Mengenal Istilah Narsisis Spiritual, Selalu Merasa Benar Soal Agama!

Suka banget merendahkan orang lain

Intinya Sih...

  • Seorang narsisis spiritual merasa lebih unggul dalam agama dan beribadah dibandingkan orang lain, meremehkan keimanan orang lain.
  • Narsisis spiritual sering menyombongkan pencapaian spiritualnya, memperlakukan orang lain dengan sikap merendahkan, dan manipulatif.
  • Dampak dari perilaku narsisis spiritual dapat menyebabkan kerugian emosional pada diri sendiri dan orang lain, serta rusaknya hubungan dekat.

Apakah kamu pernah bertemu dengan seseorang yang selalu merasa lebih unggul dalam agama dan beribadah dibandingkan orang lain? Bahkan, gak jarang dia juga menganggap atau menilai keimanan seseorang kurang hingga kerap meremehkannya. Ciri-ciri tersebut bisa jadi tanda seorang narsisis spiritual.

Layaknya jenis narsisis lain, orang narsisis spiritual juga bisa memberikan dampak yang kurang baik dan terkesan toxic. Orang dengan kepribadian ini selalu menyombongkan pencapaian spiritualnya seolah-olah sedang berkompetisi dengan orang lain.

Di bawah ini ada penjelasan lebih lanjut mengenai narsisis spiritual, mulai dari pengertian, contoh perilaku, dampak, hingga cara menghadapinya. Yuk, simak dan pelajari!

1. Apa itu narsisis spiritual?

Mengenal Istilah Narsisis Spiritual, Selalu Merasa Benar Soal Agama!ilustrasi makan bersama (pexels.com/fauxels)

Narsisis spiritual merupakan salah satu bentuk perilaku narsisis di mana seseorang menganggap bahwa dirinya lebih baik dibandingkan orang lain. Dalam kasus ini, seorang narsisis spiritual percaya bahwa pengetahuan dan kemampuan spiritualnya lebih unggul dibandingkan orang lain.

Dilansir Choosing Therapy,  Suzanne Degges-White, seorang konselor trauma, mengatakan, bila orang dengan kepribadian ini menggap dirinya superior dan memperlakukan orang lain dengan sikap merendahkan. Bahkan, mereka mungkin akan memanipulasi orang lain dengan memutarbalikkan ajaran berbasis agama.

"Sama seperti orang narsisis lainnya, seorang narsisis spiritual secara konsisten berupaya untuk memisahkan diri dari orang lain dan melihat diri mereka berada pada tingkat tinggi yang gak bisa dicapai dengan mudah oleh orang lain," ujar Degges-White.

2. Contoh perilaku sehari-hari

Mengenal Istilah Narsisis Spiritual, Selalu Merasa Benar Soal Agama!ilustrasi bergosip (pexels.com/Keira Burton)

Sikap yang ditunjukan oleh seorang narsisis spiritual cukup mudah dikenali. Salah satu yang paling mencolok adalah dia selalu mencari perhatian dengan terus menerus mengobrol atau mengajak orang berbicara praktik-praktik keagamaan, namun dengan sikap yang merendahkan dan menganggap orang lain itu lebih buruk darinya. 

Ariane Resnick, penulis kesehatan mental, dikutip Verywell Mind, mengatakan, "Seorang narsisis spiritual mungkin terus menerus membicarakan pengalaman atau wawasan spiritual mereka untuk mendapatkan kekaguman serta validasi dari orang lain".

Selain itu, ia juga kerap memanipulasi orang lain untuk membenarkan perilakunya dan mengendalikan orang-orang disekitarnya. Ia selalu berdalih membawa nama agama atas tindakan-tindakan kurang tepat yang dilakukannya. 

Contoh perilaku lain dari seorang narsisis spiritual adalah dia melihat dirinya sendiri sebagai individu yang istimewa atau terpilih yang punya hubungan unik dengan Tuhan, namun gak bisa berempati kepada sesama manusia. Dia selalu mengabaikan sudut pandang orang lain, meremehkannya, dan hanya fokus pada pencapaian spiritualnya sendiri.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Mengalami Spiritual Awakening, Kesadaran Meningkat!

3. Dampak dari perilaku narsisis spiritual

Mengenal Istilah Narsisis Spiritual, Selalu Merasa Benar Soal Agama!ilustrasi sedang mengobrol (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika seseorang punya kepribadian narsisis, maka ini akan berdampak pada dirinya dan orang lain. Sanam Hafeez, neuropsikolog, dilansir Verywell Mind, memaparkan bahwa seorang narsisis spiritual mungkin gak akan memperlakukan orang lain dengan baik. Ia akan menggunakan keyakinan spiritual atau agamanya sebagai alat untuk mengontrol, memanipulasi, atau mempermalukan orang lain, sehingga menyebabkan kerugian emosional.

"Narsisme spiritual dapat menyebabkan runtuhnya hubungan dekat, terutama jika hal itu berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Perilaku ini dapat mengikis kepercayaan, menumbuhkan kebencian, dan pada akhirnya menyebabkan rusaknya hubungan dan persahabatan,” kata Hafeez.

Memiliki hubungan baik itu pertemanan, keluarga, atau asmara dengan orang narsisis spiritual mungkin akan terasa sangat toxic. Hal ini dapat menimbulkan perasaan frustasi, kelelahan emosional, hingga perasaan gak diakui atau diabaikan.

4. Cara menghadapi seorang narsisis spiritual

Mengenal Istilah Narsisis Spiritual, Selalu Merasa Benar Soal Agama!ilustrasi mengobrol (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Agar dampak-dampak buruk tersebut gak terjadi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi seorang narsisis spiritual. Hafeez menyarankan untuk menetapkan batasan yang jelas dengannya, baik itu dalam komunikasi atau interaksi lain untuk menjaga kesehatan emosionalmu.

Jika kamu merasa bahwa perilaku narsisis tersebut sudah sangat mengganggumu, jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang lain seperti teman, keluarga, atau berkonsultasi dengan seorang ahli. Dengan begitu, kamu akan jauh lebih bisa memahami dinamika perilaku nasisis dan melindungi kesejahteraan diri sendiri. Selain itu, mendidik diri sendiri tentang perilaku narsisme juga dapat membantumu mengembangkan strategi untuk menghadapi taktik manipulatif mereka.

Demikianlah penjelasan seputar perilaku narsisis spiritual, mulai dari pengertian, contoh perilaku, hingga cara menghadapinya. Semoga bisa menjawab pertanyaanmu, ya!

Baca Juga: 5 Manfaat Spiritual dan Kesehatan Membaca Al Quran di Bulan Ramadan 

Nurkorida Aeni Photo Verified Writer Nurkorida Aeni

Hai

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya