5 Definisi Keliru soal Sandwich Generation, Bukan Cuma Masalah Uang!

Tentunya bukan cuma untuk keluarga inti, lho!

Kamu pasti pernah mendengar istilah sandwich generation, kan? Apa kamu yakin sudah memahami artinya dengan benar? Sederhananya, sandwich generation merujuk pada orang dewasa yang harus mengurus anak-anak dan keluarganya sendiri sekaligus merawat orangtua dan saudara-saudaranya.

Nah, posisi ini membuat orang tersebut berada di tengah-tengah, seperti isi sandwich yang diapit oleh roti di kedua sisi. Namun, ternyata ada beberapa pemahaman yang keliru mengenai sandwich generation yang perlu kamu ketahui dan perbaiki. Ini nih, lima di antaranya.

1. Hanya tanggung jawab keuangan

5 Definisi Keliru soal Sandwich Generation, Bukan Cuma Masalah Uang!ilustrasi seseorang bingung (freepik.com/drobotdean)

Definisi keliru pertama tentang sandwich generation adalah bahwa tanggung jawabnya hanya bersifat keuangan. Banyak yang menganggap bahwa berada di posisi ini hanya berarti harus mengeluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan anak dan orangtua. Padahal, tanggung jawab sandwich generation jauh lebih kompleks daripada itu, lho.

Selain aspek finansial, dia juga harus memberikan support secara emosional, perawatan fisik, dan manajemen waktu yang efektif untuk memenuhi kebutuhan kedua generasi. Mengurus orangtua yang sakit atau memerlukan bantuan sehari-hari, serta mendidik dan mengasuh anak, memerlukan perhatian, kesabaran, dan energi yang besar. Oleh karena itu, tanggung jawab sandwich generation gak hanya terbatas pada aspek keuangan, tetapi juga mencakup berbagai hal lainnya.

2. Hanya terjadi pada perempuan

5 Definisi Keliru soal Sandwich Generation, Bukan Cuma Masalah Uang!ilustrasi sedang bingung (pexels.com/RDNE Stock project)

Stereotip lain yang sering muncul adalah bahwa sandwich generation hanya terdiri dari perempuan. Meskipun benar bahwa perempuan seringkali menjadi pengasuh utama dalam banyak keluarga, bukan berarti pria gak menghadapi tantangan yang sama. Banyak juga pria yang berada di posisi sandwich generation, memberikan dukungan finansial, emosional, dan fisik kepada anak-anak dan orangtuanya.

Peran pria dalam sandwich generation sering terabaikan karena norma-norma sosial yang menganggap pengasuhan dan perawatan sebagai tugas utama perempuan. Namun, kenyataannya, pria juga berperan penting dan menghadapi tekanan yang sama dalam mengelola tanggung jawab ganda ini, lho.

Baca Juga: 5 Cara Menabung untuk Menikah bagi Generasi Sandwich

3. Hanya terjadi pada usia paruh baya

5 Definisi Keliru soal Sandwich Generation, Bukan Cuma Masalah Uang!ilustrasi seseorang burnout (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Banyak juga orang yang beranggapan bahwa sandwich generation hanya mencakup individu di usia paruh baya, sekitar 40 hingga 50 tahun. Namun, definisi ini jelas terlalu sempit. Situasi sandwich generation sangat bisa terjadi pada berbagai rentang usia.

Generasi milenial, yang kini berada di usia 30-an, juga banyak yang menghadapi situasi ini karena berbagai alasan. Bisa dibilang, sandwich generation bukan hanya fenomena usia paruh baya, melainkan bisa terjadi pada berbagai tahap kehidupan.

4. Hanya melibatkan keluarga inti

5 Definisi Keliru soal Sandwich Generation, Bukan Cuma Masalah Uang!ilustrasi travelling bersama keluarga (freepik.com/DC Studio)

Pemahaman lain yang keliru adalah bahwa sandwich generation hanya melibatkan keluarga inti, yaitu anak-anak dan orangtua kandung. Kenyataannya, situasi sandwich generation bisa melibatkan berbagai anggota keluarga lainnya, seperti saudara kandung, kakek-nenek, atau anggota keluarga besar lainnya yang perlu perawatan atau dukungan.

Misalnya, seseorang mungkin harus merawat saudara yang mengalami disabilitas atau kerabat yang lebih tua selain mengurus anak-anaknya sendiri. Ini menunjukkan bahwa tanggung jawab sandwich generation bisa meluas diluar keluarga inti, menambah kerumitan, dan beban yang harus dihadapi.

5. Selalu berdampak negatif

5 Definisi Keliru soal Sandwich Generation, Bukan Cuma Masalah Uang!ilustrasi seseorang yang mendapat masalah di tempat kerja (pexels.com/Kampus Productions)

Nah, definisi keliru terakhir adalah bahwa berada di sandwich generation selalu berdampak negatif. Meskipun menghadapi banyak tantangan, banyak orang dalam sandwich generation juga menemukan makna dan kepuasan dalam perannya, lho. Mengurus orangtua dan anak-anak bisa memperkuat ikatan keluarga, menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan memberikan rasa pencapaian tersendiri.

Selain itu, ada banyak strategi dan cara yang bisa membantu sandwich generation mengelola beban dengan lebih baik. Dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas, serta akses ke layanan kesehatan dan perawatan, bisa membuat peran ini lebih mudah dijalani.

Sejatinya, memahami definisi yang keliru tentang sandwich generation sangat penting untuk memberi support yang tepat dan efektif kepada mereka yang berada dalam situasi ini. Nah, mengatasi definisi-definisi keliru ini gak hanya membantu sandwich generation itu sendiri tetapi juga memungkinkan kamu sebagai masyarakat untuk memberikan dukungan yang lebih baik dan membangun lingkungan yang lebih peduli dan positif bagi mereka yang menghadapi tantangan dalam merawat keluarganya. Apa ada orang terdekatmu yang merupakan sandwich generation?

Baca Juga: 5 Upaya Calon Orangtua Mencegah Terciptanya Sandwich Generation

Desy Damayanti Photo Verified Writer Desy Damayanti

Read what I write and you will find out who I really am, IG: Desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya