Tembikar: Definisi, Sejarah dan Cara Pembuatannya

Masih terus diproduksi hingga saat ini, lho!

Istilah tembikar mungkin sudah tidak asing bagi sejumlah orang saat ini. Hal ini karena tembikar termasuk kerajinan tradisional. Tembikar merupakan kerajinan tradisional yang terbuat dari tanah liat. Tembikar juga memiliki motif, hias, dan filosofinya yang beragam.

Walaupun tembikar merupakan kerajinan tradisional zaman dahulu, tetapi tembikar masih tetap eksis hingga saat ini. Banyak masyarakat yang menggantungkan mata pencahariannya pada tembikar. Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu tembikar dan bagaimana membuatnya, simak artikel berikut ini!

Baca Juga: Kerajinan Bahan Keras: Pengertian, Teknik Pembuatan, dan Contoh

1. Definisi tembikar

Tembikar: Definisi, Sejarah dan Cara Pembuatannyagpswisataindonesia.info

Melansir Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tembikar merupakan barang yang terbuat dari tanah liat yang dibakar dan berlapis gilap atau porselen. Tembikar merupakan produk hasil kombinasi dari pasir, kuarsa, batu mineral, dan tanah liat murni yang dibentuk sedemikian rupa kemudian dipanaskan dengan suhu kisaran 1.100 hingga 1.250 derajat.

Tembikar juga biasanya dilapisi dengan porselen agar tampilannya halus. Selain itu, tembikar juga memiliki ukiran-ukiran yang memiliki filosofi. Oleh karena itu, tembikar termasuk bentuk karya manusia yang bernilai estetis dan fungsional. Masyarakat sudah melakukan aktivitas kebudayaan ini sejak zaman dahulu hingga sekarang.

2. Sejarah tembikar

Tembikar: Definisi, Sejarah dan Cara Pembuatannyatembikar hitam Longshan (pixabay.com/dingxiaoyou)

Tembikar diperkirakan sudah ada sejak zaman prasejarah, tepatnya saat manusia sudah dapat hidup secara menetap (non-nomaden) dan mulai melakukan aktivitas cocok tanam. Situs-situs arkeolog di Indonesia menemukan bahwa tembikar pada zaman tersebut umumnya memiliki fungsi sebagai perkakas rumah tangga, keperluan upacara religius, hingga penguburan mayat.

Dibandingkan dengan hasil budaya lainnya, tembikar mengalami proses pembakaran sehingga menjadikannya artefak yang bertahan lama, baik dalam ruangan maupun terkubur di bawah tanah.

Pada zaman itu, pembuatan tembikar masih diolah dengan tangan, sehingga hasilnya masih kasar, dipenuhi oleh sidik jari pembuatnya, dan memiliki bentuk yang tidak simetris. Lalu, seiring dengan perkembangan zaman, tembikar tidak lagi dibuat dengan tangan tetapi dengan batu roda putar. Seiring dengan perkembangannya, bentuk, motif, dan warna pada tembikar pun berkembang.

Berkembangnya kerajinan tradisional tembikar di Indonesia disinyalir dibawa oleh kebudayaan Sa Huynh. Kebudayaan ini berasal dari Vietnam Selatan atau Champa, yang memang terkenal dengan tembikar dan gerabah kunonya.

3. Cara pembuatan tembikar

Tembikar: Definisi, Sejarah dan Cara PembuatannyaPixabay.com/LubosHouska

Adapun cara-cara dalam pembuatan tembikar. Diantaranya adalah sebagai berikut:

dm-player

1. Pengambilan tanah liat

Langkah pertama dalam membuat tembikar adalah menggali tanah liat secara langsung. Tanah liat memiliki warna merah coklat atau putih kecokelatan. Tanah liat tersebut digali kemudian dikumpulkan pada suatu tempat.

2. Persiapan tanah liat

Selanjutnya adalah menyiram tanah liat dengan air hingga basah merata. Setelah disiram, diamkan selama 1-2 hari. Kemudian, tanah liat dapat digiling supaya struktur tanahnya menjadi lebih rekat. Untuk menggiling tanah liat terdapat dua cara, yaitu secara manual dan mekanis.

Cara menggiling manual dilakukan dengan menginjak-injak tanah liat menggunakan kaki hingga strukturnya menjadi halus dan lebih ulet. Sedangkan penggilingan mekanis dapat dilakukan menggunakan mesin giling. Namun, apabila ingin mendapatkan hasil dan kualitas bagus, lebih baik menggunakan cara penggilingan manual saja.

3. Proses pembentukan

Setelah tanah liat selesai digiling, maka tanah liat siap untuk dibentuk. Umumnya, para perajin kerajinan tradisional ini yang sudah ahli mempunyai bentuk dan desain tertentu. Semakin rumit bentuk dan desainnya, maka waktu yang digunakan untuk membentuknya juga akan semakin lama.

Para perajin akan menggunakan alat bantu berupa alat pemutar (perbot), yang cara penggunaannya adalah dengan memutar kedua tangan untuk membentuk tanah liat sesuai desainnya, sementara kedua kakinya memutar roda pada alat tersebut. Selain perbot, alat penunjang lain yang digunakan dalam pembuatan tembikar dapat berupa alat pemukul, batu bulat, kain kecil, dan air di wadah.

4. Proses penjemuran

Setelah tembikar selesai dibentuk sesuai desain, langkah selanjutnya adalah menghaluskan tembikar dengan air dan kain kecil terlebih dahulu, terutama pada bagian yang agak mengeras. Setelah itu, jemur di bawah terik matahari hingga benar-benar kering. Lamanya waktu penjemuran bergantung pada kondisi cuaca dan panas matahari.

5. Proses pembakaran

Setelah dijemur, langkah selanjutnya adalah membakar tembikar pada kobaran api di tungku pembakaran, selama beberapa jam hingga tembikar benar-benar menjadi keras. Hal ini dilakukan agar tembikar tidak mudah pecah dan kualitasnya bagus. Biasanya, para perajin tembikar akan menggunakan jerami kering, daun kelapa kering, hingga kayu bakar dalam proses pembakaran tembikar ini.

6. Penyempurnaan Tembikar

Terakhir adalah menyempurnakan tembikar sesuai dengan desain yang ada. Tembikar diberikan cat khusus atau glasir supaya hasilnya lebih indah dan menarik. Semakin unik motif pada tembikarnya, maka harga jualnya juga akan makin tinggi.

Nah, itulah informasi mengenai tembikar, tembikar sampai saat ini masih terus dibuat dan dilestarikan karena memiliki nilai estetika yang tinggi. Apakah kamu tertarik untuk membuatnya?

Baca Juga: Banyak Temuan di Situs Srigading, Patok hingga Tembikar

Topik:

  • Bella Manoban
  • Rizna Hidayah
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya