6 Ketakutan yang Umum Dihadapi Anak di Sekolah Barunya

Pindah atau masuk sekolah baru bisa bikin anak merasa takut

Memasuki tahun ajaran baru, bisa menjadi pengalaman yang menakutkan bagi sebagian anak. Terutama, anak yang baru naik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, atau pindah ke sekolah baru. Merasa asing dengan lingkungan barunya serta berbagai perubahan dari kebiasaan di sekolah lama bisa memicu berbagai ketakutan.

Memahami ketakutan-ketakutan berikut dapat membantu orang tua dan guru dalam mendukung anak-anak selama masa transisi ini. Apa saja, sih rasa takut yang bisa timbul? Berikut ulasannya.

1. Takut tidak punya teman

6 Ketakutan yang Umum Dihadapi Anak di Sekolah BarunyaIlustrasi teman kelas (pexels.com/ Yan Krukau)

Salah satu ketakutan terbesar yang dirasakan anak-anak saat pindah ke sekolah baru adalah tidak bisa menemukan teman. Mereka khawatir tidak ada yang akan menerima mereka dalam kelompok pertemanan yang sudah ada. Ketakutan ini bisa membuat mereka merasa kesepian dan terisolasi.

Membangun hubungan sosial adalah bagian penting dari pengalaman sekolah. Anak-anak sering merasa cemas tentang bagaimana mereka akan menyesuaikan diri dengan teman-teman barunya di sekolah. Dukungan dari orang tua dan guru dalam membantu mereka berinteraksi dengan siswa lain dapat mengurangi kecemasan ini.

2. Takut terpisah dari orang tua

6 Ketakutan yang Umum Dihadapi Anak di Sekolah BarunyaIlustrasi pelajar (pexels.com/ Pixabay)

Perpisahan dari orang tua bisa menjadi sumber kecemasan besar bagi anak-anak, terutama bagi anak yang baru masuk TK atau SD. Lingkungan baru yang belum mereka kenal membuat mereka merasa tidak aman tanpa kehadiran orang tua. Rasa takut ini dapat mengganggu konsentrasi dan kinerja mereka di sekolah.

Untuk mengatasi ketakutan ini, penting bagi orang tua untuk memberikan dukungan emosional yang kuat. Mengantar anak ke sekolah dan memastikan mereka merasa nyaman sebelum meninggalkan mereka dapat membantu mengurangi kecemasan. Guru juga dapat membantu dengan menciptakan lingkungan yang ramah dan suportif di sekolah.

Baca Juga: 5 Cara Membantu Anak Melewati Transisi ke Sekolah Baru, Beri Dukungan!

3. Takut dengan guru baru

6 Ketakutan yang Umum Dihadapi Anak di Sekolah BarunyaIlustrasi guru di kelas (pexels.com/ Tima Miroshnichenko)

Anak-anak sering merasa cemas tentang bagaimana mereka akan berinteraksi dengan guru baru. Mereka tidak tahu apa yang diharapkan dari guru baru mereka, dan ini bisa membuat mereka merasa tidak yakin dan cemas. Kekhawatiran ini bisa mempengaruhi kinerja akademik mereka di awal masa transisi.

Guru baru juga bisa menjadi sumber dukungan besar bagi anak-anak. Dengan membangun hubungan yang positif dan terbuka dengan guru, anak-anak bisa merasa lebih nyaman dan percaya diri. Guru bisa memainkan peran penting dalam membantu anak-anak menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

4. Takut tidak bisa mengikuti pelajaran

6 Ketakutan yang Umum Dihadapi Anak di Sekolah BarunyaIlustrasi kesulitan belajar (Andrea Piacquaido)

Ketakutan lain yang umum adalah anak-anak merasa khawatir tidak akan bisa mengikuti pelajaran di sekolah baru. Kurikulum yang berbeda atau tingkat kesulitan yang lebih tinggi bisa menakutkan bagi mereka. Kekhawatiran ini bisa membuat anak-anak merasa tertekan dan stres.

Orang tua dan guru bisa membantu anak-anak mengatasi ketakutan ini dengan memberikan dukungan akademis yang diperlukan. Membantu mereka mengatur waktu belajar dan memberikan bimbingan tambahan jika diperlukan bisa meningkatkan rasa percaya diri mereka. Anak-anak juga perlu diingatkan bahwa mereka tidak harus sempurna dan bahwa setiap orang membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri.

5. Takut menjadi korban bullying

6 Ketakutan yang Umum Dihadapi Anak di Sekolah BarunyaIlustrasi bullying (pexels.com/ RDNE Stock Project)

Kecemasan akan intimidasi atau bullying adalah masalah serius bagi banyak anak. Mereka mungkin merasa takut akan diintimidasi oleh siswa lain di lingkungan yang baru dan asing. Ketakutan ini bisa membuat mereka merasa tidak aman dan tidak nyaman di sekolah.

Untuk mengatasi ketakutan ini, penting bagi sekolah untuk memiliki kebijakan anti-bullying yang kuat. Guru dan staf sekolah harus selalu waspada terhadap tanda-tanda bullying dan bertindak cepat untuk menghentikannya. Dukungan dari teman sebaya dan orang tua juga bisa membantu anak merasa lebih aman.

6. Takut tidak bisa menyesuaikan diri

6 Ketakutan yang Umum Dihadapi Anak di Sekolah BarunyaIlustrasi pelajar (pexels.com/ Max Fischer)

Budaya dan norma yang berbeda di sekolah baru bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi anak-anak. Mereka mungkin merasa cemas tentang bagaimana mereka akan menyesuaikan diri dengan ekspektasi dan nilai-nilai yang berbeda. Ketakutan ini bisa membuat mereka merasa terisolasi dan tidak diterima.

Untuk membantu anak-anak menyesuaikan diri, penting bagi sekolah untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah. Guru dan staf sekolah harus berusaha memahami dan menghargai perbedaan individu. Selain itu, dukungan dari teman sebaya yang sudah lebih dulu mengenal budaya sekolah juga bisa sangat bermanfaat.

Menghadapi ketakutan-ketakutan ini bisa menjadi tantangan besar bagi anak-anak yang pindah ke sekolah baru. Namun, dengan dukungan yang tepat dari orang tua, guru, dan teman-teman sebaya, mereka bisa mengatasi kecemasan mereka dan menyesuaikan diri dengan baik.

Membantu anak-anak merasa nyaman dan percaya diri di lingkungan baru adalah langkah penting untuk memastikan mereka sukses secara akademis dan sosial.

Baca Juga: 6 Tips agar Siswa Termotivasi Belajar di Sekolah, Makin Betah!

Robin Wijaya Photo Writer Robin Wijaya

Penulis dan pengajar. Sesekali memberikan konseling untuk remaja.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi

Berita Terkini Lainnya