5 Kesalahan Umum Menulis Esai Beasiswa, Jangan Lakukan!

Menulis esai beasiswa gak bisa asal-asalan

Esai ialah salah satu komponen penilaian penting dalam seleksi beasiswa. Dengan esai, pihak pemberi beasiswa bisa mengenali siapa scholarship applicants dan mendapat gambaran mengenai kualitas diri, rekam jejak, serta rencana masa depan pelamar. Praktisnya, esai menjadi media bagi pelamar beasiswa untuk meyakinkan pihak komite seleksi kalau dirinya adalah orang yang tepat untuk dijadikan awardee.

Agar bisa menghasilkan esai yang kuat dan meyakinkan, ada beberapa hal yang harus dihindari saat menyusun tulisan tersebut. Kalau kamu berencana daftar beasiswa, gak ada salahnya untuk simak artikel berikut ya!

1. Tidak membaca ketentuan esai

5 Kesalahan Umum Menulis Esai Beasiswa, Jangan Lakukan!ilustrasi membaca peraturan (Pexels/ Thought Catalog)

Tiap beasiswa memiliki ketentuan esainya tersendiri, baik dari segi content yang harus dibahas, bahasa yang digunakan, sampai dengan batasan jumlah kata atau karakter. Ada beasiswa yang memintamu menulis esai sepanjang 1500 hingga 2000 kata, seperti beasiswa LPDP di tahun 2024 ini. Namun, ada juga scholarship yang meminta jawaban esai secara singkat dan padat dalam batas 2500 karakter saja!

Agar tidak menyalahi ketentuan, pelajari aturan penulisan esai dari masing-masing beasiswa. Gali informasi apa yang ingin diketahui pihak pemberi beasiswa. Jangan sampai esaimu salah fokus atau ditulis dengan bahasa yang salah.

Selain itu, perhatikan juga jumlah kata atau karakter dalam esai. Tulisan yang melebihi batas kata yang ditentukan bukannya menjadi poin plus, malah gak akan diperhitungkan oleh reviewer esaimu.

2. Menulis tanpa melakukan riset

5 Kesalahan Umum Menulis Esai Beasiswa, Jangan Lakukan!ilustrasi riset (Pexels/ Filipe Sabino)

Menulis esai beasiswa tanpa melakukan riset sebelumnya adalah big no. Kamu perlu mencari informasi dari sumber-sumber terpercaya untuk bisa mendapatkan data pendukung bagi argumen atau rencana yang kamu sampaikan.

Dengan riset, kamu bisa ketahui seluk beluk tentang universitas dan jurusan pilihanmu secara mendalam, misalnya dari ranking akademik, mata kuliah yang relevan dengan kebutuhanmu, dan lain sebagainya. Kalau kurang riset, esaimu jadi terkesan ngawang dan kurang meyakinkan.

Baca Juga: 5 Hal yang Tidak boleh Ditulis di Esai Beasiswa, Bisa Gak Lolos!

3. Tidak menyiapkan kerangka tulisan

5 Kesalahan Umum Menulis Esai Beasiswa, Jangan Lakukan!ilustrasi perencanaan (Pexels/ Startup Stock Photos)

Ada beragam hal yang harus dituangkan di esai, dari mulai profil singkatmu hingga rencana kontribusimu untuk tanah air. Apabila kamu menuliskannya secara asal, misal dengan timeline yang acak atau tanpa struktur yang jelas, pihak penyeleksi akan kesulitan menangkap pokok pikiranmu.

Tulislah esai secara terstruktur. Caranya, susun ide-ide yang kamu mau sampaikan ke dalam sebuah kerangka tulisan. Agar argumenmu gak campur aduk, tulis satu gagasan utama untuk tiap paragraf yang nantinya akan dikembangkan dengan beberapa kalimat pendukung. Baca ulang kerangka yang kamu buat untuk memastikan alur tulisanmu sudah runtut dan logis.

4. Terlalu mengandalkan artificial intelligence (AI)

5 Kesalahan Umum Menulis Esai Beasiswa, Jangan Lakukan!ilustrasi AI (Pexels/ Tara Winstead)

Saat ini kemajuan teknologi memang bisa membantumu dalam menyusun esai beasiswa. Aplikasi ChatGPT, misalnya, bisa kamu manfaatkan dari mulai membuat kerangka tulisan, menggali informasi, menerjemahkan teks dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, dan lain sebagainya. Bebanmu dalam menyiapkan esai beasiswa jadi lebih ringan dengan dukungan AI.

Meski keberadaan AI bisa membantu, sebaiknya kamu jangan terlalu mengandalkan teknologi tersebut. Esai yang ditulis AI cenderung monoton karena menggunakan pola dan frase yang itu-itu saja. Selain itu, tulisan yang dihasilkan juga kurang humanis dan gak bisa menunjukkan personality-mu. Padahal keunikan kisah dan gaya penulisanmu bisa membuat pemberi beasiswa jadi tertarik padamu!

5. Mengerjakan esai mepet dengan deadline

5 Kesalahan Umum Menulis Esai Beasiswa, Jangan Lakukan!ilustrasi mengejar deadline (Pexels/ Ketut Subiyanto)

Apakah kamu terbiasa mengerjakan tugas dengan sistem kebut semalam (SKS)? Jika iya, jangan dilakukan ya saat menyiapkan esai beasiswa!

Meskipun terkesan sederhana, esai beasiswa yang baik tidak bisa ditulis dalam waktu semalam saja. Perlu waktu yang cukup untuk melakukan riset, brainstorming, menyusun kerangka, drafting dan revisi esai berulang kali. Idealnya, luangkan waktu 1-2 bulan untuk menyusun esai beasiswa.

Mengerjakan aplikasi beasiswa dengan tergesa-gesa bisa membuat argumenmu gak terelaborasi dengan baik dan esaimu gak mendalam. Bisa jadi, tulisanmu juga  mengandung banyak typo atau kalimat tidak efektif yang bikin pihak seleksi ilfeel.

Kelima hal di atas ialah contoh kesalahan yang biasa terjadi saat membuat esai beasiswa. Hindari hal tersebut dan persiapkan esaimu dengan baik. Good luck, scholarship hunters!

Baca Juga: 5 Kesalahan saat Membuat Esai Beasiswa, Jangan Diulangi!

Laras Larasati Photo Verified Writer Laras Larasati

I am writing for healing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya