Motto Pontifikat Paus Fransiskus dan Logo Kunjungannya ke Indonesia

Mengandung makna yang mendalam

Pontifikat merupakan bentuk pemerintahan kepausan yang digunakan di Vatikan. Mengutip laman Paroki Sunter Gereja Santo Lukas, Paus Fransiskus menggabungkan masa lalunya di Argentina dengan kepemimpinannya di Vatikan untuk membuat lambang Paus yang baru.

Ia juga memilih sebuah cincin sederhana yang diterimanya saat pelantikannya pada Maret 2013 silam. Menarik untuk menyimak seperti apa motto pontifikat Paus Fransiskus yang kini sedang berkunjung ke Indonesia.

1. Kenali motto Paus Fransiskus

Motto Pontifikat Paus Fransiskus dan Logo Kunjungannya ke IndonesiaIlustrasi Paus Fransiskus (instagram.com/franciscus)

Mengutip laman Vatican, motto Paus Fransiskus adalah “miserando atque eligendo” sebagai lambang untuk kepausannya. Menggunakan bahasa Latin, semboyan ini bermakna “rendah hati dan terpilih” atau “Tuhan telah berkenan mengasihi aku dan akhirnya memilih aku”.

Motto ini diambil Paus Fransiskus dari sebuah bagian homili St. Bede, seorang imam agung yang mengomentari kisah Injil tentang panggilan St. Matius yang berbunyi, "Vidit ergo Jesus publicanum, et quia miserando atque eligendo vidit, ait illi, ‘Sequere me’." Atau, jika coba diartikan "Karena itu Yesus melihat pemungut cukai, dan karena Ia melihat dengan penuh belas kasihan dan dengan memilih, ia berkata kepadanya, ‘ikutlah Aku’."

Homili ini merupakan penghormatan kepada Kerahiman Ilahi dan dibacakan selama Liturgi Harian pada Hari Raya St. Matius. Khotbah ini memiliki makna khusus dalam kehidupan dan spiritualitas Paus Fransiskus. Semboyan adalah “miserando atque eligendo” telah Paus pilih untuk disimpan dalam lambang kepausannya.

Baca Juga: Jadwal Misa Agung Paus Fransiskus: Lokasi dan Cara Menghadirinya

2. Makna logo pontifikat Paus Fransiskus

Motto Pontifikat Paus Fransiskus dan Logo Kunjungannya ke IndonesiaLogo kepausan Vatican (dok. vatican.va)

Logo kepausan Paus Fransiskus berupa perisai. Paus Fransiskus memutuskan untuk mempertahankan lambang lamanya, yang dipilih pada saat pentahbisan uskupnya dan ditandai dengan kesederhanaan.

Perisai biru dimahkotai oleh simbol-simbol dari martabat kepausan. Hal ini sama seperti yang digunakan oleh pendahulunya Benediktus XVI, yakni kunci emas dan perak yang bersilangan, diikat dengan tali merah.

Di bagian atas perisai terdapat lambang ordo keagamaan Paus, yakni Serikat Yesus. Hal ini diperlihatkan dalam bentuk matahari yang bersinar dengan huruf-huruf berwarna merah, tulisan IHS, dan monogram Yesus.

Huruf “H” dimahkotai oleh sebuah salib. Di bawah huruf-huruf tersebut terdapat tiga paku hitam. Di bagian bawah perisai terdapat bintang dan bunga narwastu. Bintang, menurut tradisi lambang kuno, melambangkan Perawan Maria, Bunda Kristus dan Gereja.

Sedangkan bunga narwastu melambangkan Santo Yosef, pelindung gereja. Dalam ikonografi tradisional Hispanik, Santo Yosef digambarkan dengan tanaman anggur di tangannya. Dengan membawa lambang-lambang ini, Paus menyampaikan devosi khususnya kepada Perawan Tersuci dan Santo Yosef.

3. Logo kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

Motto Pontifikat Paus Fransiskus dan Logo Kunjungannya ke IndonesiaLogo kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia (dok. vatican.va)

Ada logo tersendiri yang dirilis oleh Kantor Berita Takhta Suci Vatikan terkait kunjungan Paus Fransiskus ke Asia dan Oceania pada 2-13 September 2024. Paus akan datang ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.

Moto yang dipilih adalah “iman, persaudaraan, kasih sayang". Dalam logo menampilkan Paus Fransiskus dengan tangan terangkat selayaknya sedang memberi berkat dengan latar belakang burung "Garuda".

Logo Garuda emas bernuansa batik dan peta Indonesia, negara dengan beragam kelompok etnis dan sosial, bahasa, budaya, dan agama. Di sebelah kanan terdapat bendera dan tulisan Indonesia serta nama dan logo Bapa Suci.

Itulah tadi penjelasan mengenai motto pontifikat Paus Fransiskus. Saat ini Paus sedang berkunjung ke Indonesia hingga 6 September 2024 nanti. Ia juga memiliki rangkaian jadwal, salah satunya misa di Stadion Gelora Bung Karno.

Baca Juga: Kesederhanaan Paus Fransiskus yang Patut Diteladani Seluruh Umat

Topik:

  • Pinka Wima
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya