dengan berita ibu mereka yang hilang tanpa jejak. 

Ini terjadi setelah ayah dan ibu mereka berkunjung ke salah satu rumah tiga bersaudara itu. Perjuangan mereka menemukan sang ibu tidak mudah. Bahkan membuat mereka sendiri mulai putus asa dan menyesal karena tak benar-benar mengenal dan mendengar sang ibu saat ia masih ada di sisi mereka.  

4. The Dutch House

The Dutch House (instagram.com/harperartdept)

The Dutch House tulisan Ann Patchett berkutat kepada balada Maeve dan Dan, kakak beradik yang amat kompak dari kecil hingga dewasa. Kekompakan itu ternyata dibentuk oleh masa lalu mereka yang pelik. Ibu mereka pergi tanpa pamit saat mereka masih kecil, sementara sang ayah yang kaya raya menikah lagi.

Celakanya, istri baru ayah mereka jauh dari kata bijak dan mulia. Ia merampas hampir semua harta peninggalan ayah kakak beradik itu. Berbekal tabungan pendidikan, satu-satunya warisan sang ayah yang bisa mereka akses, keduanya pun berusaha menyambung hidup. Meski ceritanya sedikit bias kelas menengah atas Amerika Serikat, ada banyak pelajaran soal relasi keluarga yang bakal membuatmu mengapresiasi keberadaan saudara kandung.

5. Bewilderment

Bewilderment (instagram.com/w.w.norton)

Ditulis Richard Powers yang dikenal lewat novel environmentalisnya, The Overstory, novel Bewilderment juga akan menyajikan kekaguman sang penulis kepada kemegahan alam. Kali ini lewat seorang pria dan putra kecilnya yang mengidap neurodiversitas. Sejak kematian istrinya, pria ini berusaha untuk membesarkan putranya dengan cara yang sudah disepakatinya bersama mendiang.

Salah satunya memastikannya tak mengonsumsi obat bila tidak terpaksa. Semuanya ia lakukan sendirian sambil tetap bekerja sebagai ilmuwan. Diksinya menawan dengan bab-bab pendek yang bikin kamu tak sabar membalik halaman satu per satu.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Novel Distopia Jepang, Teman Kabur dari Kenyataan

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya