Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Gak bisa dimungkiri, menjadi seorang ibu baru adalah pengalaman yang penuh dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Akan tetapi, ini juga bisa jadi tantangan tersendiri. Lantaran, tugas mengurus bayi yang baru lahir, ditambah dengan tanggung jawab rumah tangga, bisa jadi beban yang sangat berat.
Nah, di tengah-tengah semua ini, support dari pasangan bisa membuat perbedaan besar, lho. Ketika pasangan mengambil peran aktif dalam membantu urusan rumah tangga, maka itu gak hanya meringankan beban fisik, tetapi juga memberikan dampak emosional yang sangat positif bagi ibu baru. Simak penjelasannya berikut ini, nih.
1. Merasa dihargai, ditemani, dan didukung
ilustrasi pasangan dan bayinya (freepik.com/freepic.diller) Salah satu perasaan paling signifikan yang akan dirasakan ibu baru ketika pasangannya membantu dalam urusan rumah tangga adalah perasaan dihargai, ditemani, dan didukung. Ketika pasangannya mau mengambil inisiatif untuk membantu pekerjaan rumah, itu menunjukkan bahwa dia mengakui dan menghargai usaha serta pengorbanan yang dilakukan oleh ibu baru tersebut.
Bahkan, ini juga menandakan bahwa pasangannya memahami beban yang sedang ditanggung dan ingin meringankannya. Ajaibnya, perasaan dihargai ini bisa meningkatkan kepercayaan diri ibu baru dan memberikan support emosional yang sangat dibutuhkan selama masa transisi ini.
2. Bagus bagi kesehatan emosional
ilustrasi pasangan dan bayinya (freepik.com/v.ivash) Ketika seorang ibu baru merasa didukung dalam tugas-tugas rumah tangga, maka kesehatan emosionalnya cenderung meningkat. Gak bisa disangkal, mengurus bayi newborn memang sangat melelahkan dan sering bikin stres. Nah, support dari pasangan bisa membantu mengurangi tingkat stres dan memberikan waktu bagi ibu baru untuk beristirahat dan memulihkan diri.
Tentunya, ini gak hanya penting untuk kesehatan fisik aja, ya, tapi juga untuk kesehatan mental. Ketika ibu baru merasa lebih tenang dan gak terlalu terbebani, maka dia bisa lebih menikmati waktu bersama bayinya dan lebih siap menghadapi tantangan. Lebih jauh lagi, ini juga berarti ibu baru bisa lebih sabar dan penuh kasih sayang dalam mengurus bayinya.
Baca Juga: 5 Hal yang Membedakan Pola Asuh Ibu dan Ayah, Punya Peran Penting
3. Merasa lebih terkoneksi dengan pasangan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi ayah merawat bayi (freepik.com/freepik) Gak ada yang sia-sia jika mau saling membantu dalam urusan rumah tangga. Terlebih, bantuan ini juga bisa memperkuat hubungan antara ibu baru dan pasangannya, lho. Ketika pasangan bekerja sama dalam mengatasi tanggung jawab rumah tangga, ini akan menciptakan perasaan kebersamaan. Ibu barupun akan merasa lebih terhubung dengan pasangannya karena mereka berbagi beban dan bekerja sebagai tim.
Perasaan terkoneksi ini sangat penting selama masa transisi menjadi orang tua, karena bisa membantu memperkuat ikatan emosional antara pasangan. Dengan merasa lebih terkoneksi dan bekerja sama, pasangan bisa mendukung satu sama lain dengan lebih baik, yang kemudian bisa meningkatkan kebahagiaan dan keharmonisan dalam rumah tangga.
4. Merasa lebih mampu dan kompeten
ilustrasi ayah dan ibu merawat bayi (freepik.com/alexeyzhilkin) Dengan adanya bantuan dari pasangan, ibu baru, ajaibnya, akan merasa lebih mampu dan kompeten dalam menjalani peran barunya. Terutama karena support dari pasangan bisa memberikan dorongan kepercayaan diri yang signifikan. Ketika pasangan membantu dengan tugas-tugas rumah tangga, ibu baru punya lebih banyak waktu dan energi untuk belajar dan beradaptasi dengan peran barunya sebagai ibu.
Perasaan mampu dan kompeten ini jangan disepelekan, ya. Ini sangat penting karena bisa mengurangi kecemasan dan rasa ragu yang sering kali muncul saat menjadi orangtua baru. Ketika seorang ibu merasa dia bisa mengandalkan pasangannya, dia pun akan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan dan mengurus bayi.
