Apa Itu Tradisi Walima? Dirayakan saat Maulid Nabi

Tradisi unik masyarakat Gorontalo

Umat muslim akan memperingati Maulid Nabi pada tanggal 16 September 2024. Biasanya di momen yang spesial ini, banyak umat yang merayakan dengan pengajian, ceramah, shalawat, dan sejenisnya. Pasalnya hari kelahiran Nabi Muhammad SAW banyak kebaikan dan penuh berkah.

Tapi tak hanya itu, ada tradisi unik bernama Walima yang dilakukan oleh masyarakat Gorontalo saat Maulid Nabi. Seperti apa itu tradisi Walima? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Apa itu tradisi Walima?

Apa Itu Tradisi Walima? Dirayakan saat Maulid NabiIlustrasi masyarakat Gorontalo melakukan tradisi Walima (dok. Pemprov Gorontalo/Nova)

Mengutip Kemenag Gorontalo, Walima adalah tradisi perayaan Maulid Nabi yang sudah dilakukan secara turun-temurun sejak kemunculan kerajaan-kerajaan Islam di Gorontalo. Diperkirakan, tradisi ini mulai ada di masyarakat Gorontalo sejak mereka mulai mengenal ajaran Islam sekitar abad ke-17.

Ya, meskipun ini merupakan tradisi yang sudah lama, tapi masyarakat masih melaksanakannya sampai sekarang agar tetap terpelihara dan dilestarikan. Dengan begitu tradisi Walima tetap terjagadan diteruskan oleh generasi-generasi berikutnya.

Baca Juga: 25 Caption Maulid Nabi 2024, Indah dan Penuh Kebaikan!

2. Prosesi tradisi Walima

Apa Itu Tradisi Walima? Dirayakan saat Maulid NabiIlustrasi masyarakat Gorontalo melakukan tradisi Walima (dok. Pemprov Gorontalo/Nova)

Sebenarnya, daerah lain juga memiliki tradisi yang serupa, tapi di Gorontalo memang berbeda dan lebih khas. Masyarakat melakukan tradisi ini dengan penuh cinta dan kesetiaan yang tertuang dalam prosesinya, yakni dilakukan dengan memulai lantunan dikili atau tradisi lisan dzikir masyarakat Gorontalo.

Dalam prosesi ini setiap masjid di seluruh pelosok Gorontalo akan diramaikan oleh umat Islam yang melakukan dzikir yang dimulai setelah isya sampai esok paginya. Masyarakat melakukannya sangat khusyuk dan khidmat, dengan kesungguhan serta kerendahhatian.

3. Masyarakat mengarak Walima

Apa Itu Tradisi Walima? Dirayakan saat Maulid NabiIlustrasi masyarakat Gorontalo melakukan tradisi Walima (dok. Pemprov Gorontalo/Nova)

Melansir laman resmi Pemprov Gorontalo, dalam tradisi ini masyarakat akan Walima di tempat yang disebut tolangga, yakni keranda tempat menata kue-kue tradisional. Biasanya tolangga terbuat dari bilah kayu atau bambu dengan bentuk menara, masjid, atau perahu.

Kue-kue tradisional seperti kolombengi, sukade, wapili, telur rebus diisi dalam plastik dan disusun menyesuaikan bentuk tolangga. Ini menggambarkan pola kehidupan masyarakat yang sebagian besar adalah nelayan.

Tapi karena zaman yang terus berkembang, membuat Walima sedikit mengalami modifikasi. Beberapa hiasan tolangga sekarang ada kopi saset, makanan ringan kemasan, mie instan, dan sebagainya.

Lalu di dalam tolangga ada toyopo, biasanya terbuat dari anyaman dari daun kelapa dibuat seperti loyang berbentuk bulat. Toyopo ini sebagai tempat untuk nasi kuning, ikan yang sudah dimasak, sambal, dan kue-kue basah lainnya.

Walima atau tolangga ini akan diarak dari rumah-rumah warga menuju masjid, tempat prosesi dikili sedang berlangsung. Tolangga menyatu dalam doa-doa sebagai bentuk syukur warga atas lahirnya nabi terakhir Muhammad SAW. Usai didoakan di masjid, Walima selanjutnya dibagikan kepada para pelantun dikili atau pezikir san masyarakat.

Jadi, apa itu tradisi Walima? Adalah tradisi masyarakat Gorontalo yang dilakukan setiap Maulid Nabi. Walima ini berisi kue-kue tradisional dan masakan khas masyarakat Gorontalo yang kemudian diarak serta didoakan.

Baca Juga: 12 Doa Maulid Nabi Muhammad SAW yang Lengkap Beserta Artinya

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya