5 Hal yang Jarang Diketahui Orang tentang Jurusan Sastra Inggris 

Prospek kerja utamanya bukan guru

Sebagai jurusan yang berfokus pada ilmu kesusastraan dan bahasa, Sastra Inggris kerap disalahpahami oleh sebagian orang. Dalam hal ini, ada yang berpikir bahwa jurusan ini seperti les atau kursus bahasa Inggris.

Kemudian, ada juga yang menyamakan dengan jurusan pendidikan bahasa Inggris, yang mana prospek kerja utamanya adalah sebagai guru, dan masih banyak lagi dugaan lainnya yang kurang tepat. 

Artikel ini akan memberikan sudut pandang yang berbeda lewat pemaparan lima hal yang jarang diketahui oleh orang tentang jurusan Sastra Inggris. Baca sampai habis untuk tahu apakah kamu termasuk yang salah menduga.

Baca Juga: 12 Lagu Bahasa Inggris yang Cocok Didengarkan saat Homesick

1. Lebih dari sekadar mengeksplorasi bahasa

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang tentang Jurusan Sastra Inggris ilustrasi mahasiswa belajar bersama (pexels.com/cottonbro studio)

Tidak seperti pandangan orang pada umumnya yang menganggap seperti les bahasa Inggris, jurusan ini bahkan menawarkan lebih dari itu. Melainkan, kemampuan bahasa yang dimiliki oleh mahasiswa sudah sepatutnya telah dimiliki sebelum masuk perkuliahan. Mengapa?

Karena sebagian besar materi dan diskusi dalam kelas menggunakan bahasa Inggris. Jadi, secara otomatis mahasiswa harus menguasai empat kemampuan bahasa, yaitu listening, speaking, reading, dan writing. Namun, yang paling menonjol di antara keempatnya adalah kemampuan writing, baik secara akademik maupun kreatif.

Faktanya, jurusan ini mendorong mahasiswa untuk mengeksplorasi sejarah, sosial, budaya, politik dari berbagai negara lewat karya sastra, mulai dari klasik, kontemporer, hingga modern. 

2. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang tentang Jurusan Sastra Inggris ilustrasi orang berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kemampuan ini bisa diperoleh karena kamu akan belajar untuk bukan sekadar menikmati karya sastra, tetapi juga menganalisis. Khususnya, untuk tahap pertama, tujuan dari pembacaan karya sastra sebagai hiburan.

Kemudian, pada tahap kedua, tujuannya berubah menjadi serius, yaitu mengkritisi apa yang terjadi dalam karya tersebut, baik tersirat maupun tersurat. Spesifiknya, kamu ditantang untuk menemukan isu sosial dan budaya apa yang coba dibangun dalam cerita tersebut. Apakah kesetaraan gender, kekerasan seksual, paska kolonial, atau isu lainnya.

Sehingga, secara otomatis itu akan melatih kamu untuk berpikir kritis, lho! Terlebih lagi, semakin banyak mengenal karya sastra, kamu akan mengenal karakteristik atau pattern dari tulisan sang penulis. Maka, itu dapat mendorong kamu juga untuk berpikir kreatif, dalam artian juga berusaha menciptakan karya!

Baca Juga: 5 Karya Sastra Indonesia yang Berlatarkan Tragedi 65

3. Prospek kerja utama bukan menjadi guru

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang tentang Jurusan Sastra Inggris ilustrasi mahasiswa dan dosen (pexels.com/Yan Krukau)

Ada sebagian orang yang menganggap bahwa Sastra Inggris sama dengan jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Padahal faktanya sangat berbeda sekali. Kalau Pendidikan Bahasa Inggris, fokus utamanya adalah memang pada bidang pengajaran, seperti bagaimana merancang materi untuk siswa, macam-macam metode pengajaran, dan lainnya.

Sementara itu, Sastra Inggris lebih difokuskan pada ilmu sastra, linguistik, dan penerjemahan. Jadi, apabila dikatakan prospek kerjanya menjadi guru, jawabannya tidak selalu. Jadi, lebih tepatnya adalah menjadi penulis, penerjemah, tour guide, staf diplomasi, dan lain-lain.

4. Mempelajari matematika versi bahasa, yaitu ilmu fonologi

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang tentang Jurusan Sastra Inggris ilustrasi kamus (pexels.com/Pixabay)

Fonologi adalah salah satu cabang ilmu linguistik yang mempelajari bunyi bahasa. Khususnya, kamu akan belajar bagaimana bunyi setiap huruf dalam Bahasa Inggris. Mengapa dikenal seperti matematika? Karena jurusan ini tidak belajar ilmu matematika pada umumnya, melainkan belajar huruf standar fonetik alfabet, atau dikenal dengan International Phonetic Alphabet. 

Nah, karena sulitnya menulis maupun menghafal huruf yang berbeda dari latin pada umumnya, maka itu kerap dikenal sebagai matematikanya anak sastra! Phonetic alphabet bisa kamu temukan pada setiap kata dalam kamus, tepatnya yang menggunakan garis miring pada awal dan akhir, yang mana itu menunjukkan bunyi atau cara pegucapan kata tersebut. 

5. Tidak hanya mempelajari karya sastra tulis

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang tentang Jurusan Sastra Inggris ilustrasi orang menonton sambil belajar (pexels.com/George Milton)

Satu hal penting yang perlu kamu ketahui juga adalah karya sastra bukan hanya novel dan puisi, tetapi film dan lagu juga termasuk. Jadi, buat kamu yang senang sekali menonton film dan mendengarkan lagu, pasti jurusan ini relate banget, nih!

Tetapi jangan salah tangkap juga, ya. Kamu tidak hanya sekadar menikmati film dan lagu, tetapi kamu harus mengkritisi atau menganalisis isu yang muncul dalam karya tersebut dan tentunya kamu bisa lihat dari tiga perspektif.

Sebagai contoh, dari ilmu sastra, kamu bisa teliti isu apa yang terjadi, misalnya patriarki, relasi kuasa, dan lainnya. Dari ilmu linguistik, kamu bisa perhatikan penggunaan bahasa oleh para karakter dalam film atau lirik lagu yang dibuat penulis, apakah mengandung gaya bahasa tertentu, atau terdapat fenomena bahasa lainnya.

Kemudian, dari ilmu penerjemahan, kamu bisa lihat dari penerjemahan subtitle atau lirik lagu yang ada. Spesifiknya, kamu menginvestigasi bagaimana penerjemah mentransfer bahasa dari Inggris ke Indonesia, ataupun sebaliknya.

Memang kebanyakan orang bingung dalam membedakan jurusan Sastra Inggris dan Pendidikan Bahasa Inggris. Lima hal yang telah dipaparkan di atas dapat membantumu memahami letak perbedaannya. Yang jelas Sastra Inggris fokus pada ilmu kesusastraan dan prospek kerja utamanya bukan guru.

Baca Juga: 12 Lagu Bahasa Inggris yang Cocok Didengarkan saat Homesick

Fatimah Tuzzahrah Photo Verified Writer Fatimah Tuzzahrah

hope my articles are beneficial for you (;

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya