Apa Arti Collab? Bahasa Gaul yang Sering Digunakan di Media Sosial

Ketahui juga jenis dan skill yang harus dimiliki

Intinya Sih...

  • Collab adalah istilah gaul yang populer di media sosial
  • Aktivitas kolaborasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang, termasuk bisnis dan proyek digital
  • Kolaborasi memiliki manfaat seperti meningkatkan produktivitas dan mempererat hubungan antarindividu

Perkembangan media sosial yang semakin pesat sering kali memunculkan bahasa gaul baru yang kemudian menjadi tren di kalangan anak muda. Sebut saja salah satunya, collab.

Istilah gaul ini cukup sering kita jumpai di jagat media sosial, terutama dalam platform YouTube, TikTok, maupun Instagram. Lantas, apa sih sebenarnya arti collab itu sendiri? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

1. Apa arti collab?

Apa Arti Collab? Bahasa Gaul yang Sering Digunakan di Media Sosialilustrasi collab (pexels.com/Ivan Samkov)

Belakangan, istilah collab sering terdengar di media sosial. Kata ini memang cukup banyak digunakan, terutama oleh para content creator. Dalam bahasa gaul, istilah “collab” merupakan bentuk singkatan dari kata bahasa Inggris, yakni “collaboration”. Sedangkan, dalam padanan kata bahasa Indonesianya disebut kolaborasi.

Menurut Cambridge Dictionary, collaboration adalah situasi di mana dua orang atau lebih bekerja sama untuk menciptakan, mencapai, atau mempromosikan sesuatu. Artinya, collab merupakan proses kerja sama yang dilakukan dengan pihak lain untuk menciptakan karya baru demi mencapai tujuan tertentu.

Meskipun kerap dijumpai pada kerja sama dalam bidang content creator, tapi sebenarnya collab sendiri juga sering dilakukan pada kerja sama di bidang lain, termasuk musik, seni, hingga pembuatan produk. Bahkan, laman Indeed menuliskan, kolaborasi kerap terjadi dalam dunia bisnis karena dapat membantu meningkatkan produktivitas hingga mempertahankan kesuksesan bisnis.

2. Jenis-jenis collab

Apa Arti Collab? Bahasa Gaul yang Sering Digunakan di Media Sosialilustrasi collab (pexels.com/Kampus Production)

Meskipun ini merupakan istilah yang populer di media sosial, tapi collab mempunyai berbagai jenis. Dikutip The Digital Project Manager, seorang penulis dan project management, Annie Macleod, mengungkapkan ada tujuh jenis kolaborasi yang relevan dengan proyek digital, di antaranya:

  • Kolaborasi tim

Kamu mungkin sudah tidak asing dengan jenis kolaborasi yang satu ini. Kolaborasi tim merupakan jenis kolaborasi yang umum dilakukan, terutama di dalam perusahaan. Kolaborasi ini melibatkan tim proyek yang berkumpul untuk tujuan bersama, yaitu menyelesaikan proyek tertentu.

Biasanya, setiap orang dalam tim sudah saling mengenal dan memahami keahlian masing-masing untuk berkontribusi demi mencapai tujuan. Di samping itu, kolaborasi ini juga terdapat seorang pemimpin untuk mengawasi dan menjaga keseimbangan proses kerja dalam tim.

  • Kolaborasi sosial

Berbeda dengan kolaborasi tim, kolaborasi sosial melibatkan kelompok yang lebih luas. Dalam hal ini, kolaborasi sosial disebut juga sebagai kolaborasi komunitas karena di dalamnya bisa melibatkan orang asing yang bekerja sama untuk tujuan bersama. Misalnya, melakukan sosialisasi terhadap bahaya penggunaan narkotika kepada masyarakat luas melalui kampanye ‘Anti Narkoba’.

  • Kolaborasi lintas fungsi

Kolaborasi ini dilakukan dengan cara menyatukan orang-orang dari berbagai disiplin ilmu untuk mengerjakan proyek tertentu. Misalnya, ketika perusahaan ingin meluncurkan produk baru, maka berbagai divisi di perusahaan tersebut, mulai dari kreatif, produk, marketing, dan lain sebagainya bersatu agar produk baru yang dibuat dapat laris di pasaran.

  • Kolaborasi virtual

Seiring dengan banyaknya perusahaan yang menerapkan sistem kerja jarak jauh, maka kolaborasi ini sering diterapkan. Kolaborasi virtual merupakan kolaborasi yang dilakukan secara online (tanpa tatap muka).

Walaupun bisa dilakukan di mana saja, namun kolaborasi ini memerlukan lebih banyak upaya agar orang-orang yang terlibat dapat memiliki pehamanan yang sama. Selain itu, karena tidak dapat bertemu secara langsung, maka setiap anggota harus mampu meningkatkan bonding satu sama untuk memastikan tim tidak bekerja secara terpisah.

  • Kolaborasi asinkron

Kolaborasi asinkron dapat terjadi ketika tim tidak berkolaborasi secara real time (dilakukan secara bersamaan, baik virtual maupun tatap muka). Artinya, orang-orang yang terlibat melakukan pekerjaan di waktu yang berbeda-beda. Meskipun begitu, kolaborasi asinkron dapat berjalan dengan baik dengan cara mengirimkan pesan atau menambahkan catatan di dek setelah dibagikan oleh pembuatnya.

  • Kolaborasi antar organisasi

Umumnya, jenis kolaborasi ini terjadi ketika organisasi yang berbeda harus bekerja sama dalam sebuah proyek. Ini bisa berarti dua lembaga bekerja sama dan berbagi sumber daya untuk menyelesaikan proyek besar yang tidak dapat dilakukan oleh satu lembaga saja.  

  • Kolaborasi kreatif

Terakhir, ada kolaborasi kreatif. Mirip dengan kolaborasi lintas fungsi, namun kolaborasi ini dilakukan khusus oleh orang-orang yang berasal dari disiplin kreatif, seperti desain, seni, dan media. Misalnya, jika proyek yang kamu jalani adalah produksi panggung atau instalasi seni, maka kamu mungkin akan menggunakan jenis kolaborasi ini.

Baca Juga: 5 Alasan Media Sosial Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan Mental Kamu

3. Manfaat collab

Apa Arti Collab? Bahasa Gaul yang Sering Digunakan di Media Sosialilustrasi collab (pexels.com/Thirdman)

Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa collab atau kolaborasi merupakan kerja sama yang dilakukan antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Dengan begitu, melakukan kolaborasi tentulah memiliki sejumlah manfaat, terutama dalam mencapai suatu tujuan. Dikutip Indeed, berikut beberapa manfaat dari collab:

  1. Collab bisa membantu memecahkan masalah karena melalui kolaborasi akan lahir ide-ide baru yang akan membantu menyelesaikan pekerjaan dengan cara-cara yang lebih efisien.
  2. Collab dapat meningkatkan produktivitas karena melalui kerja sama memungkinkan proyek, tanggung jawab, dan tugas diselesaikan dengan cepat karena masing-masing anggota yang terlibat menyelesaikan tugas sesuai dengan keterampilan mereka.
  3. Collab dapat membantu memotivasi tim atau individu karena dalam proses kerja sama setiap anggota dituntut untuk tetap kompak demi mencapai tujuan bersama.
  4. Collab bisa membantu meningkatkan efisiensi atau mengurangi biaya karena berbagai jenis biaya bisa ditanggung bersama.
  5. Collab dapat membantu mempererat hubungan, komunikasi, interaksi, hingga mendorong keterlibatan seluruh pihak untuk berkontribusi penuh guna menyelesaikan proyek secara maksimal.
  6. Collab dapat mendorong berbagai keterampilan karena setiap orang yang terlibat mambawa keterampilan dan perspektif yang unik. Ini akan membantu setiap orang dapat belajar satu sama lain.

4. Skill yang harus dimiliki

Apa Arti Collab? Bahasa Gaul yang Sering Digunakan di Media Sosialilustrasi collab (pexels.com/MART PRODUCTION)

Sebagai upaya kerja sama yang melibatkan lebih dari satu orang, collab dapat berjalan efektif jika dilakukan dengan cara kohesif dan strategis, sehingga membantu tim mencapai lebih banyak hal daripada yang dapat dilakukan oleh satu orang saja. Adapun skill yang harus dimiliki agar bisa menjalin kerja sama yang baik, yakni:

  • Komunikasi

Keterampilan komunikasi menjadi hal yang penting dimiliki setiap orang untuk menjalin sebuah kerja sama. Dikutip The Forage, seorang penulis senior dalam laman tersebut, Zoë Kaplan menuliskan, bahwa seseorang yang berkomunikasi dengan baik secara verbal maupun tertulis mampu memberikan informasi dengan jelas dan lugas kepada orang-orang yang terlibat dalam collab. Ini akan membantu meminimalisir terjadinya kesalahpahaman.

  • Mendengarkan secara aktif

Menurut Kaplan, kolaborasi bukan sekadar mengomunikasikan pembaruan, tetapi juga mendengarkan secara aktif apa yang disampaikan oleh orang lain. Mendengarkan secara aktif berarti mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan berusaha memahami apa yang dikatakan orang lain tanpa menghakimi.

  • Pola pikir yang terbuka

Agar kolaborasi dapat terjalin secara efektif, maka tiap-tiap individu yang terlibat harus mempunyai kesadaran akan pentingnya mengutamakan tim dibanding individu. Oleh karenanya, pola pikir yang terbuka menjadi salah satu skill yang wajib dimiliki agar proses kerja sama dapat mencapai kesuksesan.

Demikianlah penjelasan mengenai arti kata collab yang sering digunakan di media sosial, sekaligus jenis dan skill yang harus dimiliki. Semoga bisa menambah pengetahuan untukmu, ya!

Baca Juga: 5 Tips Temukan Inspirasi Desain Baju Bridesmaid, Cari di Media Sosial!

Delvi Ayuning Photo Verified Writer Delvi Ayuning

Menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya