5 Kesalahan Orangtua saat Ajarkan Anak Membersihkan Rumah, Hindari!
Membuat anak punya sikap yang gak baik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengajarkan anak melakukan bersih-bersih rumah memanglah bukan pekerjaan yang mudah. Masih banyak anak yang enggan melakukan perintah orangtua, untuk sekadar merapikan kamar, menyapu, mencuci piring, dan sebagainya.
Padahal, pekerjaan rumah tersebut merupakan bagian penting dalam mendidik anak agar memiliki rasa tanggung jawab, terampil, dan mandiri. Supaya berhasil mendidik anak untuk mau mengerjakan pekerjaan rumah, kamu bisa menghindari kesalahan-kesalahan di bawah ini. Yuk, simak!
1. Membuat anak mengharapkan reward
Salah satu masalah awal yang kerap ditemui adalah menciptakan kebiasaan anak melakukan pekerjaan rumah karena adanya imbalan atau reward. Cara ini gak baik untuk diterapkan karena anak-anak jadi belajar bahwa mereka gak perlu melakukan apa pun, kecuali ada reward yang dijanjikan.
"Membayar anak-anak sebagai imbalan dalam menjalankan pekerjaan rumah dapat membuat mereka menganggap reward adalah hak yang harus didapatkan," kata sociologist, Heather Beth Johnson, dilansir Smart Parenting.
Daripada melakukan hal tersebut, lebih baik kamu menerapkan kebiasaan yang membuat anak patuh untuk menjalankan kewajibannya membersihkan rumah. Misalnya, anak akan mendapatkan hak istimewa, seperti waktu bermain gadget atau hangout bareng teman saat mereka telah menyelesaikan pekerjaan rumah terlebih dahulu.
Selain itu, jangan lupa untuk berikan pujian pada anak yang baru mulai belajar membersihkan rumah tersebut. Catat!
Baca Juga: 5 Kiat Mengasuh Anak di Era Digital, Pilih Konten Ramah Anak
Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Etika Makan pada Anak, Biar Anak Terbiasa!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.