5 Tips Perkuat Bonding dengan Anak yang Beranjak Dewasa, Harus Gaul?

Perkuat bonding dengan anak itu penting, ini lima tipsnya

Selagi masih ada, orangtua selalu menjadi tempat pulang paling nyaman untuk anak. Kasih sayang dan perhatian sejak kecil membuat anak selalu dekat dengan orangtuanya. Namun, perlu disadari bahwa semakin anak beranjak remaja, mereka akan sibuk dengan dunianya sendiri. Baik itu kesibukan pendidikan, hobi, dan waktu bersama teman-temannya. Apalagi pengaruh teknologi juga membuat anak hanyut di dalamnya.

Peran orang tua di sini masih sangat penting agar anak tidak salah memilih dunianya sendiri. Maka dari itu, simak lima cara efektif perkuat bonding dengan anak yang beranjak remaja ini! Biar para orang tua bisa lebih adaptif.

Baca Juga: 5 Penyebab Anak Gak Dekat dengan Ayahnya, Kurang Bonding!

1. Berikan anak arahan dan kepercayaan di fase tumbuhnya

5 Tips Perkuat Bonding dengan Anak yang Beranjak Dewasa, Harus Gaul?ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Mikhail Nilov)

Ketika anak beranjak remaja, pemikirannya sudah semakin matang. Hindari perkataan negasi dan larangan yang membuatnya terpojokkan. Kalaupun ingin memberikan larangan bisa disertai dengan alasan yang kuat agar anak bisa memikirkan risiko yang diterima jika melanggarnya. Bonding orangtua dan anak akan semakin kuat jika anak selalu diberikan arahan juga kepercayaan atas apa yang dijalaninya.

Tugas orangtua sebelum merestui anak sibuk di dunia luarnya adalah memberikan arahan tentang hal apa saja yang akan dilewati. Setelah itu, memberikan kepercayaan kepada anak untuk memilih, menjalani, dan menanggung segala konsekuensi. Contohnya: daripada melarang anak untuk pergi sendirian pertama kali, lebih baik memberikan arahan tentang risiko yang akan dihadapi dan memberikan solusi jika risiko itu terjadi, setelah itu berikan kepercayaan.

2. Ceritakan kisah remaja orangtua di masa lalu

5 Tips Perkuat Bonding dengan Anak yang Beranjak Dewasa, Harus Gaul?ilustrasi bapak dan anak (pexels.com/Alena Darmel)

Fase remaja adalah fase paling menyenangkan dan paling menyumbang banyak memori berharga sepanjang hidup. Setiap orangtua pasti juga pernah merasakan hal tersebut. Sejalan dengan pengalaman itu, orangtua jangan pernah ragu untuk menceritakan kisah remaja kepada anak!

Selain dapat merekatkan bonding dengan bercerita dan nostalgia bersama. Menceritakan hal-hal bahagia dan sedih tentang kisah remaja orangtua juga dapat memberikan pelajaran untuk anak. Contohnya orangtua bisa bercerita tentang pengalaman lucu, prestasi di masa sekolah, hal-hal hebat yang dilakukan, kegagalan yang dilalui, dan lain-lain.

3. Ajak anak berdiskusi tentang topik anak muda

5 Tips Perkuat Bonding dengan Anak yang Beranjak Dewasa, Harus Gaul?ilustrasi ayah yang sedang diskusi dengan dua anaknya (pexels.com/Julia M Cameron)

Jika anak lebih sering mengobrol dengan teman-temannya dibanding orangtua bisa jadi karena memang topik obrolan sesuai dengan minatnya. Apalagi terkadang beberapa orangtua ketika mengobrol selalu timbul penghakiman atau mungkin tidak menjadi pendengar yang baik atau bahkan topiknya kurang menarik. Menanggapi kenyataan tersebut orangtua bisa belajar peka dengan topik anak muda.

Selain dapat menambah pengetahuan baru, juga dapat membangun bonding yang kuat dengan anak. Orangtua bisa menjadi teman curhat terbaik untuk anak jika dapat memahami minat anak. Anak pun jadi lebih terbuka dengan apa pun karena memiliki orangtua yang seru dan mampu mengertinya. Contohnya orang tua bisa membaca bahasa gaul yang sedang populer, membaca topik yang sedang diperbincangkan, dan lain-lain.

Baca Juga: 5 Cara Sederhana Ciptakan Momen Bonding dengan Anak yang Sudah Dewasa

4. Luangkan waktu untuk pergi bersama (person to person)

5 Tips Perkuat Bonding dengan Anak yang Beranjak Dewasa, Harus Gaul?ilustrasi ayah dan anak yang sedang melakukan bonding (pexels.com/Kindel Media)

Kunci dari sebuah bonding yang berhasil adalah kegiatan berharga yang dihabiskan bersama. Kegiatan tersebut dapat melekat di ingatan anak dan membuat anak merasa dicintai sepenuhnya. Selaku orangtua, cobalah untuk meluangkan waktu untuk pergi bersama (person to person).

Misalnya saturday date antara ayah dengan anak perempuan bisa dengan menonton film berdua, girls time antara ibu dan anak perempuannya bisa dengan belanja bersama, dan boys time antara ayah dan anak laki-lakinya bisa dengan bermain golf berdua. Cobalah lakukan kegiatan seru bersama anak untuk menciptakan memori indah itu! Semua orang tua selalu bisa belajar untuk menjadi teman yang seru untuk anak, kok!

5. Jangan cepat menghakimi ketika anak salah

5 Tips Perkuat Bonding dengan Anak yang Beranjak Dewasa, Harus Gaul?ilustrasi ayah yang sedang memberikan arahan kepada anaknya (pexels.com/Julia M Cameron)

Jadilah orangtua yang bijak dengan berusaha mengerti apa yang dirasakan anak. Ketika anak melakukan kesalahan, sebisa mungkin jangan langsung dihakimi. Jika baru mengucapkan satu atau dua patah kata sudah dihakimi, bagaimana anak akan bersikap terbuka? Dan bagaimana masalah bisa teratasi? Bisa jadi justru anak semakin mengekang dan melakukan kesalahan lain.

Dengarkan dulu semua kronologi ceritanya. Biarkan anak meluapkan segala yang dirasakannya. Bersikaplah terbuka dengan semua alasan yang anak luapkan. Semua kesalahan pasti ada penyebabnya. Carilah akar permasalahan bersama, lakukan diskusi dua arah, berikan pengertian, baru setelah itu beri arahan dan solusi.

Menjadi orangtua mungkin jadi pengalaman pertama kali, menjadi anak pun juga baru pertama kali. Persamaan tersebut dapat dimanfaatkan untuk saling belajar dan mengerti satu sama lain. Supaya nantinya dapat menciptakan keluarga yang saling membahagiakan dan membanggakan. Jangan lupa untuk terapkan lima tips bonding di atas untuk merealisasikannya ya!

Baca Juga: 5 Ciri Orangtua dan Anak yang Tak Punya Bonding Kuat, Jadi Renggang!

Adira Putri Aliffa Photo Verified Writer Adira Putri Aliffa

"jadilah besar bestari dan manfaat untuk sekitar"

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya