3 Jenis Haji Pelaksanaan Haji: Penjelasan dan Tata Caranya

Dua di antaranya paling sering dilakukan jemaah Indonesia

Bagi umat Muslim, terdapat 3 jenis haji yang dapat dilakukan. Namun, ketiga jenis pelaksanaan haji ini tidak boleh dilakukan bersamaan. Kamu harus memilih salah satu. Karenanya, mempelajari jenis-jenis pelaksanaan ibadah haji tidak kalah penting dari memahami tata caranya.

Bolehnya melaksanakan ibadah haji dengan memilih di antara 3 jenis atau cara melakukan ibadah haji, telah menjadi kesepakatan para ulama. Dilansir Muslim.or.id yang mengutip Muhammad Abduh Tuasikal, Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Telah terdapat ijma’ atau kesepakatan para ulama mengenai bolehnya memilih melakukan salah satu dari tiga cara manasik: yaitu ifrod, tamattu’ dan qiron, tanpa dikatakan makruh. Namun yang diperselisihkan para ulama adalah manakah tata cara manasik yang afdal (lebih utama).” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 8: 169).

1. Haji Tamattu

3 Jenis Haji Pelaksanaan Haji: Penjelasan dan Tata CaranyaIlustrasi. Jemaah haji di Jembatan Jamarat, Mina, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Haji Tamattu' merupakan haji yang paling sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia karena dianggap lebih mudah daripada kedua jenis haji lain. Ibadah ini dilakukan dengan berihram untuk umrah di bulan-bulan haji, dilanjutkan berihram untuk haji pada tahun yang sama. Bagi jemaah yang melaksanakan Haji Tamattu, ia harus membayar Dam Nusuk dengan menyembelih seekor kambing untuk seorang atau seekor unta untuk 7 orang.

Tata cara pelaksanaannya pun sedikit berbeda dari dua jenis haji lainnya. Pertama-tama, jemaah harus berihram di miqat untuk umrah sebelum memasuki Makkah. Sesampai di Makkah, jemaah bertawaf umrah di Ka'bah, sa'i di Shafa dan Marwah, serta tahallul dengan terbebas dari larangan ihram umrah.

Setelah menyelesaikan umrah, jemaah Haji Tamattu' melakukan ihram Haji pada 8 Zulhijah, kemudian dilanjutkan melaksanakan wukuf di Padang Arafah pada 9 Zulhijah. Selanjutnya, jemaah mabit atau bermalam di Muzdalifah pada 10 Zulhijah dan ke Mina untuk melaksanakan lempar jamrah.

Adapun hal yang dilakukan setelah pelaksanaan pelemparan jamrah aqabah pada 10 Zulhijah adalah memotong rambut sebagai tanda tahallul awal, melaksanakan tawaf ifadhah, sa'i, dan tahallul kedua. Setelah itu, saat lewat tengah malam, jemaah haji akan menuju Mina untuk melaksanakan mabit, kemudian dilanjutkan melempar jumrah.

2. Haji Ifrad

3 Jenis Haji Pelaksanaan Haji: Penjelasan dan Tata CaranyaIlustrasi Jamaah Haji (IDN Times/Umi Kalsum)

Haji Ifrad berbeda dan merupakan kebalikan dari Haji Tamattu'. Para jemaah yang melaksanakan Haji Ifrad terlebih dahulu melaksanakan haji, kemudian umrah. Selain itu, jemaah hanya meniatkan haji ketika berihram dan mengamalkan haji saja setelahnya.

Pelaksanaan Haji Ifrad dilakukan oleh jemaah haji yang baru datang, biasanya 5 hari sebelum pelaksanaan wukuf. Pelaksanaan Haji Ifrad sering dipilih oleh para jemaah Indonesia gelombang kedua. Para jemaah Haji Ifrad juga tidak diwajibkan membayar dam.

Dalam melaksanakan Haji Ifrad, jemaah terlebih dahulu berihram dari miqat dan berniat untuk berhaji. Selanjutnya, ketika sampai di Makkah, kemudian melaksanakan tawaf Qudum dan boleh dilanjut sa'i haji.

Setelah selesai melaksanakan tawaf Qudum, baik yang dilanjutkan dengan sa'i haji maupun tidak, para jemaah dapat melaksanakan wukuf di Arafah hingga selesai. Adapun pelaksanaan wukuf hingga selesai adalah sama seperti pelaksanaan Haji Tamattu'.

Menurut buku Panduan Ibadah Haji dan Umroh Lengkap oleh Djamaluddin Dimjati, beberapa hal lain yang harus diperhatikan bagi jemaah ketika melaksanakan Haji Ifrad adalah dilarangnya memotong rambut untuk mengakhiri tawaf Qudum. Baik melaksanakan sa'i ataupun tidak setelah tawaf Qudum, jemaah tidak disarankan memotong rambut sebab bisa terkena dam.

Setelah menyelesaikan ibadah hajinya, kemudian jemaah Haji Ifrad dapat melaksanakan umrah. Dimulai berniat untuk umrah di miqat makani, melaksanakan tawaf umrah, sa'i, dan diakhiri dengan tahallul. Dengan demikian, rangkaian ibadah haji dan umrah yang dilaksanakan telah selesai dan seluruh larangan tidak berlaku lagi saat tahallul.

Baca Juga: Tips Kesehatan untuk Jemaah Haji yang akan Jalani Penerbangan Panjang

3. Haji Qiran

3 Jenis Haji Pelaksanaan Haji: Penjelasan dan Tata CaranyaSuasana Masjid Nabawi, Madinah yang dipenuhi oleh Jamaah di tengah musim haji (IDN Times/Umi Kalsum)

Jemaah yang melaksanakan Haji Qiran meniatkan ibadah umrah dan haji sekaligus. Saat melaksanakan Haji Qiran, jemaah berihram dengan umrah pada bulan haji, kemudian memasukkan pelaksanaan hajinya sebelum tawaf.

Para jemaah yang melaksanakan Haji Qiran juga wajib membayar dam nusuk dengan menyembelih seekor kambing. Pelaksanaan Haji Qiran biasanya dipilih karena jemaah tidak dapat melaksanakan umrah, baik sebelum maupun sesudah ibadah haji. Pelaksanaan Haji Qiran juga lebih singkat karena dua ibadah dilakukan bersamaan.

Sama seperti jenis pelaksanaan ibadah haji lainnya, kegiatan pertama yang dilakukan adalah berihram, tetapi kali ini berniat ihram untuk haji dan umrah sekaligus. Saat tiba di Makkah, jemaah hendaknya melakukan tawaf Qudum yang boleh ataupun tanpa sa'i sehingga ia tidak perlu sa'i lagi saat tawaf ifadhah.

Setelah tawaf Qudum, jemaah tidak diperbolehkan ber-tahallul. Selanjutnya, amalan yang dilakukan sejak wukuf hingga selesai adalah sama dengan pelaksanaan Haji Tamattu'.

Demikianlah 3 jenis Haji, yaitu Haji Tamattu, Haji Ifrad, dan Haji Qiran. Pada dasarnya, rukun dan wajib haji yang dilakukan oleh jemaah pada ketiga jenis haji tersebut sama. Keduanya harus dipenuhi. Perbedaan yang terlihat terdapat pada niat ihram dan susunan rangkaian ibadahnya saja.

Penulis: Fanny Haristianti

Baca Juga: Tips Agar Ibadah Haji Jemaah Lansia Sempurna Sejak Masuk Kota Makkah

Topik:

  • Sierra Citra
  • Febriyanti Revitasari
  • Retno Rahayu
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya