Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bersilaturahmi ke rumah kerabat menjadi bagian penting dalam budaya dan tradisi di masyarakat. Terutama saat momen-momen spesial seperti Idulfitri atau Lebaran yang sebentar lagi tiba.
Namun, saat membawa anak balita, mood dan emosinya yang susah ditebak, bisa saja membuat anak tantrum saat bersilaturahmi. Nah, ketika ini terjadi, ada lima strategi efektif yang bisa dilakukan orangtua ketimbang panik.
1. Persiapkan anak secara mental dan emosional
ilustrasi seorang ibu yang bersedih (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA) Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan anak secara mental dan emosional sebelum pergi bersilaturahmi. Ajak anak mengobrol dengan santai soal apa yang diharapkan selama kunjungan ke rumah kerabat, seperti bertemu dengan anggota keluarga yang jarang berjumpa, bermain dengan anak-anak lain, atau menikmati makanan lezat.
Sembari mengobrol, berikan anak pemahaman tentang pentingnya bersikap sopan dan menghormati orang lain. Selain itu, beritahu juga bagaimana cara mengatasi rasa kesal atau kelelahan jika muncul selama bersilaturahmi.
2. Tanamkan ekspektasi yang jelas
ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Vlada Karpovich) Sebelum pergi, berikan ekspektasi yang jelas kepada anak soal perilaku yang diharapkan darinya selama bersilaturahmi. Beri tahu anak pentingnya bersikap sopan, menghormati orang lain, dan mengontrol emosinya dengan baik.
Jelaskan bahwa tantrum atau perilaku tidak pantas tidak akan diterima dan akan ada konsekuensi yang sesuai jika itu terjadi. Lewat cara ini, anak akan lebih memahami apa yang diharapkan darinya dan apa yang akan terjadi jika dia melanggar aturan.
Baca Juga: 4 Makanan yang Bisa Memicu Tantrum pada Anak, Ortu Harus Tahu!
3. Menyediakan penyaluran emosi yang sehat
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi anak dan orang tua (pexels.com/Photography Maghradze PH) Saat anak mulai menunjukkan tanda-tanda tantrum atau kesal, berikan dia cara menyalurkan emosi yang sehat. Ajak dia melakukan kegiatan yang bisa membantunya menenangkan diri, seperti bernapas dalam-dalam, menghitung hingga sepuluh, atau melakukan gerakan fisik ringan.
Berikan dia kesempatan untuk mengutarakan apa yang membuat dia kesal atau marah, dan dengarkan dengan empati. Ini akan membantunya mengatasi emosi tersebut dengan cara yang lebih baik.
4. Memberikan perhatian dan apresiasi positif
ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/PNW Production) Saat anak menunjukkan perilaku yang baik selama bersilaturahmi, orangtua harus memberikan perhatian dan apresiasi positif. Berikan pujian dan motivasi saat dia bersikap sopan, menghormati orang lain, atau menunjukkan kontrol diri dalam menghadapi emosinya.
Harapannya, ini akan memperkuat perilaku positifnya dan memberi dia motivasi untuk terus bersikap baik selama bersilaturahmi. Selain itu, berikan perhatian lebih saat dia membutuhkannya, seperti saat dia bermain dengan baik atau berbagi dengan anak-anak lain.