Inspiratif! 6 Negara Ini Sukses dengan Pendidikan Tanpa Rangking 

Meski tanpa rangking, murid-muridnya juara!

Sistem pendidikan di berbagai belahan dunia memiliki cara dan pendekatan yang berbeda-beda dalam mengevaluasi prestasi siswa. Di beberapa negara, sistem rangking tidak digunakan atau diminimalisir untuk mengurangi tekanan pada siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan kolaboratif.

Pendekatan ini dinilai lebih mendukung perkembangan holistik siswa, baik dari segi akademis maupun emosional. Berikut adalah beberapa negara yang dikenal tidak menggunakan sistem rangking dalam pendidikan mereka.

1. Finlandia

Inspiratif! 6 Negara Ini Sukses dengan Pendidikan Tanpa Rangking Ilustrasi pembelajaran (pexels.com/ Max Fischer)

Finlandia sering menjadi sorotan dalam diskusi mengenai sistem pendidikan terbaik di dunia. Salah satu ciri khas dari sistem pendidikan Finlandia adalah tidak adanya sistem rangking di sekolah-sekolah. Sebagai gantinya, Finlandia lebih menekankan pada perkembangan individual setiap siswa, memberikan perhatian khusus pada kebutuhan dan potensi masing-masing.

Di Finlandia, guru berperan sebagai pembimbing yang membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka tanpa tekanan kompetisi. Dengan tidak adanya rangking, siswa didorong untuk belajar dengan motivasi intrinsik, bukan karena tekanan untuk menjadi yang terbaik. Hal ini menciptakan lingkungan belajar yang lebih santai dan mendukung kesejahteraan mental siswa.

2. Norwegia

Inspiratif! 6 Negara Ini Sukses dengan Pendidikan Tanpa Rangking Ilustrasi pembelajaran (pexels.com/ Ivan Samkov)

Norwegia juga mengadopsi pendekatan yang serupa dengan Finlandia dalam hal pendidikan. Sistem pendidikan di Norwegia dirancang untuk inklusif dan setara dengan menghindari sistem rangking yang dapat menimbulkan tekanan dan stres pada siswa. Alih-alih mematok keberhasilan hanya dari penilaian semata, Norwegia justru lebih fokus pada pengembangan keterampilan sosial dan emosional siswa.

Di sekolah-sekolah Norwegia, evaluasi siswa lebih berfokus pada umpan balik konstruktif daripada peringkat. Siswa diajarkan untuk bekerja sama dan saling mendukung dalam proses belajar, yang membantu membangun rasa kebersamaan dan empati. Pendekatan ini juga bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan hasil belajar bagi semua siswa.

3. Swedia

Inspiratif! 6 Negara Ini Sukses dengan Pendidikan Tanpa Rangking Ilustrasi pembelajaran (pexels.com/ Max Fischer)

Swedia mengutamakan pendekatan pendidikan yang mendorong perkembangan diri siswa daripada kompetisi antarsiswa. Sistem pendidikan Swedia menghindari penggunaan rangking, dan lebih menekankan pada pembelajaran yang inklusif dan kolaboratif. Fokus utama adalah pada pengembangan individu dan bagaimana mereka bisa berkontribusi secara positif dalam masyarakat.

Sekolah-sekolah di Swedia menggunakan metode evaluasi yang lebih berpusat pada siswa, di mana penilaian dilakukan melalui observasi dan feedback personal. Pendekatan ini memungkinkan guru untuk lebih memahami kebutuhan dan kemampuan unik setiap siswa, sehingga mereka dapat memberikan dukungan yang lebih tepat. Hasilnya, siswa merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk belajar tanpa tekanan menjadi yang terbaik.

Baca Juga: 4 Universitas Terkemuka di Berlin, Mutu Pendidikan Terjamin!

4. Denmark

Inspiratif! 6 Negara Ini Sukses dengan Pendidikan Tanpa Rangking Ilustrasi pembelajaran (pexels.com/ ICSA)

Di Denmark, sistem pendidikan juga menolak konsep rangking dalam mengevaluasi prestasi siswa. Denmark menekankan pentingnya pembelajaran kolaboratif dan inklusif, di mana siswa diajarkan untuk bekerja sama dan saling mendukung. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan harmonis.

Dalam sistem pendidikan Denmark, keberhasilan siswa diukur melalui perkembangan pribadi dan kemampuan untuk bekerja dalam tim. Guru memberikan umpan balik yang membangun, yang membantu siswa memahami kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan tanpa harus dibandingkan dengan teman-teman mereka. Dengan demikian, siswa dapat berkembang dalam suasana yang bebas dari tekanan kompetisi yang berlebihan.

5. Jepang

Inspiratif! 6 Negara Ini Sukses dengan Pendidikan Tanpa Rangking Ilustrasi pembelajaran (pexels.com/ RDNE Stock Project)

Jepang dikenal dengan sistem pendidikan yang sangat disiplin dan kompetitif, terutama pada tingkat pendidikan tinggi. Namun, di tingkat pendidikan dasar, banyak sekolah di Jepang menghindari penggunaan rangking untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih holistik dan mendukung. Fokusnya adalah pada pengembangan karakter dan keterampilan sosial siswa.

Pendekatan ini membantu siswa untuk belajar dengan lebih santai dan mengembangkan rasa percaya diri tanpa tekanan untuk bersaing. Di sekolah dasar, siswa diajarkan untuk bekerja sama dalam kelompok, memecahkan masalah bersama, dan menghargai perbedaan individu. Hal ini membantu menciptakan suasana belajar yang positif dan mendukung perkembangan holistik siswa.

6. Kanada

Inspiratif! 6 Negara Ini Sukses dengan Pendidikan Tanpa Rangking Ilustrasi pembelajaran (pexels.com/ Cottonbro Studio)

Beberapa provinsi di Kanada, seperti British Columbia, telah mengurangi fokus pada rangking siswa di sekolah dasar dan menengah. Kanada mengutamakan pendekatan yang lebih berpusat pada siswa, di mana pembelajaran dirancang untuk memenuhi kebutuhan individual setiap siswa.

Ini berarti, penilaian lebih bersifat kualitatif daripada kuantitatif. Di sekolah-sekolah tersebut, guru bekerja sama dengan siswa untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan merayakan pencapaian individu tanpa membandingkan mereka dengan teman-temannya. Pendekatan ini membantu mengurangi stres dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan suportif.

Dengan mengadopsi sistem pendidikan yang menghindari rangking, negara-negara ini berhasil menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan mendukung bagi siswa. Fokus pada pengembangan individual, kolaborasi, dan kesejahteraan mental membantu siswa belajar dengan lebih efektif dan berkembang menjadi individu yang lebih seimbang dan berkompeten. Pendekatan ini dapat menjadi inspirasi bagi sistem pendidikan di negara lain yang masih sangat bergantung pada sistem rangking dan kompetisi.

Baca Juga: 4 Cara Negara Maju dalam Membangun Pendidikan Unggul

Robin Wijaya Photo Writer Robin Wijaya

Penulis dan pengajar. Sesekali memberikan konseling untuk remaja.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi

Berita Terkini Lainnya