Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pisah kamar dengan orangtua adalah salah satu langkah penting didalam perkembangan anak untuk latih kemandiriannya. Transisi ini bisa juga untuk membangun keterampilan penting anak seperti kepercayaan diri, tanggung jawab hingga melatih anak untuk mengatasi rasa takut. Bagi sebagian orangtua, proses ini mungkin menimbulkan rasa khawatir karena mereka juga ingin tahu pasti bahwa anaknya bisa merasa aman dan nyaman, meski tidak tidur sekamar dengan orangtua.
Kamu bisa mencoba dengan pendekatan yang tepat agar bisa bantu anak untuk mengatasi ketakutan dan kegelisahan mereka. Selain itu juga berikan pengertian kepada mereka agar bisa lebih mandiri. Mungkin kamu butuh beberapa cara agar bisa menerapkan latihan ini agar anak berani untuk pisah kamar dengan orangtua. Sebagian caranya ada di ulasan berikut ya.
Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Anak Penyendiri, Perhatikan Suasana Hatinya
1. Bangun kepercayaan diri pada anak
Ilustrasi anak mandiri (pexels.com/Andrea Piaquadio) Kepercayaan diri merupakan salah satu kunci agar anak merasa nyaman pisah kamar dengan orangtuanya. Kamu bisa membangun kepercayaan diri anak dengan memberikan pujian atas pencapaian kecil anak.
Jangan lupa untuk memberikan dukungan saat mereka sedang menghadapi masalah atau tekanan dengan teman bermainnya. Contohnya dengan memberi pujian saat mereka berhasil melakukan sesuatu sendiri atau bantu mereka untuk mengambil keputusan kecil sendiri.
2. Menetapkan rutinitas tidur yang konsisten
Ilustrasi aktivitas sebelum tidur (pexels.com/Andrea Piaquadi Rutinitas tidur yang teratur dan konsisten bisa membantu anak merasa aman dan nyaman saat belajar tidur sendiri. Pastikan juga untuk menetapkan waktu tidur yang sama setiap hari dengan langkah yang sama sebelum tidur.
Kamu bisa menggunakan cara dengan membiasakan anak untuk membaca buku cerita sebelum tidur, sehingga anak tetap nyaman karena merasa selalu ada orangtua yang ada di sampingnya. Selain itu biasakan juga untuk mematikan lampu sebelum tidur atau menggantinya dengan yang lebih redup.
Baca Juga: Apa Itu Waldorf Education? Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini!
3. Biarkan anak menata kamarnya sendiri
Ilustrasi bantu anak membereskan kamar (pexels.com/Tatiana Syrikova) Biarkan anak ikut serta dalam proses mendekorasi kamar tidur mereka merupakan cara agar mereka betah berasa di kamar. Memberi mereka kesempatan untuk memilih sprei, mainan, atau dekorasi yang mereka sukai bisa bikin mereka merasa lebih terlibat dan nyaman.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Cobalah untuk ajak anak berbelanja semua perlengkapan tidur yang mereka butuhkan. Kemudian coba diskusikan tentang keinginan mereka tentang kamar tidur impiannya.
4. Mengajarkan teknik relaksasi pada anak
Ilustrasi latihan dengan anak(pexels.com/Andrea Piaquadio) Anak yang mau belajar tentang beberapa teknik relaksasi seperti ambil nafas dalam-dalam atau mendengarkan musik santai bisa membantu mereka merasa lebih tenang saat tidur sendiri. Selain itu juga mengajarkan pada anak tentang cara mengatasi kegelisahan yang mungkin muncul.
Mendengarkan alunan musik dengan volume rendah membuat suasana yang tenang, sehingga bisa membuat anak nyaman sebelum tidur. Lakukan aktivitas ini dengan konsisten agar mereka paham dengan jadwal tidur mereka.
5. Berikan dukungan secara emosional
Ilustrasi selalu dukung anak(pexels.com/Yan Krukau) Sangat penting untuk bisa mendengarkan dan memahami kekhawatiran anak terkait dengan masalah pisah kamar dengan orangtua. Berikan dukungan emosional kepada anak agar yakin dan mau untuk mencoba pisah kamar.
Dengarkan terlebih dahulu dengan penuh perhatian saat mereka berbicara tentang ketakutannya. Kemudian beri jaminan bahwa kamu selalu ada di dekatnya saat mereka membutuhkan sesuatu.