TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tembikar: Definisi, Sejarah dan Cara Pembuatannya

Masih terus diproduksi hingga saat ini, lho!

pexels.com/Valeria Ushakova

Istilah tembikar mungkin sudah tidak asing bagi sejumlah orang saat ini. Hal ini karena tembikar termasuk kerajinan tradisional. Tembikar merupakan kerajinan tradisional yang terbuat dari tanah liat. Tembikar juga memiliki motif, hias, dan filosofinya yang beragam.

Walaupun tembikar merupakan kerajinan tradisional zaman dahulu, tetapi tembikar masih tetap eksis hingga saat ini. Banyak masyarakat yang menggantungkan mata pencahariannya pada tembikar. Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu tembikar dan bagaimana membuatnya, simak artikel berikut ini!

Baca Juga: Kerajinan Bahan Keras: Pengertian, Teknik Pembuatan, dan Contoh

1. Definisi tembikar

gpswisataindonesia.info

Melansir Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tembikar merupakan barang yang terbuat dari tanah liat yang dibakar dan berlapis gilap atau porselen. Tembikar merupakan produk hasil kombinasi dari pasir, kuarsa, batu mineral, dan tanah liat murni yang dibentuk sedemikian rupa kemudian dipanaskan dengan suhu kisaran 1.100 hingga 1.250 derajat.

Tembikar juga biasanya dilapisi dengan porselen agar tampilannya halus. Selain itu, tembikar juga memiliki ukiran-ukiran yang memiliki filosofi. Oleh karena itu, tembikar termasuk bentuk karya manusia yang bernilai estetis dan fungsional. Masyarakat sudah melakukan aktivitas kebudayaan ini sejak zaman dahulu hingga sekarang.

2. Sejarah tembikar

tembikar hitam Longshan (pixabay.com/dingxiaoyou)

Tembikar diperkirakan sudah ada sejak zaman prasejarah, tepatnya saat manusia sudah dapat hidup secara menetap (non-nomaden) dan mulai melakukan aktivitas cocok tanam. Situs-situs arkeolog di Indonesia menemukan bahwa tembikar pada zaman tersebut umumnya memiliki fungsi sebagai perkakas rumah tangga, keperluan upacara religius, hingga penguburan mayat.

Dibandingkan dengan hasil budaya lainnya, tembikar mengalami proses pembakaran sehingga menjadikannya artefak yang bertahan lama, baik dalam ruangan maupun terkubur di bawah tanah.

Pada zaman itu, pembuatan tembikar masih diolah dengan tangan, sehingga hasilnya masih kasar, dipenuhi oleh sidik jari pembuatnya, dan memiliki bentuk yang tidak simetris. Lalu, seiring dengan perkembangan zaman, tembikar tidak lagi dibuat dengan tangan tetapi dengan batu roda putar. Seiring dengan perkembangannya, bentuk, motif, dan warna pada tembikar pun berkembang.

Berkembangnya kerajinan tradisional tembikar di Indonesia disinyalir dibawa oleh kebudayaan Sa Huynh. Kebudayaan ini berasal dari Vietnam Selatan atau Champa, yang memang terkenal dengan tembikar dan gerabah kunonya.

Baca Juga: Banyak Temuan di Situs Srigading, Patok hingga Tembikar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya