Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Satu prosesi yang wajib dilakukan oleh para jamaah Haji yaitu, melempar jumrah. Pelemparan jumrah biasanya pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah di kota Mina. Adapun pelemparan jumrah ini merupakan pembuka kegiatan yang dilakukan pada saat sampai di kota Mina.
Lempar jumrah ini merupakan salah satu hal yang ditunggu oleh para jamaah Haji. Buat yang masih bingung apa itu lempar jumrah?, selengkapnya ada pada artikel ini, ya!
1. Apa itu lempar jumrah?
batu lempar jumrah (haji.kemenag.go.id) Melontar jumrah dalam Bahasa Arab, yaitu ramyul jimaar yang memiliki arti melempar batu-batu kecil atau kerikil. Jimaar merupakan bentuk jamak dari jumrah yang artinya batu kecil. Sedangkan secara istilah, dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah رَمْيُ الْجِمَارِ didefinisikan sebagai melempar kerikil dengan jumlah tertentu pada tempat yang khusus yang bertempat di kota Mina.
Sejarah lahirnya prosesi lempar jumrah sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim AS. Mengutip buku Adil Musthafa Abdul Hakim Kisah Ayah dan Anak dalam Al-Qur'an, istilah jumrah muncul pada saat jumrah dilempari batu karena setan berusaha menghentikan Nabi Ibrahim AS menjalankan perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya Ismail AS
Imam al-Qurtubi juga menyebutkan sebuah kisah dari Ibnu Abbas RA bahwa Nabi Ibrahim AS dihalangi setan sebanyak tiga kali di al-Jamaraat. Nabi Ibrahim AS kemudian melemparkan batu ke arahnya setiap kali setan mencoba menghentikannya. Ini berlanjut sampai dia mencapai Jumrah terakhir.
2. Sejarahnya berawal dari Nabi Ibrahim AS
Ilustrasi melempar batu (Pexels.com/ALEXANDER IGREVSKY) Sejarah lahirnya prosesi lempar jumrah sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim AS. Mengutip buku Adil Musthafa Abdul Hakim Kisah Ayah dan Anak dalam Al-Qur'an, istilah Jumrah ini muncul pada saat jumrah dilempari batu karena setan berusaha menghentikan Nabi Ibrahim AS menjalankan perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya Ismail AS
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Imam al-Qurtubi juga menyebutkan sebuah kisah dari Ibnu Abbas RA bahwa Nabi Ibrahim AS dihalangi setan sebanyak tiga kali di al-Jamaraat. Nabi Ibrahim AS kemudian melemparkan batu ke arahnya setiap kali setan mencoba menghentikannya. Ini berlanjut sampai dia mencapai Jumrah terakhir.
Baca Juga: Cerita Jemaah Haji Sempat Ingin Tunda Keberangkatan Gegara Bipih Naik