Apa Itu Beauty Privilege? Begini Konsekuensi yang Dihadapinya!

Suka dapat banyak hak istimewa

Kamu mungkin sudah gak asing lagi dengan istilah beauty privilege atau pretty privilege. Julukan tersebut umumnya digunakan untuk menggambarkan seseorang yang punya paras rupawan, yang biasanya dianggap lebih baik dibandingkan orang lain.

Sehingga, gak jarang mereka akan mendapatkan berbagai keistimewaan. Ingin tahu lebih jauh mengenai istilah ini? Berikut penjelasan dan konsekuensi yang harus dihadapi beauty privilege. 

1. Pengertian beauty privilege

Apa Itu Beauty Privilege? Begini Konsekuensi yang Dihadapinya!ilustrasi perempuan bercermin (pexels.com/Sora Shimazaki)

Beauty privilege jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti keistimewaan orang yang cantik. Istilah ini merujuk pada perlakuan orang-orang dalam lingkup sosial kepada seseorang yang punya fisik rupawan, biasanya akan mendapat privilege atau hak istimewa.

Dikutip Forbes, Mark Travers, seorang penulis, menyebut fenomena "privilege" ini memberikan keuntungan sosial yang signifikan kepada individu yang dianggap menarik secara konvensional. Seseorang yang punya ciri fisik ideal sesuai dengan standar masyarakat umum kerap kali mendapat hak istimewa, seperti lebih dihargai, lebih didengarkan, dan sebagainya.

Sedangkan, untuk orang-orang yang punya ciri fisik gak sesuai dengan standar yang ditetapkan masyarakat umum justru kebalikannya. Mereka kerap dianggap kurang menarik, sehingga gak jarang diberi perlakuan yang kurang baik.

2. Beauty privilege di lingkup kehidupan sosial

Apa Itu Beauty Privilege? Begini Konsekuensi yang Dihadapinya!ilustrasi sahabat sedang berbincang (pexels.com/MART PRODUCTION)

Lilly Delmage, penulis, dilansir Glamour, mengatakan bila orang cantik di mata banyak orang dianggap lebih pintar, lucu, lebih mudah bergaul, lebih sehat, serta sukses. Hal tersebut membuatnya mendapat keistimewaan dalam hal pekerjaan, pertemanan, dan akan selalu diperlakukan dengan sangat baik. Orang-orang dengan paras rupawan memegang kunci pintu peluang, koneksi, dan masih banyak lagi.

"Sebuah studi pada tahun 2021 meneliti stereotip “beauty is good” dan menemukan bahwa individu yang menarik dianggap memiliki lebih banyak sifat moral dibandingkan individu yang gak menarik. Penelitian juga menunjukkan bahwa individu yang menarik dianggap lebih dapat dipercaya dibandingkan orang lain," tambah Travers.

Tumbuh menjadi seseorang yang rupawan dapat memberi kepercayaan diri bagi seseorang. Sehingga, hal tersebut membuatnya jadi punya keterampilan sosial yang baik dan tampak kompeten, disukai, serta persuasif. Dengan penampilan dan kemampuan itu, mereka jadi mendapat kemudahan dalam berinteraksi secara sosial.

3. Beauty privilege juga berlaku di bidang profesional

Apa Itu Beauty Privilege? Begini Konsekuensi yang Dihadapinya!ilustrasi suasana tempat kerja (pexels.com/RF._.studio)

Selain punya ragam keistimewaan di lingkup sosial, beauty privilege juga bisa berlaku dalam bidang profesional, seperti karier dan pekerjaan. Travers menjelaskan, individu yang lebih menarik lebih mungkin untuk dipekerjakan, dipromosikan, dan menerima gaji yang lebih tinggi.

Kepercayaan diri mereka yang berdasarkan penampilan juga memungkinkannya bisa mengejar gaji dan peluang yang diinginkannya. Sehingga, gak jarang juga ini bisa menumbuhkan diskriminasi terhadap beberapa orang.

Baca Juga: 4 Tips Rahasia Perawatan Kulit Sambil Merawat Bumi, Sustainable Beauty

4. Mereka dianggap punya kepribadian yang "cantik"

Apa Itu Beauty Privilege? Begini Konsekuensi yang Dihadapinya!ilustrasi laki-laki dan perempuan (unsplah.com/DISRUPTIVO)

Orang yang punya tampilan fisik sesuai dengan standar masyarakat sering dianggap juga punya karakter dan kepribadian yang sama rupawannya dengan fisik mereka. Hal ini membuatnya bisa menarik banyak perhatian orang-orang untuk bisa dekat dengannya. Selain itu, mereka juga cenderung lebih percaya diri dan selalu tampil menonjol di berbagai kesempatan.

Emily Lauren Dick, penulis sekaligus aktivis body-positive, dikutip Glamour, mengatakan, "Orang cantik dianggap lebih bahagia, lebih sehat, lebih percaya diri, dan sukses. Ini seperti ramalan yang menjadi kenyataan karena persepsi itulah yang menyebabkan orang-orang 'cantik' menjadi seperti itu. Orang yang rupawan cenderung lebih percaya diri karena penampilannya yang diterima secara sosial, sehingga mereka tampil dengan baik dalam wawancara dan menonjol”.

5. Konsekuensi yang harus dihadapi pemilik beauty privilege

Apa Itu Beauty Privilege? Begini Konsekuensi yang Dihadapinya!ilustrasi perempuan alami hari yang buruk (pexels.com/Liza Summer)

Meskipun secara umum ada manfaat jelas yang didapatkan oleh seseorang yang punya "beauty privilege", tetapi ada juga konsekuensi tertentu yang gak diinginkan. Travers mengungkapkan, hak istimewa yang didapatkan dapat menumbuhkan diskriminasi, kebencian, serta ketidakpuasan. Individu yang punya beauty privilege mungkin bisa meraih kesuksesan, tetapi mengorbankan banyak hal seperti kesehatan mental misalnya.

"Penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang berpenampilan menarik dapat mengalami disonansi kognitif atau konflik mental ketika mereka mendapatkan keuntungan dari hak istimewa, karena mereka mungkin secara bersamaan menghadapi penghinaan, permusuhan, dan kurangnya empati karena kelebihan itu, sehingga menyebabkan penurunan kesehatan mental mereka. Walaupun mereka dianggap penting, mereka bisa saja didevaluasi oleh pihak lain karena alasan yang sama," ungkap Travers.

Demikianlah penjelasan mengenai beauty privilege. Pada intinya, hak istimewa yang diterima seseorang tersebut hanya berdasarkan tampilan fisik saja. Tentunya, sebagai manusia kita perlu menggaris bawahi mengenai pentingnya mengenali dan menghargai keragaman, serta pengalaman seseorang di luar penampilan fisiknya.

Baca Juga: 5 Zodiak yang Menyimpan Inner Beauty Terkuat, Punya Aura Berkelas

Nurkorida Aeni Photo Verified Writer Nurkorida Aeni

Hai

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya