Arti Istilah Tone Deaf yang Ramai di Media Sosial

Pernah mendengar istilah ini?

Seiring berjalannya waktu, muncul banyak istilah baru yang menjadi populer di kalangan masyarakat global. Penggunaan istilah dalam menggambarkan perilaku seseorang, sering kali menggunakan bahasa yang kurang dipahami.

Beberapa istilah, seperti pick me girl, tone deaf, insensitive, touchy, dan lainnya, sedang menjadi tren di dunia maya dan media sosial. Tidak jarang, istilah-istilah baru tersebut berasal dari kata-kata yang dipilih karena sesuai dengan tindakan atau perilaku tertentu.

Misalnya, istilah tone deaf atau socially tone deaf mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia karena semakin banyak orang yang menunjukkan perilaku sesuai dengan makna istilah tersebut. Apa sebenarnya arti dari tone deaf? Berikut arti istilah tone deaf beserta ciri-cirinya.

1. Arti tone deaf

Arti Istilah Tone Deaf yang Ramai di Media Sosialilustrasi perempuan yang tidak peka (pexels.com/Engin Akyurt)

Istilah ini pada umumnya memiliki arti tuli nada. Pengertian ini awalnya digunakan pada hal yang berhubungan dengan musik. Namun seiring perkembangan zaman, arti tone deaf digunakan oleh masyarakat sebagai seseorang yang tidak peka atau tidak mengerti keadaan sosial seperti adat istiadat, norma, aturan, dan sebagainya. 

Menurut definisi dari Urban Dictionary, istilah tone deaf atau socially tone deaf merujuk pada seseorang yang sering kali tidak mampu memahami norma sosial secara konsisten. Hal ini membuatnya terlibat dalam situasi yang tidak sesuai dengan harapan orang di sekitarnya.

Sebagai contoh, jika seseorang tidak menyadari perkataannya menyakiti perasaan orang lain atau tidak menyadari ketidaksesuaian tindakannya dalam situasi tertentu, orang tersebut dapat dianggap tone deaf secara sosial. Istilah ini juga sering digunakan dalam konteks komentar atau tindakan yang dianggap kurang peka terhadap isu-isu sensitif atau perasaan orang lain di media sosial atau dalam percakapan sehari-hari.

Baca Juga: Masker Transparan Mudahkan Difabel Tuli Pahami Kawan Bicara    

2. Ciri-ciri seseorang dengan tone deaf

Arti Istilah Tone Deaf yang Ramai di Media SosialIlustrasi tidak peka (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
  • Menunjukkan ketidakpedulian terhadap sekitar
    Disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap nada atau norma sosial, individu yang mengalami socially tone deaf cenderung bersikap acuh tak acuh terhadap situasi sosial di sekitarnya. Kurangnya sensitivitas terhadap konteks, membuat mereka sering menunjukkan perilaku tersebut.
  • Bersikap tidak sopan atau kurang sopan
    Meskipun seseorang dengan socially tone deaf mungkin telah menunjukkan perilaku yang kurang sopan atau tidak pantas, mereka tetap yakin bahwa tindakan mereka didasari oleh kebenaran, tanpa mempertimbangkan konteks sekitar.
  • Mengolok-olok meskipun sadar akan harapan sosial
    Tidak jarang, individu dengan sifat ini senang mengolok-olok harapan sosial secara langsung atau dengan nada sarkastik, meskipun mereka menyadari ekspektasi yang ada. Motif mereka sering kali terletak pada penertawaan terhadap hal yang sebenarnya bukan menjadi masalah.
  • Cenderung tidak peduli atau menolak menyadari keadaan sosial
    Seseorang dengan perilaku socially tone deaf cenderung tidak peduli atau menolak menyadari konteks sosial, meskipun mereka sebenarnya tahu dan memahami apa yang diharapkan oleh masyarakat. Mereka memilih untuk tidak ambil pusing atau menunjukkan ketidakpedulian terhadap hal tersebut.

3. Cara menghindari

Arti Istilah Tone Deaf yang Ramai di Media Sosialilustrasi orang sombong. (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Karena individu yang cenderung seperti ini sering disebut sebagai tuli nada atau tidak peka dengan sekitar, maka ada cara untuk menghindari mereka yang memiliki perilaku  tone deaf.

  1. Pahami tanda-tanda khas orang yang socially tone deaf
  2. Jangan terperangkap dalam dinamika perilaku mereka
  3. Hindari terlibat dalam argumen dengan mereka
  4. Jangan menyia-nyiakan waktu dengan menanggapi mereka.

Itulah pembahasan mengenai arti istilah tone deaf. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat. 

Penulis: Hanna Aprelia Elfrida Saragih

Baca Juga: Kawan Tuli Tegal Sosialisasikan Bahasa Isyarat Indonesia

Topik:

  • Sierra Citra
  • Febriyanti Revitasari
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya