TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Menulis Daftar Pustaka dari Skripsi Orang Lain

Sesuai syarat kepenulisan

Gambar oleh Peter Olexa dari Pixabay

Menulis daftar pustaka memang sedikit ribet, tapi penting banget dilakukan untuk menunjukkan bahwa kamu sudah melakukan riset yang mendalam dan menghargai karya orang lain. Apalagi jika kamu sedang menyusun skripsi atau karya ilmiah lainnya, daftar pustaka menjadi bagian yang gak boleh dilewatkan. Kalau kamu lagi bingung bagaimana cara menulis daftar pustaka dari skripsi orang lain, tenang saja. 

Dalam artikel ini, kamu bisa melihat setiap langkah demi langkah agar daftar pustaka kamu terlihat profesional dan pastinyas sesuai aturan. Disimak, ya!

1. Tulis nama pengarang

ilustrasi daftar pustaka skripsi (dok.pribadi/Lathiva R. Faisol)

Langkah pertama dalam menulis daftar pustaka dari skripsi adalah mencantumkan nama pengarang atau penulis skripsi tersebut. Format penulisan nama di daftar pustaka berbeda dengan penulisan nama di teks biasa, lho.

Kamu perlu menulis nama belakang pengarang terlebih dahulu, diikuti dengan inisial nama depannya. Penulisan nama belakang dulu di daftar pustaka merupakan bagian dari aturan penulisan akademik yang memudahkan orang lain untuk menemukan sumber berdasarkan nama belakang penulis.

2. Tulis tahun skripsi yang dipublikasikan beserta judul dan subjudul skripsinya

ilustrasi daftar pustaka (dok.pribadi/Lathiva R. Faisol)

Langkah berikutnya adalah mencantumkan tahun ketika skripsi tersebut dipublikasikan. Tahun ini memperlihatkan kapan penelitian tersebut dilakukan atau kapan penulis menyelesaikan skripsinya. Biasanya, informasi ini bisa kamu temukan di halaman depan skripsi atau di bagian lembar pengesahan.

Setelah menulis tahun, kamu juga perlu mencantumkan judul lengkap dari skripsi tersebut, termasuk subjudulnya kalau ada. Jangan lupa, penulisan judul ini wajib mengikuti aturan penulisan yang benar, yakni menggunakan huruf kapital hanya pada awal kata utama dan subjudul. Ingat ya, judul dan subjudul harus ditulis lengkap dan jelas agar informasi yang kamu sampaikan di daftar pustaka gampang dipahami.

3. Tulis jenis karangan dengan menyertakan 'skripsi' setelah judul

ilustrasi daftar pustaka skripsi (dok.pribadi/Lathiva R. Faisol)

Karena sumber yang dikutip adalah skripsi, kamu perlu menuliskan jenis karangan ini setelah judul dan subjudul. Kamu gak perlu mencetak miring kata ‘skripsi’, cukup tulis secara biasa saja. Menambahkan kata ini penting supaya pembaca daftar pustaka tahu bahwa sumber tersebut adalah skripsi dan bukan buku, jurnal, atau artikel.

Dengan mencantumkan jenis karangan ini, kamu memberikan informasi tambahan kepada pembaca bahwa ini adalah hasil penelitian skripsi, deh

Baca Juga: 2 Cara Membuat Daftar Pustaka di Word Secara Otomatis

4. Tulis nama perguruan tinggi dan kota perguruan tinggi berada

ilustrasi daftar pustaka skripsi (dok.pribadi/Lathiva R. Faisol)

Langkah selanjutnya, kamu harus mencantumkan informasi lengkap tentang lembaga pendidikan di mana skripsi tersebut berasal. Informasi ini termasuk nama fakultas, perguruan tinggi, dan kota tempat perguruan tinggi tersebut berada.

Detail mengenai fakultas, universitas, dan kota ini penting karena memberikan konteks geografis dan akademik yang jelas tentang skripsi tersebut.

5. Cantumkan URL atau tautan yang diakses setelah keterangan perguruan tinggi

ilustrasi daftar pustaka (dok.pribadi/Lathiva R. Faisol)

Kalau kamu mendapatkan skripsi tersebut secara online, contohnya dari repositori universitas atau perpustakaan digital, maka kamu perlu mencantumkan URL atau tautan tempat kamu mengaksesnya. Informasi ini penting supaya orang lain bisa mengakses sumber yang sama dengan mudah.

Namun, jika kamu mendapatkan skripsi secara fisik atau gak tersedia secara online, kamu bisa melewatkan langkah ini.

6. Tambahkan keterangan "Tidak Diterbitkan" setelah jenis karangan

ilustrasi daftar pustaka (dok.pribadi/Lathiva R. Faisol)

Ada kalanya skripsi yang kamu kutip belum diterbitkan secara resmi atau gak tersedia dalam bentuk terbitan publik. Dalam kasus seperti ini, kamu perlu menambahkan keterangan "Tidak Diterbitkan" setelah jenis karangan. Dengan menambahkan keterangan ini, kamu memberi tahu pembaca jika skripsi tersebut gak diterbitkan, dan mungkin hanya tersedia dalam bentuk manuskrip atau dokumen internal saja.

Verified Writer

Lathiva R. Faisol

Senang membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya