11 Kebiasaan Membaca yang Merusak Buku, Segera Ubah!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah melihat koleksi buku perpustakaan yanda tumpukan buku di pasar loak? Semoga bukan kamu yang menjadi salah satu penyebab kondisinya mengenaskan. Doa lainnya, semoga buku yang kamu pinjamkan ke orang lain juga tak berakhir seperti itu.
Bagaimana cara seseorang membaca yang mengakibatkan buku cepat rusak? Jangan sampai kamu punya kebiasaan buruk tersebut dan akhirnya menyesal di kemudian hari. Sebab kebiasaan tersebut seringnya justru hal-hal remeh yang baru muncul efeknya setelah jeda beberapa waktu.
1. Melipat halaman buku sebagai penanda
Apakah kamu tipe orang yang suka melipat halaman buku sebagai penanda? Cara ini memang sangat mudah dan praktis untuk dilakukan. Akan tetapi efek jangka panjangnya sangat mengerikan bagi buku yang jadi objek. Melipat kertas buku dapat merusak struktur dan ketahanannya. Buku akhirnya menjadi ringkih dan mudah robek.
Mungkin tidak terlalu kentara pada buku baru atau satu-dua lipatan. Namun jika diteruskan, dilakukan banyak tangan pembaca yang jumlahnya puluhan hingga ratusan, bayangkan akan seperti apa efeknya? Efek kupu-kupu yang muncul dari satu lipatan tetap tak bisa disepelekan. Satu lipatan akan menghilangkan rasa sayang dan menormalkan lipatan-lipatan selanjutnya.
Lagi pula sekarang sudah ada teknologi bernama sticky note untuk mempermudah memberi tanda pada buku tanpa ‘merusak’. Akan tetapi tetap pastikan daya rekat sticky note yang dipakai sesuai dengan ketebalan kertasnya. Beberapa jenis sticky note memiliki daya rekat yang cukup kuat hingga tidak cocok untuk kertas buku yang tipis.
Jika kamu merasa penggunaan sticky note agak boros untuk finansial, kamu bisa mencatat halaman atau kutipan yang diperlukan pada buku catatan. Bisa juga memanfaatkan kamera ponsel pintarmu. Namun ingat, penggunaannya hanya sebagai penyimpan info sementara, bukan dengan niatan melanggar hak cipta.
2. Menekuk buku saat membaca
Cara memegang buku saat membaca ternyata punya peran yang sangat penting terhadap ketahanan buku. Jika kamu punya kebiasaan menekuk sisi buku di belakang sisi lainnya, maka sampul maupun bukumu secara keseluruhan akan mudah melengkung. Buku yang melengkung tersebut membuka celah lebih lebar bagi debu untuk mengotori bagian dalam buku yang lebih rentan.
3. Tidak menyangga punggung buku
Buku yang tidak disangga dengan benar saat dibaca berpotensi cepat mematahkan punggung buku. Terutama jika buku tersebut jenis yang tebal dengan banyak halaman. Oleh sebab itu, saat membaca ada baiknya pastikan sebagain jari atau telapak tanganmu mengapit punggung buku untuk membantu menahan daya renggang. Hal itu akan sangat membantu lem jilidan mempertahankan kekuatannya.
4. Membiarkan buku dalam keadaan terbuka saat pindah kegiatan atau bacaan lain
Efek poin ini mirip poin sebelumnya. Hanya saja penyebab kali ini bukan saat buku diangkat, melainkan saat diletakkan. Entah buku terbuka dalam keadaan menghadap ke atas maupun telungkup, keduanya sama-sama berisiko.
Buku yang ditinggalkan dalam keadaan terbuka bisa memicu lem jilidan kelebihan beban menahan renggangan yang berpotensi membelah buku. Jika buku terbuka menghadap ke atas, ada potensi bagian dalam buku terkena kotoran yang tak diinginkan saat ditinggalkan. So, jika kamu memang harus multitasking, pastikan buku yang ditinggalkan dalam keadaan tertutup. Kamu bisa menandainya dengan bookmark atau sticky note untuk mempermudah kembali ke bagian halaman penting.
5. Memberi highlight dengan stabilo atau sejenisnya
Memberi garis atau highlight dengan stabilo mungkin bisa membantumu memahami isi buku saat pertama kali membaca. Barangkali juga mempermudah menemukan kembali bagian penting untuk beberapa waktu ke depan. Atau menambah semangat baca karena visual buku jadi indah penuh warna.
Namun jika sudah lewat tahun, stabilo yang terserap di kertas bisa menembus melewati halaman sebaliknya. Itu akan menyulitkanmu maupun orang lain membaca kembali secara utuh buku tersebut. Jadi silakan pertimbangkan masak-masak sebelum kamu menghias suatu buku dengan warna-warni stabilo, spidol, bolpoin, dan sebagainya.
Editor’s picks
6. Membaca dengan tangan kotor atau basah
Tangan kamu dalam keadaan kotor tetapi memaksakan diri langsung memegang dan membaca buku? Duh, sayang sekali buku yang kamu sentuh jadi ikutan kotor. Padahal sekadar membersihkan tangan dan memastikannya dalam keadaan kering sangat mudah dilakukan.
Sedikit bekas kotoran di koleksi sendiri mungkin bukan sesuatu yang besar bagimu. Namun jika buku yang kamu baca adalah hasil pinjaman, sungguh kasihan orang yang meminjamkannya. Barang berharga milik mereka ternyata tak diperlakukan sebaik yang diharapkan.
7. Membaca sambil makan, minum, atau merokok
Punya kebiasaan membaca sambil makan, minum, atau merokok? Sebaiknya kamu mulai mempertimbangkan ulang dua aktivitas tersebut saat dilakukan secara bersamaan. Buku yang kamu baca berisiko terkena remahan makanan, tumpahan air minum, atau percikan api.
Percikan rokok bisa melubangi kertas dan akan celaka jika sampai menghilangkan huruf penting. Remahan makanan dan tumpahan air minum mungkin terdengar lebih enteng. Akan tetapi, bekas di bagian buku yang terkontaminasi bisa mengundang hewan lain untuk mendekat dan merusak buku saat disimpan. Bahaya bukan?
8. Membalik-balik halaman dengan cara kasar
Punya kebiasaan membalik halaman dengan kasar seperti anak kecil? Biasanya bagian yang dijumput adalah bagian tengah halaman yang sering selip hingga membuat kertas jadi kusut. Aktivitas tersebut dalam skala tertentu bisa dimasukkan dalam kategori perusakan buku. Jika tak ingin bukumu cepat rusak, manfaatkan bagian ujung atau pinggiran buku untuk membalik halaman dengan lebih mudah dan aman. Cepat tidak harus grusa-grusu (raba-rubu).
9. Over reaktif yang dilampiaskan pada buku
Baca buku kemudian timbul emosi meluap? Itu hal yang lumrah dirasakan para pecinta buku. Akan tetapi jika penyaluran emosi tersebut dilampiaskan pada buku bacaan seperti membanting, melempar, memukuli, meremas, merobek, atau membakar, tentu bukan tindakan yang bijak karena jelas bisa merusak buku.
10. Membaca buku sampai tertidur
Saking sukanya membaca buku, kamu mungkin ingin meluangkan lebih banyak waktu dengan menahan kantuk. Namun jika kamu membaca sampai ketiduran, bukumu akan berpotensi menerima imbasnya. Entah jatuh ke lantai tanpa kamu sadari hingga lecet, tertindih badan kamu saat tidur, tertekuk, dan sebagainya. Jadi sebisa mungkin hindari membaca buku saat mengantuk atau sambil tiduran. Segera simpan buku di tempat aman saat hendak tidur.
11. Membaca di tempat tak ideal
Selain dari cara memperlakukan buku saat membaca, memilih lokasi ideal untuk membaca juga cukup penting. Hindari membaca di tempat kotor, lembab, atau di sekitar air. Jika pegangan kita pada buku tergelincir, jelas susah mengharapkan buku tetap selamat. Bijaklah melakukan hobi membacamu.
Memilih mengabaikan efek samping kebiasaan buruk membaca demi kenyamanan, memang hak kamu sebagai pemilik buku. Namun jika meminjam, kamu harus berusaha merawat buku sebaik mungkin. Kalau kamu yang sering meminjamkan buku pada orang lain atau mengelola perpustakaan, bisa bagikan artikel ini agar banyak pembaca makin sadar dengan kebiasaan membaca yang bisa merusak buku.
Baca Juga: 6 Kebiasaan yang Harus Dihentikan agar Buku Tetap Awet!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.