TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Faktor Pembentuk Jati Diri Anak Remaja, Orangtua Wajib Tahu!

Bantu anak remaja menemukan jati dirinya dengan tepat

ilustrasi pertemanan anak remaja (freepik.com/freepik)

Masa remaja adalah periode penting dalam kehidupan. Pada fase tersebut, seseorang umumnya mulai mencari identitas yang sesuai dengan nilai-nilai, minat, dan tujuan hidupnya. Namun, masa remaja penuh dengan tantangan, sehingga perlu adanya pendampingan dan dukungan dari orangtua dan lingkungan.

Jati diri anak remaja tidak terbentuk secara instan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi, baik dari dalam diri maupun dari lingkungan sekitar. Pemahaman orangtua tentang hal ini sangat penting untuk memastikan anak tumbuh dengan nilai-nilai positif. Memangnya apa saja faktornya?

1. Keluarga, terutama orangtua

ilustrasi ibu dan anak remaja (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Keluarga, terutama orangtua, berperan besar dalam pembentukan jati diri anak remaja. Bahkan, keluarga merupakan fondasi utama yang memengaruhi cara anak melihat dirinya dan dunia. Jika keluarga memberikan dukungan, kasih sayang, dan contoh positif, maka anak akan tumbuh dengan nilai-nilai baik.

Interaksi sehari-hari dengan keluarga menjadi cermin bagi anak dalam membentuk identitasnya. Perlu adanya diskusi terbuka, pemahaman, dan perhatian terhadap kebutuhan emosional anak. Keluarga yang positif mampu menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi perkembangan jati diri remaja.

2. Lingkungan sosial di sekitar remaja

ilustrasi anak-anak remaja (pexels.com/Max Fischer)

Interaksi dengan teman sebaya, guru, tetangga, atau siapa pun di lingkungan juga berpengaruh signifikan. Melalui lingkungan sekitar, remaja belajar beradaptasi, mengenali nilai-nilai sosial, serta memahami peran mereka di masyarakat. Tentu anak remaja akan menyerap apa yang sering dilihat dan didengarnya.

Setiap hari anak bisa bertemu dengan banyak orang yang memiliki sifat dan latar belakang berbeda-beda. Jika lingkungan atau orang-orang sekitar cenderung negatif, anak bisa terpengaruh buruk. Harus ada batasan tertentu agar anak terhindar dari nilai-nilai yang tidak perlu diserapnya.

Baca Juga: 5 Tips Membangun Komunikasi dengan Anak Remaja, Hindari Paksaan!

3. Teman sebaya punya pengaruh kuat

ilustrasi berkumpul bersama teman-teman (pexels.com/kat wilcox)

Pengaruh teman sebaya tidak kalah kuat dalam pembentukan jati diri remaja. Penerimaan dari teman, membantu remaja memahami diri dan mengembangkan identitas sosialnya. Mulai dari minat, hobi, hingga keputusan penting dalam hidup remaja.

Remaja biasanya saling mengikuti kebiasaan teman. Mereka tumbuh bersama-sama. Oleh karena itu, orangtua harus menanamkan pandangan positif dan kritis, tidak lain supaya anak remaja tidak mudah terpengaruh saat bergaul dengan teman dari berbagai latar belakang.

4. Pendidikan, misalnya di sekolah

ilustrasi sekumpulan anak laki-laki (pexels.com/HONG SON)

Selain memberikan pengetahuan akademik, sekolah mengajarkan keterampilan sosial dan nilai-nilai yang membentuk karakter anak. Pendidikan karakter sangat penting dalam hal ini. Sistem pendidikan harus mendukung anak melewati masa-masa remajanya dengan cara yang lebih baik.

Pengalaman belajar, interaksi dengan teman, dan bimbingan dari guru membantu membentuk pandangan hidup. Lingkungan pendidikan yang stimulatif dapat menumbuhkan motivasi. Melalui pendidikan seperti itulah, remaja bisa menggali potensi secara maksimal untuk memperkuat identitas pribadinya.

5. Teknologi dan media sosial

ilustrasi pertemanan anak remaja (freepik.com/freepik)

Pada era digital saat ini, akses informasi semakin mudah dan tren sosial terus mengalami pembaruan. Jadi, tidak heran apabila sebagian besar karakter remaja dipengaruhi oleh teknologi dan media sosial. Ada banyak cara pandang berbeda yang bisa mereka serap begitu saja tanpa batasan pasti.

Penggunaan teknologi dan media sosial yang tidak terkontrol bisa membawa dampak negatif, seperti tekanan standar kecantikan atau gaya hidup tertentu. Orangtua perlu memberikan bimbingan agar anak lebih bijak dalam menggunakannya. Teknologi dan media sosial seharusnya bisa menjadi alat positif dalam pembentukan jati diri yang sehat.

Memahami faktor-faktor pembentuk jati diri remaja sangat penting, terutama bagi orangtua. Langkah ini dapat mendukung perkembangan anak. Dengan bimbingan yang tepat, anak akan tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri dan berintegritas kuat.

Baca Juga: 3 Tips agar Anak Remaja Mau Deep Talk dengan Orangtua

Verified Writer

Akromah Zonic

Dont be yourself, but be better :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya