5 Pertimbangan Berat Pergi Merantau, Khawatir Meninggalkan Orangtua
ilustrasi orangtua bicara (pexels.com/Cottonbro)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gak melulu berasal dari kemauan diri sendiri, kadang opsi merantau muncul karena keadaan. Entah itu tawaran beasiswa untuk melanjutkan kuliah, atau tawaran pekerjaan bagus yang lokasi tempat kerjanya mengharuskan merantau. Namun terlepas dari tawaran bagus atau tidak, gak semua orang ringan langkahnya untuk merantau.
Sebelum memutuskan untuk pergi merantau tentu melalui pertimbangan dulu, dan ada hal-hal tertentu yang memberatkan untuk merantau jauh dari keluarga. Mulai dari khawatir meninggalkan orangtua yang sudah menua, keterbatasan biaya, atau adanya momen penting yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Jadi bisa dibilang kalau memutuskan untuk pergi merantau saja sebenarnya tidaklah mudah. Lebih jelas mengenai apa saja pertimbangan beratnya dapat disimak pada poin-poin berikut ini.
1. Berat meninggalkan orangtua yang sudah menua
ilustrasi orang tua (pexels.com/Ivan Samkov)Pertimbangan berat bagi seseorang untuk pergi merantau ialah jika harus meninggalkan orangtuanya di kampung halaman. Apalagi jika kondisinya sudah di usia senja, tidak ada saudara yang bisa menggantikan merawat jika merantau, atau juga sedang sakit-sakitan. Banyak orang memutuskan untuk melewatkan kesempatannya merantau meski dapat tawaran bagus, demi berbakti merawat dan menemani orangtuanya.
2. Keterbatasan biaya untuk bekal hidup awal merantau
ilustrasi pegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)Hal lain yang jadi pertimbangan berat untuk pergi merantau ialah keterbatasan biaya. Yang dimana ketika merantau tentu butuh biaya yang cukup untuk bisa survive menjalani hidup di kota baru. Mulai dari biaya untuk sewa tempat tinggal, makan sehari-hari, hingga ongkos untuk ke mana-mana. Sulit kalau mau merantau tapi gak ada uang yang cukup untuk modal awal hidup di perantauan.
3. Sudah ada rencana menikah
ilustrasi menikah (pexels.com/Photography Maghradze)Editor’s picks
Bagi yang sudah ada rencana mau menikah dengan tanggal yang telah ditetapkan, akan jadi pertimbangan berat untuk pergi merantau. Karena momen pernikahan sangatlah berharga dan penting, tidak bisa sembarangan dibatalkan begitu saja. Jika bisa ditunda mungkin tetap bisa merantau jika memang itu tugas penting dalam pekerjaan, namun lebih baik lewatkan dulu momen pernikahannya agar tidak menjadi masalah dalam hubunganmu.
Baca Juga: 5 Tips Menjalani Hubungan Jarak Jauh agar Tetap Harmonis
4. Mendekati momen penting seperti istri melahirkan atau pernikahan saudara kandung
ilustrasi melahirkan (pexels.com/Jonathan Borba)Hal yang sangat memberatkan untuk pergi merantau ialah kalau waktunya mendekati momen penting seperti istri melahirkan atau pernikahan saudara kandung. Dimana momen itu sangatlah penting dan berharga dalam hidup, ketika istri melahirkan tentu lebih baik jika didampingi selama prosesnya, pun juga ketika saudara kandung menikah yang merupakan momen penting keluarga dalam hidupnya. Sehingga perlu pembicaraan dengan keluarga dulu bagaimana baiknya untuk tetap merantau atau tidak.
5. Ada tanggung jawab bisnis keluarga yang dipegang
ilustrasi bisnis (pexels.com/RDNE Stock Project)Adanya tanggung jawab berupa bisnis keluarga yang dipegang juga menjadi salah satu pertimbangan berat untuk pergi merantau. Beratnya itu kalau ada cita-cita dan passion yang ingin dikejar dengan merantau, tapi di sisi lain ada tanggung jawab tersendiri untuk melanjutkan dan mengelola usaha yang dititipkan keluarga. Untuk keputusan merantau atau tidak lebih baik bicarakan dulu dengan keluarga, sehingga bisa mempertimbangkannya dengan bijak.
Sejatinya tak semua keputusan dalam hidup itu mudah, salah satunya memutuskan untuk merantau. Ada banyak hal yang jadi pertimbangan berat sehingga tidak mudah untuk pergi merantau begitu saja.
Baca Juga: 5 Momen Gak Nyambung yang Bikin Hubungan Makin Mesra
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
