Panitia Sembilan, Perumus Ideologi Indonesia

Berjasa bagi kemerdekaan Indonesia

Berbicara mengenai kemerdekaan Indonesia, pasti tidak lepas dari tokoh-tokoh dan pahlawan-pahlawan yang sudah berjasa bagi Indonesia. Contohnya adalah BPUPKI. BPUPKI menyelenggarakan berbagai pertemuan dan pembahasan. Salah satu pembahasannya adalah pembuatan teks Piagam Jakarta.

Pembuatan teks Piagam Jakarta merupakan titik dari cikal bakal adanya ideologi dan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila. Teks Piagam Jakarta dibentuk dan dirancang oleh panitia sembilan. Penasaran mengenai panitia sembilan lebih lanjut? Yuk, simak artikel berikut ini!

1. Anggota Panitia Sembilan

Panitia Sembilan, Perumus Ideologi IndonesiaBPUPKI (wikimedia.org/Arsip Nasional Republik Indonesia)

Melansir Buku Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 2,  Panitia Sembilan merupakan kelompok yang dibuat pada tanggal 1 Juni 1945, diambil dari suatu Panitia Kecil ketika sidang pertama BPUPKI. Panitia sembilan dibentuk setelah Ir. Soekarno. Adapun anggotanya adalah sebagai berikut:

  1. Ir. Soekarno (ketua)
  2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)
  3. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)
  4. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)
  5. Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
  6. H. Agus Salim (anggota)
  7. Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
  8. Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (anggota)
  9. Mr. Mohammad Yamin (anggota)

2. Tujuan dibentuk Panitia Sembilan

Panitia Sembilan, Perumus Ideologi IndonesiaPara anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sedang mengadakan voting dalam sebuah rapat. (Dok. Arsip Nasional Republik Indonesia)

Masih melansir Buku Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 2, pembentukan panitia sembilan itu bertujuan untuk merumuskan tujuan dan maksud didirikannya Negara Indonesia. Panitia kecil itu menghasilkan rumusan yang menggambarkan maksud dan tujuan Indonesia Merdeka. 

Kemudian, panitia sembilan menyusun rumusan bersama dasar negara Indonesia Merdeka yang kita kenal dengan Piagam Jakarta. Di dalam teks Piagam Jakarta itu juga dimuat lima asas yang diharapkan akan menjadi dasar dan landasan filosofi bagi Indonesia Merdeka.

Baca Juga: 10 Pahlawan Nasional Ini Kelahiran Bulan November, Siapa Saja Ya?

3. Tugas Panitia Sembilan

dm-player
Panitia Sembilan, Perumus Ideologi IndonesiaSoekarno saat berpidato di Sidang Pertama BPUPKI. (rri.co.id)

Berikut tugas panitia sembilan:

  • Membahas dan merumuskan dasar negara Indonesia merdeka
  • Mengumpulkan usul dan suara hadirin yang mengikuti sidang
  • Memberikan masukan secara tulisan dan lisan serta membahas dan merumuskan dasar negara Indonesia.
  • Menyusun rancangan naskah dasar negara Indonesia

4. Perubahan Teks Piagam Jakarta

Panitia Sembilan, Perumus Ideologi Indonesianaskah asli Piagam Jakarta (dok. Arsip Nasional Republik Indonesia)

Melansir kemdikbud.go.id, setelah BPUPKI dibubarkan kemudian dibentuklah PPKI yang melanjutkan tugas-tugas BPUPKI. PPKI merupakan singkatan dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. PPKI sendiri melakukan perubahan untuk teks-teks Pancasila.

Sidang tersebut dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945 di gedung Kesenian Jakarta. Sidang tersebut menyepakati perubahan kalimat pembukaan UUD pada alinea keempat mengenai dasar negara Pancasila, sila pertama kemudian berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-pemeluknya” yang diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Perubahan alinea pertama ini untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, karena Indonesia terdiri dari beragam suku dan agama. 

Berikut isi UUD 1945 yang kemudian disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa.
  • Kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Persatuan Indonesia.
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan.
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Nah, itulah informasi mengenai panitia sembilan. Panitia sembilan memiliki peranan yang cukup penting dalam merumuskan ideologi bangsa.

Baca Juga: Hari Pahlawan! 30 Rekomendasi Film Perang Yang Wajib Kamu Tonton

Topik:

  • Seo Intern IDN Times
  • Pinka Wima
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya